KIREI; 32

220 8 0
                                    

~안녕~

"Hargai orang yang sudah berjuang buat lo, sebelum dia memilih untuk mundur."
~ Jovin.

Bel pulang akhirnya berbunyi, semua siswa berhamburan keluar. Hujan yang begitu deras menahan beberapa siswa untuk tetap tinggal di sekolah. Terkecuali Kirei, Aska, Jovin, Devan, Arion dan juga Angel, mereka memilih menerobos hujan menggunakan mobil milik Aska.

Mereka berencana untuk mencari keberadaan Kyla yang selama beberapa hari ini menghilang tanpa kabar.

"Kita cari kemana?" tanya Kirei.

"Ke rumahnya saja," saran Arion.

"Betul banget, Van lo tahu kan dimana rumahnya?" Devan menganggukkan kepalanya.

"Tunjukan ke gue," ucap Aska yang masih fokus menyetir.

Setelah sampai di depan rumah yang sangat besar, Devan memutuskan untuk turun sendirian sedangkan temannya yang lain tinggal di dalam mobil.

"Gimana kak Devan?" tanya Kirei ketika Devan memasuki mobil.

"Katanya dia nggak kenal sama namanya Kyla."

"Lah kok bisa? Lo salah rumah kali," ucap Angel.

"Nggak kok, gue ingat persis. Setiap gue anterin dia pulang, gue turunin dia pas depan rumah ini."

"Mungkin dia bohong sama lo."

"Kalau itu gue nggak tahu."

"Apa?!" ucap Angel.

Mereka semakin bigung dibuatnya, tipuan apa lagi ini.

"Iya, gue nggak pernah ditawari masuk sama dia ke dalam rumahnya."

"Aneh lo. Lo bahkan tidak tahu dimana kyla tinggal, lo pacar atau bukan?" sindir Angel.

Kirei merasa sedikit tersindir, entahlah. Dia pun sebagai sahabat tidak pernah tahu dimana tepatnya Kyla tinggal dan tidak tahu apa pun tentang keluarganya, dia merasa seperti sahabat yang tidak berguna. Kirei selalu terbuka padanya tentang apapun itu, tapi dia selalu tertutup dan segan untuk menceritakan masalah yang sedang dihadapinya apalagi menyangkut keluarga. Ketika ditanya pun dia selalu bilang nggak apa-apa, gue baik-baik saja kok.

"Jaga ucapan lo!!" ucap Devan tajam.

"Berhenti! Ini bukan saatnya untuk kalian bertengkar, fokus pada tujuan kita," ucap Jovin.

"Jovin betul, ayo kak kita lanjutkan cari Kyla. Mungkin saja dia tinggal di sekitar sini," saran Kirei dan diangguki oleh semuanya.

Aska menyetir mobilnya dengan kecepatan yang lambat, agar mereka dapat mencari secara detail. Hari sudah berganti malam, hujan yang tadinya turun sekarang sudah reda. Mereka tetap mencari Kyla, ini bahkan sudah jauh dari tempat mereka pertama mencarinya dan sudah beberapa tempat mereka sudah datangi, tapi sampai saat ini mereka belum menemukan tanda-tanda keberadaan Kyla.

"Lo dimana Kyla?!" gerutu Devan.

"Van jangan emosi, tenangkan diri lo," ucap Arion sembari mengusap punggung Devan.

"Tunggu kak, itu Kyla bukan?" tanya Kirei.

Semua orang langsung menghadap ke arah yang ditunjukkan Kirei dan betul itu Kyla, tanpa pikir panjang mereka menghampiri Kyla. Dari kejauhan terlihat Kyla sedang membawa koper dan hanya memakai piyama tidur dalam keadaan basah kuyup.

"Kyla!!!" teriak Devan.

Devan langsung memeluk Kyla ketika berhadapan langsung dengannya. Dia sangat merindukan gadisnya, walaupun hubungannya sempat renggang tapi mereka enggan untuk melepas satu sama lain.

KIREI [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang