KIREI; 26

210 7 0
                                    

~안녕~

Daripada hari minggunya kosyong, mending baca ini. Yakan??

Part kali ini lebih banyak bercerita tentang Kyla, so... Happy reading!!

"You don't have enough time to think about what other people say."
~ Kirei.

Kyla melangkahkan kakinya lesu memasuki rumahnya, dia baru saja pulang dari mall bersama Dhafin. Dia melirik jam yang tertempel di salah satu dinding rumahnya, dan menunjukkan pukul 16.00. Dia diajak oleh Dhafin untuk menghiburnya dan untuk bersenang-senang sebelum ujian menghampiri mereka.

"Kyla, kamu itu ya seenaknya pulang kapan saja, tidak tahu apa disini banyak perkejaan yang menumpuk!!!" bentak Novi ketika melihat Kyla memasuki rumah.

"Bukan urusan anda kalau saya pulang sore ataupun tidak pulang sama sekali, lagipula anda tidak peduli kan sama saya," balas Kyla dengan nada ketus.

"Kamu itu, berani ya lawan saya!! Dapat keberanian darimana kamu!!" Emosi Novi semakin tersulut melihat Kyla yang sudah melawannya, dia menarik rambut Kyla sangat kencang dan kasar.

"Tante lepasin, rambut Kyla sakit."

"Bodoh, sampai kamu botak pun saya tidak peduli, itukan yang kamu mau!"

"Sudah numpang ditempat saya!! Masih bisa lawan kamu ya?! Anak tidak tau terimakasih kamu, pantas saja banyak orang yang tidak suka sama kamu!!!"

Kyla berusaha untuk untuk menarik tangan mama tirinya tersebut agar dia tidak menarik rambut Kyla dan akhirnya ia berhasil melepas tarikan tersebut.

"Aku salah apa tante? Sampai tante jahat sekali sama aku, aku nggak pernah buat salah sama tante. Tapi kenapa tante selalu perlakuan aku seperti ini?!"

Novi kembali menarik rambut Kyla lebih kasar dari sebelumnya. "Apa kamu lupa! Karna kamu, saudara dan kakak ipar saya meninggal, semuanya salah kamu!!!"

"Tante, hikss sakit. Aku nggak bunuh mereka Tan, mereka meninggal akibat kecelakaan dan itu bukan kesalahan saya!" lirih Kyla, air matanya sedari tadi tidak pernah berhenti mengalir.

"Ya kenapa bukan kamu saja yang meninggal, kenapa harus mereka!!!"

"Segitu benci ya tante sama aku, aku bahkan nggak terima kenyataan. Kenapa harus aku yang selamat sedangkan kedua orangtuaku yang diambil Tuhan."

"SEMUANYA KARNA KAMU!!"

PLAK!!

Tambaran yang sangat keras meluncur bebas ke arah Kyla. "NANTI MALAM KAMU NGGAK BOLEH MAKAN, KUNCI DIRIMU SENDIRI DIKAMAR!! KENAPA KAMU HARUS HADIR DALAM HIDUP SAYA!"

"Ma?" ucap Karin ketika baru saja memasuki rumah dan tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Dia sempat mendengar suara membentak, tapi dia tidak tahu siapa itu.

Seketika amarah Novi mereda, dan segera menarik Kyla ke sampingnya dengan kasar sembari berpura-pura mengelus lembut rambut panjang milik Kyla, dia tidak mau terlihat jahat didepan Karin.

"Kyla kamu kenapa?" tanya Karin selaku kakak Kyla. Dia menatap khawatir ke arah adiknya itu.

"Kalian jahat!!" ucap Kyla lalu berlari meninggalkan mereka.

Karin tidak tega melihat Kyla yang selalu disakiti oleh mama tirinya tersebut, dia sudah beberapa kali melihat Novi memperlakukan Kyla secara kasar dan menganggapnya seperti pembantu. Novi yang memperhatikan Karin yang masih terdiam di tempatnya, segera menghampiri Karin.

KIREI [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang