Seorang gadis duduk didepan cermin menggunakan gaun selutut berwarna peach menatap dirinya lekat, serta kedua tangannya yang memegang dadanya entah sejak kapan getaran didalam sana berpacu hebat. Kalau saja bukan permintaan dari almarhum namanya ia akan menolak semua ini."Woww you know you beautiful" ucap mamanya
"Mah aku nerfes"
"Mama yakni anak mama bisa. Yaudah yuk papa udah nungguin"
Selama diperjalanan Celina terus memegang tangan Clara. Seolah menyalurkan kekuatan kepada Lara.
Hembusan nafas terus terdengar dibibir Lara seolah menghilangkan semua ketakutannya.Mereka pun telah sampai ditempat tujuan. Sebuah Cafe ternama di Jakarta dengan suasana yang nyaman kebanyakan yang datang hanyalah seorang pejabat-pejabat tinggi.
"Heii Kevin" ucap Rehan -papa Lara
"Heii lama nggak ketemu yah" balas kevin
"Jeng Celina"
"Ehh iya jeng Mirna"
Semua saling memeluk satu sama lain Lara hanya tersenyum melihat keharmonisan persahabatan keluarga itu sampai sekarang tak disangka dari zaman papanya SMA mereka masih menjalin hubungan persahabatan sampai sekarang.
"Ehh maaf lambat" ucapnya melirik sedikit ke Lara langsung saja ia duduk.
Ganteng -batin Lara
Iss gue ngomong apaan sih -ucapnya lagi"Lala sini duduk"ucap Celina
"Eh iya mah"
"Wah ini Lara yah, cantik pasti Aska suka" ucap Mirna, Arga langsung melirik kearah mamanya.
"Nah jadi kapan pernikahan mereka?"
"Lebih cepat lebih baik kevin"
"Gimana kalo Minggu depan"
"Hahh" teriak Lara
Aska hanya memasang ekspresi terkejut tetapi kembali meneralkan wajah.
"Om pah apa itu nggak terlalu cepat, kan kita juga belum kenal"
"Perkelan itu gampang dan kalau lebih cepat kalian pasti akan lebih terbiasa nantinya"
Sia-sia Lara menentang tetapi tetap saja ia kalah. Sekarang ia hanya bisa pasrah mau melakukan apa lagi toh semu pasti akan menolok. Tapi kenapa laki-laki itu diam saja aneh.
***
Hari ini waktunya Lara masuk ke sekolah barunya SMA Angkasa. SMA terpopuler dijakarta terkenal akan kepintaran siswa-siswi sekolah yang didominasi oleh anak-anak orang kaya.
Wah siapa tuh cantik bener
Yaellah cantik gue juga
Wah bidadari surga
Jadi pacar Abang yah neng
So' cantik
Lara tidak memperdulikannya sangat tidak penting ia meladeni orang-orang seperti itu. Sekarang Ia sibuk memandangi papan nama disetiap kelas untuk mencari kelas yang akan jadi saksi bisu bahwa ia pelajar disini Xl IPA 1 ia terus melangkahkan kakinya mencari kelas itu.
Brukkk
Awwsss ringisnya
"Lo tu kalo jal-" Lara membulatkan matanya Aska -batin
"Ehh sorry-sorry" bukan Aska yang meminta maaf malah temanya yang kini membantunya berdiri.
"Ehh tolol bukan lo yang nabrak" ucap Leon -sahabat Aska
"Yaellah gue rela mah kalo yang jatoh dia" ucap Riko
"Modus mulu lo"
Seketika mata hitam milik Lara bertemu dengan mata coklat Aska. Langsung saja Aska membuang tatapannya sedangkan Lara hanya acuh.
"Ehh nama lo siapa"
"Lara kak"
"Emang udah kelas berapa"
"Sebelah"
"Ehh bangsat tungguin" teriak Riko karena Aska langsung berlalu pergi meninggalkan Mereka.
"Aska emang gitu rada cuek padahal mau"
"Yaudah kita duluan"
Lara hanya memutar bola matanya. Kenapa aska seolah tidak mengenalnya menyapanya pun tidak, bagaimana nanti kalau ia sudah menjadi istrinya bisa-bisa mati berdiri Lara. Membayangkannya saja membuat bulu kuduknya berdiri.
***
"Demi apa lo beneran Lara" ucap Dewi sahabat SMP Clara
"Yaellah siapa lagi sih Dewi"
"Haduh Lara kita kangen tau nggak" ucap gea
"Lo lebay tau nggak"
"Ye ello ra nggak bisa dikangenin lo"
"Gue laper ah ngantin yuk"
"Hayu deh"
Suasana dikantin yang semula asik dengan kegiatan sendiri seketika ricuh karena kedatangan 3 most wanted disekolah ini mereka Aska Jhonatan, Leondra Gibran, Riko Tachibana. 3 cowo terutama Aska yang sangat trending topik sampai-sampai kesekolah lain. Ketampanan mereka membuat semua kaum hawa menjerit ingin memiliki mereka, tapi apalah daya kalau diterima toh juga mereka akan segera diputuskan play boy memang.Abang Aska gens banget
Meleleh Ade bang
Leon juga manis
Rikoo senyumannya
Nikmat mana yang kau dustakan
Ahh pacar gue
"Ehh Aska lo nggak mau sama tu cewe tadi" ucap Riko mereka telah duduk di kursi pojok kantin.
"Yaellah cewe begituan lo cantolin ke gue, cuma mau cari muka tuh" sifat Aska kadang memang berubah-ubah tergantung moodnya
"Cantik men baru liat gue"
"Bener tu kalo lo nggak mau ya udah gue aja"
"Enak aja langkahin dulu mayat gue"
Aska hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah temannya itu membuang muka ke sembarang arah tak dipungkiri tatapannya bertemu dengan Lara yang kini menatapnya juga langsung saja ia mengalihkan tatapannya.
"Cia ellahh mau lo ama dia, gans banget tau" ucap Dewi karena tatapan Lara tertuju pada Aska yang tadi menatapnya.
"Cihh cowo sombong kaya dia, banyak yang lebih baik dari dia"
"Hati-hati lo kalo ngomong, kecantol rasain"
"Kita liat aja siapa yang ngejar dia apa gue" menyeringai
"Wahh ekstrim banget sih Lo re"
🧡🧡
TOPY BERTEBARAN
DIMANA-MANAUDAH SEGITU DULU BESOK LANJUT
follow ig : Vha_222
KAMU SEDANG MEMBACA
LARASKA
Literatura Feminina"Jangan mancing-mancing gue" ucap Aska berlalu pergi keluar kamarnya. Lara masih mematung lalu kembali membuka suara "Lah siapa yang mancing disini nggak ada kolam ikan" Lara terkekeh sendiri dengan ucapannya. WELCOME TO STORY 😘