Bab 3: Satu Sekolahan

998 199 106
                                    

"Aku percaya sahabat sejati akan berada diwaktu yang tepat"
...

"Pagi om tante" sapa Vael memasuki rumah Risa.

"Vael cari Risa ya?" tanya Rosa melirik kearah Vael.

"Iya, Vael keatas ya?" sahut Vael dengan menunjuk kamar atas menggunakan ibu jarinya.

"Iya" Rosa mengangguk singkat lalu mengembangkan senyuman.

Vael memegang knop pintu kamar Risa tapi dikunci, seketika keningnya berkerut.

Dokkk...dokkk.....dokkk....

Didalam kamar Risa menggerang geram, ia pun berjalan malas membuka pintu dengan memasang wajah murung.

"Apa an sih lo, gedor-gedor pintu kamar gue!" sarkas Risa sembari menguap.

"Sa, lo nggak tau apa ini udah jam berapa?" tanya Vael heboh bak ibu-ibu punya gosip baru.

"Masih jam 6 elah" sambar Risa santai sembari menggaruk kepalanya.

"Liat jam dikamar lo sana!" Vael memutar tubuh Risa untuk masuk kembali ke kamarnya.

Risa berjalan dengan malasnya mengangkat jam weeker , Risa menepuk jidatnya ini sudah jam 07.00, ia langsung berlari memasuki kamar mandi.

Vael membaringkan tubuhnya di kasur queen size milik Risa, sambil memainkan handphone nya.

Risa keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya, setelah lima menit Risa sudah siap dengan rambut menjuntai indah.

"Yuk El, gue udah siap!" Risa berlari menuruni tangga, bersama Vael yang berjalan dengan santainya.

Dimeja makan ada Rafly yang memakan roti nya dengan berbincang-bincang dengan Jevon.

"Eh Sa, sini sarapan!" ucap Rafly sambil menggigit roti ditangannya.

"Nggak, kak lo nggak liat ini udah jam 07.45?" sindir Risa dengan mata mendelik. Mendengarnya Rafly tertawa dengan renyah menatap wajah polos adik kesayangannya.

Melihat kelakuan kakaknya Risa menautkan keningnya dengan memasang wajah datar seperti biasanya.

"Lo ngiggo Sa, liat sana ini masih jam 06.30!" sahut Rafly dengan sisa tawa masih menempel disana. Risa langsung melihat jam dinding dan benar saja masih jam 06.30, Risa melirik tajam ke arah Vael.

"Kurang ajar gue dikerjain sama si Vael!!!"  batin Risa dalam hati, ia serasa ingin menjites si Vael.

"Awas lo El" Risa mengangkat kepalan tangan diwajah Vael.

"Ya ellah Sa, salah lo sendiri, ngebo aja hobi lo" sindir Vael dengan raut wajah tanpa dosa.

"Sini Sa, Vael sarapan bareng" ajak Jevon. Tetapi selang beberapa menit, Rosa keluar dari arah dapur membawa dua gelas susu. Risa dengan wajah datar langsung meneguk segelas susu dan memakan rotinya sambil berjalan keluar.

Melihat Risa keluar Vael segera berpamitan kepada papa serta mama Risa dengan sopan.

"Om, tante saya berangkat sekolah dulu" pamit Vael.

CLAURARISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang