Hay Hay Hay
Ngupdet lagi-lagi
Jangan lupa vote dan komen 🧡_
_
_
_
"Mamen menang lagi gue" teriak Leon
"Yehh elu mah main curang" ucap Riko tidak terima, mereka sedang bermain PS diapartemen Aska.
"Nah nasib lo aja kurang beruntung"
"Yee elo tu main nyenggol gue padahal udah mau menang gue mah"
"Itu artinya keberuntungan di gue"
"Males gue ah, Aska ada cemilan Nggak?" Tanya Riko
"Kulkas"
"Dari tadi kek, lo mah nggak pekaan jadi orang" Riko beranjak keluar dari kamar Aska.
"Lagi ngapain sih lo minta ditemenin malah asik sendiri" ucap leon mendekati Aska yang berada ditempat tidur.
"Nggak tau, bosen aja" ucap Aska.
Riko yang kini telah mengambil cemilan menutup kulkas kembali, lalu berjalan menuju kamar Aska.
Celek seketika suara pintu terbuka terdengar nyaring ditelinga Riko. Riko bergelut nyeri.
"Waduh siapa tuh yang buka pintu, masa iye dia tau password apartemen Aska" batin Riko membalikkan sedikit demi sedikit kepalanya.
"Loh Lara gue kira dedemit" ucap Riko. Lara membulatkan matanya kenapa ada temen Aska sih disini.
"Lo kok bisa-bisanya sih masuk di apartemen Aska, ngikutin gue Lo yah" tanya Riko menggoyangkan telunjuknya dihadapan Lara. Lara tidak menggubrisnya, hari ini ia hanya ingin sendiri. Ia langsung melangkahkan kakinya meningkatkan Reno.
"Hei mau kemana?" Tanya Reno. Ia melihat Lara membuka kamar disebelah kamar Aska lalu menutupinya kembali. Reno mengerutkan keningnya apa yang sedang terjadi.
"Hoii Aska lo tuh yah nyembunyiin cewek ternyata" ucap Riko yang telah masuk kedalam kamar Aska sambil memakan cemilannya. Aska mengerutkan keningnya.
"Maksud lo" ucap Aska tidak paham
"Itu si Lara ngapain disini coba, terus masa dia tau pasword apartemen Lo" ucap Reno dengan mulut penuhnya. Aska membulatkan matanya bisa-bisanya Riko bertemu dengan Lara padahal setahunya ia sudah mengirimkan pesan untuk gadis itu agar mengirimkannya pesan jika ingin pulang.
"Lah seriusan rik?" Tanya Leon menyambar cemilan Riko yang ingin dimakannya.
"Serius hayo, lo ngapain anak orang" ucap Riko. Aska menghela nafasnya sudah terlambat dan tidak dapat Aska tutupi lagi tentang keberadaan Lara yang berstatus sebagai istrinya. Aska menatap Leon dan Riko yang menatapnya seraya meminta penjelasan.
"Bini gue" ucap Aska santai
"Apaa" ucap Leo dan Riko dengan mulut terbuka membuat cemilan yang semula dimulut Riko terjatuh.
"Jorok banget si Lo" ucap Aska
"Ehh sory" ucap Riko menyenggir
"Anjayy,, lo udah punya bini aja" ucap Leon "Gimana ceritanya?" Lanjutnya
"Dijodohin gue mah" ucap Aska. Leon dan Riko hanya ber-oh riaa sambil menganggukkan kepalanya.
"Udah berapa kali tuh" ucap Riko
"Apaan" ucap Aska
"Masa lo Nggak peka sih"
"Nggak pernah"
"Dih bisa nahan juga lo, mau Samapi kapan"
"Sampai gue udah nggak bisa nahan"
"Hahahaha hebat bener dah Lo salaut gue"
"Selamat deh, lo punya pendamping hidup selama-lamanya"
"Gue rasa gue belum siap" ucap Aska memasukkan tangannya kedalam celananya, dan mendongakkan kepalanya seraya merasakan hembusan angin malam yang dingin. Mereka sekarang berada di balkon kamar Aska.
Leon berdiri dari tempat duduknya "jalanin aja dulu, jodoh Nggak kemana men" ucap Leon sambil memukul-mukul bahu Aska pelan. Ini yang Aska suka dari Leon pria itu selalu saja ada untuknya entah itu mendukungnya atau melarangnya. jangan lupa juga dengan Riko ia selalu membuat Aska tertawa walau menurut Aska nggak lucu banget, iyain aja biar cepet.
"Yaudah deh kita pulang dulu" ucap Leon
"Aska jangan kencang-kencang nanti sakit" ucap Riko. Sukses membuat Aska terkekeh
"Otak lo Nggak pernah dicuci pake deterjen apa" ujar Aska
"Ye lokira baju, bangsatlah" ucap Riko
"Yaudah kita duluan yah ka" Aska hanya mengangguk.
Disisi lain disebelah kamar Aska seorang gadis menatap lurus kearah pintu balkon yang sengaja ia buka gordennya, agar dapat melihat pemandangan kota Jakarta yang ramah akan kendaraan. Tatapan itu seakan-akan kosong, tidak ada kehidupan disana.
"Kenapa lo balik setelah gue mau ngelupain elo" lirih Lara dengan air mata yang tidak dapat ia bendung lagi.
"Kenapa lo kembali manis sama gue seakan-akan gue nggak punya salah hiks"
"Gue sayang sama lo tapi gue sadar apa yang telah gue lakuin ke elo. Bahkan kelakuan gue nggak pantas dimaafin" tangis Lara seketika pecah di keheningan malam. Haruskah ini semua terjadi padanya kehidupannya begitu rumit dan ia hanya bisa menyembunyikan semuanya dibalik topeng keceriaannya.
_
_
_
_
Vote aja udah cukup kok
Happy chapter 🖤Follow ig : Vha_222
KAMU SEDANG MEMBACA
LARASKA
ChickLit"Jangan mancing-mancing gue" ucap Aska berlalu pergi keluar kamarnya. Lara masih mematung lalu kembali membuka suara "Lah siapa yang mancing disini nggak ada kolam ikan" Lara terkekeh sendiri dengan ucapannya. WELCOME TO STORY 😘