17

137 8 0
                                    

JANGAN LUPA
VOTE
COMET

BIAR AUTHORNYA SEMAGAT BUAT CERITA
HAPPY READING 🧡

***

Aska sedang berada di balkon kamarnya, menutup matanya seraya menghirup udara malam yang menyegarkan. Kegiatannya terganggu saat nonaktifasi di ponselnya berbunyi.

Aska merongo posenya disaku celananya.

0852***
Lo diman, teman-teman lo pada keteteran.

Bangsat,,,!!
Lo punya urusan sama gue banci

Send

Aska bergegas keluar dari kamarnya, dan mendapatkan Lara menatapnya tampa berkedip. Aska hampir saja terkekeh melihat raut wajah cengoh Lara, seperti menginginkan sesuatu.

"Kenapa" ucap Aska membuyarkan lamunan gadis itu.

"Ah nggak, lo mau kemana" ucap Lara.

"Keluar" ucap Aska datar.

Lara hanya mengangguk.

Aska telah sampai didepan warung Mpok Lela, Aska mengepalkan tangannya saat melihat semua teman-temannya babak belur. Siapa lagi coba kalo bukan Glen dan teman-temannya.

"Aska" ucap Leon

"Glen" gumam Aska hanya diangguki oleh Leon

"Tadi pas gue sama Riko, pengen kesini teryata mereka ngikutin. Ya gini deh, emang pengen cari ribut tu orang" ucap Leon.

Aska mengetikkan sesuatu diponselnya. Membuat Leon mengeryit.

"Lo ngapain sih" ucap Leon

"Obatin aja luka lo sono" ucap Aska menjitak kepala Leon yang hampir melihat layar ponselnya.

"Pengennya sama lo" ucap Leon manja.

"Najis" umpat Aska yang masih fokus pada ponselnya

Aska mengarahkan ponselnya ketelinganya.

"...."

"Nggak usah banyak bacot"

"...."

"Ok, gue berangkat sekarang"

Tut Tut

Aska memutuskan sambungannya secara sepihak.

"Glen" ucap Leon

"Iya" ucap Aska

"Cerita kek ke gue" ucap leon

"Ini urusan gue, Lo nggak usah kuatir" ucap Aska mulai bangkit dari duduknya.

"Kapan pun lo butuh bantuan, gue usahain ada buat lo" Teriak Leon setelahnya Aska memasang helm full facenya.

"Tu anak kenapa" ucap Riko keluar dari pintu warng.

"Siap-siap buru" teriak Leon kepada anak-anak basket dan futsal.

"Lah mau kemana emang" ucap Bara.

"Ngikutin Aska, gue takutnya dia dikeroyok" ucap Leon

Aska telah sampai di tempat yang ditujukan Glen untuk bertemu dengannya. Aska tidak membawa teman, sudah cukup mereka babak belur karenanya.

"Wihh berani datang sendiri" ucap Glen bertepuk tangan.

"Gue nggak kayak lo banci. Beraninya keroyokan" teriak Aska

"Selow dong" ucap Glen.

"Nggak usah. sekarang aja bangsat" teriak Aska meluncurkan satu Bogeman dipipi Glen.

Glen hanya tersenyum miring, anak buahnya ingin maju tapi ditahan oleh Glen. Pertarungan sengit terjadi sudah beberapa kali Aska kena pukulan dari Glen, tetapi Aska masih bisa melawannya lain dengan Glen yang sudah tersingkir kelantai. Semua anak buah Glen pun maju menyerang Aska, yang kurang lebih jumlahnya hampir 20.

"Gimana bisa kita ngelawan segitu banyaknya" ucap Riko mengintip disela-sela lubang kayu gudang tersebut.

"Gue punya ide" ucap galih.

"Mau ngapain lo, jangan bilang lo mau jadi Putri duyung" ucap Fino

"Yee, liat aja mereka pasti lari keteteran" ucap galih.

Aska sempat kehabisan tenaganya,  sirene polisi mulai terdengar menghentikan aksi mereka. Aska sudah betul-betul kehabisan tenaga ia berbaring dilantai gedung tersebut

"Aska lo nggak papa" ucap Leon membantu Aska bangun.

"Lo liat mereka tadi lari, kaya dikejar anjing" ucap Riko terkekeh pasalnya serine polisi tadi hanya speaker dari galih.

"Thanks" ucap Aska tersenyum.

"Lo kalo butuh bantuan bilang aja ska. jagan kaya gini" ucap Bara.

"Bagaimana pun, kita tetap terlibat" ucap Aldo

Aska hanya tersenyum miris.

Disisi lain Lara terus saja merubah posisi tidurnya. Ia baru saja beranjak kekamar pukul 10 malam, dan ini sudah pukul 11 malam. Dan ia belum mendengar tanda-tanda pintu sebelah kamarnya terbuka.

Lara membangunkan dirinya. Merongo posenya yang tergeletak diatas nakas. Lagi-lagi ia merutuki dirinya.

"Huahhh nomor Aska, nggak ada digue ah gimana sih" ucap Lara melempar ponselnya asal diatas kasurnya.

Lara memijat-mijat pelipisnya.

"Lo kemana sih bikin, kuatir aja" ucap Lara.

"Bara kira-kira punya nomor Aska nggak yah. Coba aja deh" yah Lara pernah akrab dengan Bara karena bertetangga dengannya sebelum ia pindah ke apartemen Aska.

Lara kembali mengambil ponselnya yang tergeletak tak jauh darinya. Mencari nomor kontak Bara lalu menempelkan benda pipih itu ketelinganya.

"Lu ngapain malem-malem nelpon, sana lo tidur" ucap Bara diseberang sana

"Bacot lo, gue cuma mau nanya lo punya nomor Aska" ucap Lara

"Punya, kanapa emang"

"Kirim buru" ucap Lara

"Dih punya hubungan apa lo"

"Kirim cepetan gue tampok ni"

"Iye-iye bawel"

Lara mematikan sambungan telepon secara sepihak. Selang beberapa menit notifikasi ponselnya berbunyi.

Lalu lara mengetik sesuatu dimenu pesan diponselnya, sadar akan tidak ada tanda-tanda balasan dari Aska. Lara segera meneleponnya.

"Ahh nggak aktif, kemana sih Aska" ucap Lara dengan raut wajah khawatirnya.


***

KIRA-KIRA ASKA KEMANA YAH BIKIN PENASARAN AJA🤔

JANGAN-JANGAN
KALIAN LUPA VOTE
JADI ASKANYA HILANG 😂

JANGAN LUPA VOTE YAH🧡🧡

LARASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang