KIREI; 18

225 19 1
                                    

~안녕~

Pagi ini Kirei, Aska, Dhafin, Rain dan guru-guru lainnya sudah berkumpul di sofa ruang tamu, mereka semua sudah siap untuk mengikuti lomba cerdas cermat. Mereka memakai baju kaos yang terdapat logo sekolah mereka, kemarin guru mereka yang memberikan kaos tersebut.

"Bagaimana kalian siap?"

"Siap Sir," ucap mereka serempak.

"Aduh gue nervous banget. Tenang Kirei, tarik nafas... hembuskan," gumam Kirei sembari menghembuskan nafasnya panjang.

"Kalian tidak perlu takut, menang dan kalah itu hal yang biasa dalam perlombaan. Yang penting kalian sudah berusaha keras dan menang itu hanya nilai plus dari perjuangan kalian," ucap sir Alex bijak.

"Betul sekali, kalian fokus saja pada soal-soalnya hadapi semuanya dengan baik. Semangat!!!" ucap Miss Tiwi semangat.

"Anak-anak sebelum kita berangkat mari kita berdoa. Doa dimulai."

"Doa selesai. Ayo kita pergi sekarang."

Sekitar 5 menit berjalan, mereka akhirnya sampai di gedung perlombaan tersebut. Sejauh mata memandang, gedung ini dipenuhi oleh siswa-siswi dari berbagai sekolah terlihat dari logo pakaian mereka, tidak hanya itu ada juga guru-guru yang mendampingi para siswa tersebut.

Ruangan perlombaan matematika dengan biologi itu berbeda, perlombaan untuk matematika terletak di lantai dua sedangkan perlombaan biologi terletak di lantai tiga. Itulah sebabnya mereka berpisah di lift, Miss Tiwi beserta Kirei dan Aska sudah keluar dari lift dan dipandu salah seorang panitia penyelenggara acara ini.

"Disini Bu, tempatnya," ucap panitia itu sopan sembari mempersilahkan mereka untuk masuk.

Saat mereka masuk ke ruangan tersebut, seketika semua orang berdecak kagum pada kedua insang ini.

"Wahh!! Ganteng banget."

"Mereka dari sekolah mana? Cantik dan ganteng sekali."

"Nggak sia-sia gue ikut lomba ini, bisa lihat cowok ganteng."

"Aduh gue pengen jadi ceweknya."

"Gue harus minta foto nanti."

Situasi saat ini sangat ribut, jadi panitia lah yang harus turun tangan untuk menertibkan mereka semua.

"Semuanya diam!" teriak seorang cowok yang sudah berada di panggung, semua pandangan ke arah cowok tersebut dan mereka semua terpanah dengan paras ganteng bak Dewa Yunani serta tubuh yang atletis.

Seluruh isi ruangan itu terpanah dengan pesonanya termasuk Kirei, tapi itu hanya sekilas karna ada Aska yang menurutnya lebih dari cowok yang berada di panggung. ruangan tersebut langsung dipenuhi dengan ucapan menggoda, memuji dan yang lainnya tapi semua itu tidak berlangsung lama karna semua panitia dikerahkan kembali untuk menertibkan mereka.

"Terimakasih atas perhatiannya, perkenalkan saya William Angkara selaku ketua panitia. Ketika ada yang ingin ditanyakan silahkan bertanya pada anggota-anggota panitia yang lain atau pada saya," ucap William sopan.

"Sesi penyeleksian ini terbagi atas tiga sesi, jumlah keseluruhan sekolah yang mengikuti ini ada sekitar 20 sekolah yang berada di Jakarta."

"Kenapa hanya 20 sekolah? Karna dari sekian banyak sekolah yang ada di Jakarta, sekolah kalian memang sudah terbukti kehebatannya dan sudah memenangi banyak perlombaan cerdas cermat, baik diajang nasional maupun diajang internasional."

"Baiklah, tanpa basa-basi lagi. Sekarang marilah kita mengikuti penyeleksian ini dengan tertib, sekian dan terimakasih," ucap William dan turun dari panggung.

KIREI [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang