bukan kehilangan, tapi membiasakan diri tanpa kehadiran."
..."El, Vael?" teriak Risa diteras rumah Vael, Risa mengitari teras dengan suara mengglegar memanggil-manggil nama Vael.
"Bunda Via?" Risa menggedor pintu rumah Vael cukup keras.
"Vael, bunda!!!" Risa kembali mengitari teras, tapi nihil tak ada seorang pun didalam rumah besar tersebut.
"Ya udah deh, mendingan gue berangkat duluan, mungkin Vael udah disekolah" Risa mengedikan bahu, ia menaiki motor sport lalu membelah kemacetan dengan cepat, sekitar 6 menit ia sudah sampai, lalu memarkirkan motornya. Datanglah Amel, Raisa, Novy, kehadapan Risa dengan memasang wajah datar mereka.
Amel segera mendekat kearah Risa dengan spontan ia mendorong Risa tetapi tubuh Risa tak goyah sedikitpun Risa malah fokus melepas helm nya.
"Heh lo cabe kegatelan, lo tuh susah banget ya gue bilangin untuk jauhin Rafly!!" bentak Amel dengan mendorong pelan bahu Risa. Tetapi Risa dengan santainya menaruh helm full face hitam tanpa menghiraukan ucapan Amel.
"Liat gue!!!" dumel Amel dengan geram sembari menatap tajam Risa didepannya.
"Heh bitch, lo tuh dengerin gue nggak sih?" bentak Amel dengan mendelik, Risa melirik tajam kearah Amel.
"Apa lo liat gue kayak gitu, lo nggak suka?" Amel menatap tajam wajah Risa sinis. Risa tetap tak menganggap bahwa ada Amel dan temannya dihadapan Risa.
"Sekali sentil palingan juga nyungsep" sindir Risa pelan, tetapi Amel bisa mendengarnya ia mendelikkan matanya.
"Loh tuh ya!" Amel menjambak keras rambut Risa, ia malah memasang senyum miring. Risa dengan cepat menarik tangan Amel lalu mengunci tangan Amel kebelakang.
Tubuh Amel seketika berputar membelakangi Risa, Risa hanya tersenyum miring dengan tangan tetap mengunci kedua tangan Amel.
"Auwhh" pekik Amel sembari merasakan betapa sakitnya lengan miliknya yang sudah dipiting oleh Risa.
"Lo berdua bantuin gue dong!!" bentak Amel kepada Novy dan Raisa, mereka berdua menatap malah menatap Risa terlebih dahulu.
"Lo mau, nasib lo kayak si Amel?" ancam Risa santai kepada Novy dan Raisa. Mendengar ancaman Risa mereka berdua menatap satu sama lain lalu menggelengkan kepalanya kuat.
"Nggak Sa, gue n-nggak ikutan kok" Novy mengangkat kedua tangannya.
"Gue juga" ucap Raisa sambil melirik kearah Amel. Raisa bingung harus memilih dirinya sendiri apa Amel.
"Eh, lo berdua awas ya!!" ancam Amel, dengan wajah menahan rasa sakit pada tangan mulusnya.
"Maaf, gue takut Mel" Raisa memasang wajah melas nya. Risa melepaskan cekalan tangan Amel dengan kasar.
Amel segera memegang tangannya, ia melihat kearah cekalan Risa tadi disana terdapat bekas lecet berwarna merah.
"Awas ya lo!!!" tunjuk Amel kedepan wajah Risa.
"Mau sekalian gue patahin tangan lo hah!!!" Bentak Risa menatap ketus kearah mereka bertiga.
"Awas lo!!!" Amel tetap mengulang kata-kata nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLAURARISA [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsNote: Apabila dengan membaca karyaku menjadikan kamu jauh dari Tuhan, maka menjauh dan tinggalkanlah :) Claurarisa Ayudia Amira Firmansyah, cewek bad girl yang kehilangan kehangatan layaknya sebuah keluarga, Risa adalah gadis broken home yang mempun...