Bab 30: Koma??

512 124 5
                                    

"Saat aku jatuh terpuruk tak berdaya,
sahabatku yang ku agungkan di nadiku, tapi aku ingin lebih dari itu."
...

Risa melewati koridor dengan santai, seperti biasa hujatan-hujatan meluncur manis dari mulut para siswi, tapi telinganya sudah kebal akan hal itu.

Ia memasuki kelas, melempar tasnya tepat pada atas meja, disana Adel terjungkal kaget akan perbuatan Risa, sampai benda pipih ditangannya mendarat mulus dilantai.

"Sialan lo Sa!" umpat Adel sambil meraih ponselnya.

Risa menanggapinya dengan bodo amat, ia memilih duduk termenung dengan mata terpejam memikirkan mimpinya semalam.

"Oh iya" Adel menepuk keras jidatnya.

"Eh Sa!" Risa tak bergeming dari tempatnya, akan hal itu Adel merasa jengkel.

Adel mengguncangkan tubuh Risa, Risa merasa terusik dengan kelakuan teman sebangkunya.

"Apaan sih Del!" mata Risa melirik tajam seperti elang ingin menerkam mangsa.

Adel hanya cengengesan, ia mengangkat jari telunjuk dan jari tengah.

"Apa?" ucap Risa sambil memutar kedua bola mata malas.

"Tugas lo dari bu Tya udah Sa?" Risa hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Gue serius Sa!" ancam Adel.

"Sekarang gue tanya, gue dalam seminggu masuk kelas cuma berapa?" Risa menatap malas wajah Adel.

Adel tampak berfikir keras, ia menghitung dengan jarinya.

"Dua" ucap Adel polos.

"Berarti udah tau, jawaban dari pertanyaan lo!" Adel mengerutkan kening.

"Maksudnya?" tanya Adel dengan polos.

"Telmi!, yah berarti gue nggak ngerjain tugas!" Risa mendelik kesal.

Adel hanya menganga membuka mulutnya lebar-lebar.

"Tutup tuh mulut, disamperin lalat tau rasa lo!" sindir Risa, Adel segera menutup mulutnya rapat-rapat.

Risa segera memakai earphonenya kembali, dengan menenggelamkan kepalanya diatas meja.

Adel berlari menghampiri meja Dava, disana sudah terdapat Nara yang sedang menyalin tugas Dava.

"Untung ada Dava, yang bisa gue andalin" Adel tergesa-gesa menyalin jawaban dari buku Dava.

"Bentar dong Del, lo dateng telat nyerobot aja!!!" Cerca Nara tak habis-habis.

"Ternyata lo juga bisa ngomong ya Ra!" ujar Dava sambil terkikik.

"Lo kira gue bisu apa!!!!" nada bicara Nara ngegas kek motor kebanyakan oli.

Sembari menunggu Nara menyalin tugas Dava, Adel kembali ke bangku Risa. Tiba-tiba Adel mengingat sesuatu, seketika ia menghentikan aktivitasnya.

"Eh, Sa!" Adel menengok kearah Risa.

Risa tetap tertunduk, dengan setia earphone menggantung manis ditelinganya.

"Sa!" Adel berteriak tepat ditelinga Risa.

"Apaan lagi sih Del!" Risa merasa gemas dengan sikap Adel.

"Gue mau ngomong serius sama lo!" Adel menggoyangkan kedua lengan Risa.

"Cepetan ngomong!" muka Risa terlihat masam.

"lepasin dulu earphone ditelinga lo itu!" Adel melepas paksa earphone milik Risa.

CLAURARISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang