KIREI; 10

309 30 5
                                    

~안녕~

"Guys gue ke ruang guru dulu, mau bahas lomba," ucap Kirei ketika jam istirahat.

"Gue juga mau ke ruang guru juga," balas Rain dan diangguki oleh Dhafin.

"Ya gue sendiri ke kantin nih sendiri," ucap Kyla lesu.

"Tenang ada gue yang temenin lo ke kantin," ucap Jovin ketika baru sampai di depan kelas mereka. Untung saja Kirei memberitahu bahwa dia akan ke ruang guru terlebih dahulu dan pasti Dhafin juga Rain akan ke ruang guru untuk membahas lomba.

"Ayo Kyla ke kantin."

Kyla mengangguk pasrah. "Yaudah ayo."

"Fin ayo ke ruang guru," ajak Rain.

"Kirei, ke ruang guru," ajak Dhafin, dia mengabaikan ajakan Rain dan berjalan bersama Kirei dengan tangan Dhafin tertaut di lengan Kirei yang lurus kebawah.

Kirei bukan wanita yang bisa disentuh begitu saja, tapi dia merasa nyaman dan merasa terlindungi ketika sahabat sahabatnya melakukan hal tersebut.

"Ayo Rain." Kirei merentangkan tangannya tapi Rain hanya mendengus dan berjalan mendahului mereka berdua.

"Aneh," gumam Dhafin.

"Permisi Sir dan Miss," ucap Kirei yang melihat ada Sir Alex, miss Elsa, dan miss Tiwi. Dia segera melepaskan lengannya dari Dhafin, dan melihat ternyata disitu sudah ada Aska.

"Silahkan masuk."

"Seperti yang kita bicarakan hari sabtu lalu, mulai hari ini kalian mulai belajar tambahan dan kalian akan diarahkan oleh guru bidang mata pelajaran masing-masing," ucap Sir Alex.

"Yaudah, Dhafin dan Rain bantuin Miss bawain mikroskop ini ke ruang lab sekalian kita bahas materi di lab."

"Baik Miss."

"Kirei dan Aska ikut Miss ke perpustakaan."

"Ngapain ke perpus, Miss?" tanya Kirei bigung.

"Makan."

"Ya kali Miss, kan peraturannya nggak boleh makan di perpus."

"Nah itu pintar, sudah ikut Miss saja."

"Bodoh," gumam Aska.

"Apa lo bilang!"

"Nyamuk lewat."

Miss Tiwi berjalan mendahului mereka berdua, dan ketika sampai di depan perpus dia segera masuk yang diikuti oleh Kirei dan Aska.

"Kalian duduk dulu disini, Miss mau ambil buku dulu." Miss Tiwi menunjuk ke salah satu kursi yang berada di ruangan ini.

"Aduhh gue lapar banget, semoga saja ini nggak lama," ucap Kirei ketika melihat Miss Tiwi berjalan menuju rak buku matematika. Aska hanya diam dan membenarkan apa yang diucapkan oleh Kirei.

"Ini buku latihan untuk kalian, didalamnya juga sudah ada contoh soal dan materinya juga. Kalau nggak ngerti boleh tanya satu sama lain atau langsung tanya Miss."

Miss Tiwi memberikan buku yang tebalnya sekitar 400 halaman, yang setiap halamannya dihiasi oleh angka angka yang sangat memusingkan kepala.

"Untuk hari ini kalian belajar berdua dulu, kerjakan latihan latihan soal yang ada di buku tersebut. Karna Miss nanti sore ada urusan."

"Baiklah Miss."

"Belajar jangan bolos!!! Sampai sini dulu, kalian boleh melanjutkan istirahat kalian."

"Terimakasih Miss, kita pamit ya Miss."

"Kak Aska, buku lo taruh aja di kelas gue dulu. Daripada lo jauh putar."

KIREI [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang