KIREI; 3

698 91 19
                                    

~안녕~

Setelah semua berkumpul di kelas dan mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran, tapi itu tidak berlaku bagi semua siswa kelas ini, karna ada beberapa yang sibuk dengan dirinya masing-masing, ada yang tidur, ada yang ngerumpi, bahkan ada yang bikin kelas menjadi tempat konser. Ngomong-ngomong, semua siswa yang sekolah di SMA Pelita Harapan itu handphone nya dikumpul di wali kelas masing-masing. Kalau nggak dikumpulin, urusannya sama guru BK dan akhir-akhirnya orang tuanya juga dipanggil.

BRAK!

Semua orang terkejut dan melihat Masashi yang membuka pintu secara kasar.

"Njirrr," teriak Venna sembari mengusap dadanya.

Masashi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Hehehe, maaf-maaf."

"Gue punya kabar gembira!!!" seru Masashi.

"Kabar gembira untuk kita semua, kulit manggis kini ada ekstrak nya..." Benny menyanyikan salah satu lagu dari iklan dari produk kesehatan.

"Korban iklan lo!!" hardik Venna. Di kelas ini hanya Venna yang berani melawan ataupun menegur Benny, sedangkan yang lain tidak berani menegurnya karena sikap Benny yang sangat tidak takut dengan orang lain. Tapi hanya Venna yang bisa menegur dia dan ya dia menerimanya begitu saja, aneh.

"Bodoh," ucap Benny sembari memeletkan lidahnya.

"Nggak nyambung lo, Ben. Apa kabar gembiranya?" ucap Venna sembari menghadapkan tubuhnya ke arah Masashi.

"Hari ini Sir Jono nggak masuk!!!"

"Yeay!!" sorak satu kelas dengan hebohnya.

"Artinya kita nggak belajar kimia, ini lebih membahagiakan daripada yang lain" ucap salah satu murid yang tiap harinya bikin onar, dan bikin guru kesal sendiri karna tingkahnya, Benny.

Kenapa semua orang bersorak senang? Karna Sir Jono hanya menjelaskan sebagian dari apa yang diajarkan, dan masa bodo apakah siswanya ngerti apa nggak, terus kerjaannya dikelas cuman ngasih kita tugas sudah itu dia hanya mondar mandir merhatiin siswanya, tidak hanya itu ketika murid muridnya bertanya, dia akan bilang makanya kalau saya menjelaskan itu dengar! Gimana mau ngerti coba, orang dia hanya jelasin nya cuma setengah-setengah. Itulah kenapa kebanyakan siswa nggak suka sama guru ini.

"Kirei, kok tadi lo telat?" tanya Kyla tanpa memandang Kirei. Dia masih sibuk menata rambutnya di depan kaca.

"Tadi kesiangan, terus pas gue udah nyampe di sekolah, gue lupa kembalikan helmnya ke drivernya," ucap Kirei.

"Anjir, demi apa?!"

"Iya, gue malu banget tadi. Terus ya, gue kan langsung ke lantai dua dan nggak sengaja nabrak Kak As--"

"Aska?" tanya Dhafin memastikan. Dia lalu mengubah posisi tubuhnya menghadap ke arah Kirei dan Kyla. Karna Dhafin duduk bersama Venna di depan Kirei dan Kyla.

"Iy-- Astagaaa!!"

"Astaga Kirei! Bikin kaget aja, apa yang terjadi?!"

"Kak Aska nyuruh gue ke ruangan OSIS." Kirei segera berlari keluar kelas.

"Ngapain Kirei?!" tanya Kyla sembari menatap heran ke arah Kirei.

KIREI [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang