Bab 52: Kucing

410 95 7
                                    

"Kucing aja ngerti harus gimana, masa lo nggak!!"
...

"Jadi lo semua tipu gue!!!!" teriak Adel dengan kalap. Mereka yang ada disana hanya melihat Adel dengan tatapan datar, Klara pun disana hanya terdiam ia tampaknya sedikit tidak sadar karena kebanyakan minum.

"Udah gue bilang...." ucap Risa dengan nada tenang dan pelan.

"Jangan bentak gue, lo kira lo siapa hahhh!!!!" bentak Risa dengan suara mengisi semua ruangan, semua orang terlonjak kaget. Setelah mendengar suara keras Risa, wajah Adel seketika menjadi pucat. Melihatnya Risa segera berjongkok didepan Adel.

"Nggak usah sok keras, lo itu cuma kerikil yang baru menjadi batu, bukan menjadi berlian ataupun permata!" desis Risa dengan mendekatkan wajahnya ke Adel, Adel hanya bisa menunduk.

"Aslinya lo lemah, lo beraninya dibelakang gue dan lo hanya mampu berdiri dengan kaki mama lo!!!" sambung Risa dengan wajah datar, dingin menusuk penglihatan.

"Lo pikir gue nggak tau? Kalo rencana ini semua itu mama lo yang bikin, dan lo hanya wayang dalam permainan ini bukan dalang!" cecar Risa dengan berbisik tajam, bisikan itu sampai menyentuh otak pikiran Adel.

"Dan sebenarnya lo itu PENAKUT!" Ujar Risa dengan penuh penekanan pada kata "penakut".

Seakan kata-kata Risa sedari tadi sudah mengusik pikiran Adel, ia sudah tidak tahan dengan ocehan yang Risa lontarkan padanya, akhirnya ia membuka suara.

"Gue nggak takut sama siapapun!!" ucap Adel dengan pelan tetapi matanya menatap tajam kearah Risa.

"Bhbhwahahahahhah!!!!" Seketika gelak tawa Risa pecah mengisi gelapnya ruangan.

"Lihat lah Key hahaha, dia nggak takut katannya hahahhaahaha!!" Ucap Risa pada Keyla dengan diselingi sisa tawa diwajahnya.

"Keknya dia lupa deh kak!!" sambar Keyla dengan nada bicara mengejek.

"Apa perlu kita ingetin Key?" tanya Risa dengan tawa kecut.

"Perlu kak, biar dia ingat malam itu dia kenapa!!" Jawab Keyla dengan senyum smirk.

~Flashback On~

"Itu siapa didekat pohon mangga?" Adel mempertajam penglihatannya, ia hanya bisa melihat seseorang dengan baju putih.

"Jangan-jangan itu mata-mata?" tatap Adel curiga dan was-was, tatapan Adel turun ke tangan seseorang tersebut.

"Tapiiii, kenapa bawa pisau?" Adel melototkan matanya, tiba-tiba kulitnya merasa dingin.

Hembusan angin menerpa wajah seseorang tersebut, sampai pancaran bulan menelusup ke wajahnya, hingga terlihat jelas dimata Adel bahwa itu adalah Keyla dengan wajah dipenuhi luka dan darah, ia menyunggingkan senyuman menampilkan deretan gigi tajam.

"Huaaaaaaa" Adel dengan cepat menutup jendela dan ia segera lari ketempat tidur sambil menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut.

Diluar sana Keyla menahan tawanya, lalu Risa keluar dari balik pohon mangga dengan tawa puas.

"Aduh Key, lo tadi liat nggak sih ekspresinya Adel kek apa?" tanya Risa dengan menahan tawa.

"Iya kak, Keyla liat, mangkanya Keyla nahan biar nggak ketawa hahahaha!" jawab Keyla dengan diselingi tawa nya.

"Dahlah kita pulang aja, keknya tuh dodol dah ketakutan hahah!!" ucap Risa dengan melangkahkan kakinya meninggalkan pekarangan rumah Adel disusul oleh Keyla dibelakangnya.
Mereka berdua segera memasuki mobil Risa.

CLAURARISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang