"Aku pernah terlalu rapuh, hingga saat ini aku terlalu berhati-hati untuk jatuh cinta."
...Hari Senin, hari dimana paling menyebalkan bagi semua siswa, bagaimana tidak, setengah hari berdiri dibawah terik matahari menyengat kulit, hanya untuk mendengarkan ocehan tidak penting dari kepsek.
Hari menyebalkan? tapi tidak dengan Risa, ia lebih memilih membaringkan tubuhnya dilantai rofftop. Menikmati hembusan angin menerpa kulit pucatnya, seketika sinar matahari mencuat dari tempat dimana ia berada.
Sinar cerah mencoba menelisik masuk kedalam pelupuk mata Risa, dengan cepat ia memejamkan mata. Tubuh Risa sudah terasa hangat karena diterpa oleh pancaran sinar dari wajah matahari.
"Kenapa hari-hari ini gue terus mimpi mama?" gumam Risa dengan mata tertutup.
"Dan siapa yang udah tega bunuh mama?"
"Kenapa mimpi itu terlihat nyata?"
"Apa mimpi itu nyata, apa cuma bunga tidur?"
"Kalo gue mau tau siapa yang udah bunuh mama, gue harus tidur!" Risa mencoba membuat dirinya nyaman, senyaman, nyamannya. Dibalik mata tertutup terbesit wajah Vael.
Risa malah menikmati setiap inci dari wajah sahabatnya lalu ia segera membuyarkan wajah yang ia sayang, dengan cepat ia mencoba membuka matanya.
"Kenapa wajah dia sih yang muncul!" Risa dengan cepat membuka kedua matanya lebar-lebar.
Risa mengalihkan pandangan menatap kesamping kanan, seketika ia membelalakan mata.
"Kenapa sih, nggak dimimpi nggak disini wajah lo yang muncul" Risa menutup kembali matanya, dan ia melayang-layangkan tangannya seakan mengusir.
"Lo mimpiin gue?" tanya Vael antusias dengan mendelik kegirangan.
"Itu beneran Vael?" gumam Risa sambil mengerjapkan matanya berkali-kali.
"Siapa juga yang mimpiin lo!" sewot Risa, seketika ia terduduk.
"Lo masih marah sama gue?" raut wajah Vael terlihat menyesal.
Tanpa menjawab pertanyaan tersebut, Risa segera beranjak pergi dari tempatnya.
"Sa, gue tau gue salah, jadi gue mohon maafin gue" ucap Vael sembari menatap punggung belakang Risa.
"Gue suka sama lo!" teriak Vael dengan lantang.
Spontan Risa menghentikan langkahnya, terlintas banyak pertanyaan dipikirannya.
"Gue suka sama lo Sa" ucap Vael kembali lalu menghampiri Risa.
Risa membalikan badannya hingga berada tepat didepan wajah Vael.
"Simpan omong kosong lo El, gue nggak akan percaya" nada bicara Risa terdengar tajam tapi lemah.
"Apa lo sadar, posisi lo saat ini, saat itu ada diposisi gue, saat gue nggak bersalah tapi lo salahin gue!!" sindir Risa.
"Gue maafin kesalahan lo saat itu Sa" mendengarnya seakan amarah Risa mencuat hingga ubun-ubun.
"Apa, lo bilang kesalahan gue?" bentak Risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLAURARISA [COMPLETED]
Novela JuvenilNote: Apabila dengan membaca karyaku menjadikan kamu jauh dari Tuhan, maka menjauh dan tinggalkanlah :) Claurarisa Ayudia Amira Firmansyah, cewek bad girl yang kehilangan kehangatan layaknya sebuah keluarga, Risa adalah gadis broken home yang mempun...