14

123 8 2
                                    

PART INI TUH ADA YANG SEDIKIT ANEH DARI ASKA NANTI GUE CERITAIN DIPART SELANJUTNYA.

***


Gio menatap Lara yang sedang ditangani oleh tim UKS. sedari tadi gadis itu tidak kunjung membuka matanya. Kenangan masa lalunya kembali terputar diotaknya. Saat melihat gadis itu berbaring tak berdaya inggin rasanya ia memaki dirinya sendiri karena tidak becus menjaganya.

"Mm cuma kecapean kok kak. Terus pasti nggak makan deh makanya energinya kurang" ucap cewek yang menangani Lara

"Yaudah makasih" ucap Gio

"Sama-sama kak, kalo gitu aku pamit yah kak" ucapnya Gio hanya menganggukkan kepalanya. Lalu beralih duduk dikursi yang berdekatan dengan berangkas tempat Lara berbaring.

"Maafin gue" ucap Gio mengecup tangan Lara.

"Harusnya gue tadi tau, kalo lo udah lemes banget"

Gio merasakan pergerakan tangan dari lara. Perlahan Lara mulai membuka matanya menyesuaikan dengan cahaya dalam ruangan.

"Gio" lirih Lara

"Ada yang sakit nggak" ucap Gio dengan nada khawatirnya

"Udah ahh nggak usah lebay, gue cuma pingsan doang" seraya tersenyum.

"Lo pikir, kalo lo pingsan nggak ada yang mikirin gituh" ucap Gio melipat tangannya di atas perutnya

"Iya iya maaf, batu giok" ucap Lara kemudian terkekeh.

Setelah badan Lara agak enakan, Gio mengajaknya kekantin untuk mengisi perutnya. Lara sempat menolak tetapi Gio tetap kukuh. Yah mau tak mau ia harus menurut apa mau laki-laki itu.

"Auu is apaan si Gio dingin tau" ucap Lara karena Gio menempelkan segelas es teh dipipinya.

"Yah lo sih dari tadi nasinya nggak dimakan, mau gue siapin apa" ucap Gio menggodanya.

"Idih apaan, gue punya tanggan kalo lo nggak tau" ucap Lara terkekeh begitu juga dengan gio.

"Yang bilang itu kaki siapa" ucap Gio dengan kekehannya. Lara hanya dapat mengerucutkan bibirnya.

"Hohoho teman lama udah kembali akrab rupanya yah" ucap Dewi dengan kekehannya yang datang bersama Gea.

"Iya tu temannya yang ini dikemanain" ucap Gea tunjuknya kepada dirinya dan duduk disebelah dewi.

"Ya ellahh. kalian pada iri sama ni kunyuk, tampok aja sekalian" tawa Lara.

"Jangan dong ganteng gue ilang nanti" ucap Gio menyisir jambulnya dengan tangan kebelakang.

"Muke gile"

Mereka semua pun tertawa. Sesekali bercanda gurau.

Disisi lain dilapngan sekolah Aska dan teman-temannya baru saja selesai dengan permainan bola basketnya. Ia beralih duduk dipinggir lapangan.

"Bar kok muka lo lebam, habis ditonjok lo yahh" ucap Riko kepada Bara yang juga merupakan sahabat karibnya walaupun tidak selalu bersama Aska, Leon, dan Riko.

"Kemaren dicipok cewe" ucapnya dengan kekehan.

"Yee lo mah becanda mulu"

"Kemaren dikeroyok dikeroyok tuh" itu suara Irwan. Sedangkan Aska hanya diam dan menyimak.

"Lah sama siapa?" Ucap Leon

"Aska, kemana aja sih gue nggak pernah nemu lo" ucap Diana memotong percakapan mereka. Aska hanya menghembuskan nafasnya kasar.

"Gue kekantin dulu" ucap Aska bangkit tampa mempedulikan Diana.

"Ihh Aska" teriak Diana
"Apa loh lihat-lihat" ucap Diana pergi dari hadapan Leon, Riko, Bara, dan Irwan. Yah tentu saja untuk mengejar Aska.

"Idihh, perasaan banget" ucap Riko.

"Tapi kalo ngomong soal Diana. Yah udah lumayan la yah. Kok si Aska nggak suka" ucap Irawan heran.

"Yah Aska emang gitu. Ehh yang ngbabak belurin lo siapa sihh" tanya Leon

"Lo tau nggak Glen. Yang Minggu kemaren dikeluarin gara-gara ngabisin anak kelas X teryata dia pindah ke SMA lentera" ucap Bara. Kalian masih ingat Glen kan, kalo udah lupa bukan part 6.

"Iya-iya gue tau"

"Jadi kemaren kan gue mau ke bestcamp tuh. Nah kan gue naik motor tuh pas dijalan eh dia serempet gue. Gue sih nggak tau dia sengaja atau enggak. Herannya gue dia yang serempet eh dia yang jatoh" ucap Bara dengan gaya menjelaskan.

"Bwahaha" seketika tawa Leon, Riko dan Irwan pecah.

"Gimana ceritanya orang dia yang nyerempet malah dia yang jatoh. Ngaco lo" ucap Riko masih dengan kekehannya.

"Gue serius, ehh malah dia berhentiin gue. Yah gini deh gue babak belur" ucap Bara

"Lah bukanya lo punya skill karete" tanya Leon

"Ya iya. Tapi dia bawa temen" ucap Bara

"Berani keroyokan, banci banget" ucap Aska datang dari arah kantin, dengan wajah memerah serta tatapan mata yang berapi-api. Leon sangat kenal dengan Aska, tidak seperti biasanya ia seperti ini. Biasanya Aska akan menjalaninya dengan santai hingga tujuannya tercapai.

_

_

_

_

_

***

PERHATIAN!!
Dipart ini banyak rahasia-rahasia dari Aska. Ehh sory yang tepatnya itu banyak yang disembunyikan Aska nanti gue ceritain di part selanjutnya. Ahihihi😂

LARASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang