KIREI; 30

235 9 0
                                    

~안녕~

Kirei melangkahkan kakinya pada lantai di bawahnya. Bel pulang sudah berbunyi sejam yang lalu, tapi dia masih bertahan di sekolah guna melaksanakan rapat Osis. Waktunya tinggal seminggu untuk diangkat menjadi ketua Osis, rasanya sangat menyenangkan sekaligus capek. Bagiamana tidak, dia harus bolak-balik ruangan Osis ke ruangan kepala sekolah tapi Kirei sangat menikmatinya.

Dia merasa puas hari ini karna tugasnya sudah selesai, tinggal menunggu hari untuk dia dilantik menjadi ketua Osis.

Pada saat Kirei sampai di depan gerbang, dia mendengar suara orang yang berkelahi. Kirei langsung membelah kerumunan, dan membelalakkan matanya ketika melihat Steve yang terus-menerus memukul Dhafin.

"Bangsat lo!!! Apa hak lo, sampai nampar adek gue!!!" ucap Steve. Dia tidak memberi kesempatan pada Dhafin untuk membalas perbuatannya.

"Gue udah suruh lo buat jagain dia!! Tapi apa?! LO SENDIRI YANG NYAKITIN DIA!!" teriak Steve.

Steve memukul Dhafin semakin membabi buta, sampai nafas Dhafin tersengal-sengal.

"BANG STEVE STOP IT!!!" teriak Kirei.

Steve hanya meliriknya, lalu kembali melanjutkan aksinya. Kirei yang melihat itu, langsung lari ke arah mereka berdua dan berusaha untuk menghentikan Steve.

"Bang Steve!!!"

"Kalau abang, nggak berhenti. Jangan anggap aku sebagai adik abang lagi!" ucap Kirei yang sudah emosi, hanya dengan cara itulah yang bisa membuat Steve berhenti. Steve langsung menghentikan aksinya, dan memeluk Kirei erat.

"Jangan bilang seperti itu Kirei," ucap Steve.

"Makanya abang berhenti pukulin dia."

"Tapi dia pantas menerima itu!"

"Kejadian itu sudah berlalu, bang."

"Tapi---"

"Astaga!!! Dhafin!!" teriak Rain.

"Kirei!! Ikut saya ke ruangan BK!" teriak Sir Alex.

Sir Alex menunjuk ke arah Steve.
"Dan kamu juga ikut saya!!!"

"Kalian semua juga pulang dan Rain bawa Dhafin ke rumah sakit sekarang!!!" ucap Sir Alex.

Steve menatap tajam ke arah mereka berdua, sebelum mengikuti Sir Alex. Mereka berdua lalu mengikuti Sir Alex.

✨✨✨

"Kirei, kamu itu seminggu lagi akan jadi ketua Osis. Tapi kamu buat masalah, itu akan mempersulit kamu."

"Maaf Sir."

"Ini akan sulit buat kamu Kirei, jadi saya memutuskan untuk skorsing kamu selama 3 hari. Saya akan bicara kepada kepala sekolah, untuk kembali mendamaikan suasana," ucap Sir Alex.

Kirei dan Steve membulatkan matanya, terkejut mendengarnya.

"Tap Sir--"

Sir Alex Memijit pelipisnya. "Ini jalan satu-satunya, agar suasana lebih tenang sebelum kamu menjadi ketua Osis."

"Sir ini salah saya, jangan hukum Kirei."

"Iya saya tahu kamu yang salah, tapi apa yang bisa kamu akan lakukan? Nggak ada!!" sergah Sir Alex.

"Sekali lagi, aku dan bang Steve minta maaf."

"Iya, saya akan seberusaha mungkin untuk mengembalikan suasana menjadi tenang sebelum hari kamu menjadi ketua Osis."

"Terimakasih Sir, kalau begitu kita pulang."

"Baiklah."

"Maaf dan terimakasih Sir. Kami permisi," ucap Kirei sembari mencium punggung tangan Sir Alex.

KIREI [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang