KIREI; 16

230 16 0
                                    

~안녕~

Semua sedang berfokus pada makanannya sendiri tapi Jovin sedari tadi mengganggu Kirei, entah itu menggoda maupun menyentuh tangannya sehingga membuat Aska geram sendiri.

"Jovin, makan ya makan aja. Nggak usah gangguin Kirei!" ucap Aska sembari memberi tatapan tajam pada Jovin.

"Omaygod, Aska lo sensi banget. Haid lo?" Aska memutar kedua bola matanya.

Kirei dibuat pusing sendiri, dia tidak tahu mau membela siapa. Jovin yang hobinya menggoda Kirei sedangkan Aska yang tidak akan membiarkan Kirei digoda apalagi disentuh.

Tiba-tiba satu ide terlintas di pikiran Jovin dan segera memberi kode kepada Kirei, ia sempat bigung arti kode itu tapi Jovin menyakinkan lewat tatapan, akhirnya Kirei mengangguk.

"Kirei sayang, sini duduk bareng Jovin."

"Nggak usah pake sayang juga kali!" sergah Aska tajam.

"Bodoh! Kirei sini," ucap Jovin sembari menepuk-nepuk bangku yang kosong disampingnya.

Kirei baru saja ingin pindah tapi ditahan oleh tangan Aska. "Stay in here."

"Kalau gue pindah, memangnya kenapa?" tanya Kirei, dia melihat Aska menatapnya seperti ingin mengulitinya.

"Stay!"

Kirei kembali terduduk, tapi Jovin tidak menyerah dia terus mengeluarkan jurus andalannya .

"Kirei, kalau lo nggak mau duduk disini. Gue nggak mau ngomong lagi sama lo," ucap Jovin dan mendapat tatapan tajam dari Kirei.

"Kak Aska, please." Kirei memasang muka memelasnya dan akhirnya Aska melepaskan tangan Kirei, membiarkan Kirei duduk disamping Jovin, melihat itu Jovin tersenyum penuh kemenangan.

Kirei mendudukkan dirinya di bangku sebelah Jovin dan terus melihat perubahan mimik muka Aska yang semakin lama semakin berubah menjadi sangat datar.

"Kirei suapin gue, boleh?" ucap Jovin. Kirei menggeleng sebagai jawabannya, tapi Jovin menarik paksa tangan Kirei agar dia mau melakukannya.

Kirei mengambil sendok dan mengisinya dengan nasi goreng, lalu menyuapi Jovin dan kejadian itu tidak luput dari tatapan datar Aska.

"Terimakasih, lo baik banget," goda Jovin.

Aska mengepalkan tangannya kuat, lalu memukul meja makan.

BRAKK

Sontak semua orang terkejut dan melihat wajah Aska yang siap menerkam mangsanya tapi Jovin terlihat seperti biasa saja. Aska berjalan meninggalkan mereka, melihat reaksi itu Jovin dan Arion tertawa sembari memegang perutnya, tidak tahan melihat wajah Aska yang sangat marah.

"Jovin dan kak Arion, kenapa kalian ketawa?" tanya Kyla.

"Lucu aja gitu sikap Aska kalau cemburu, baru kali ini gue lihat dia kayak gitu setelah sekian lama," ucap Arion lalu melanjutkan ketawanya.

Kirei memutuskan untuk menyusul Aska. "Gue mau nyusul kak Aska dulu."

"Kirei!! Nggak usah," teriak Jovin.

"Gara-gara lo juga bambang!"

Kirei mempercepat langkahnya, agar ia tidak kehilangan jejak Aska dan melihat Aska yang berjalan ke taman belakang sekolah dengan badan tegap.

Aska duduk di rumput bawah pohon sambil menutup matanya merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya, Kirei pun ikut mendudukkan dirinya disamping Aska, tanpa Aska sadari.

Kirei menyandarkan kepalanya dibahu Aska, membuat ia langsung membuka matanya karna kaget.

"Ngapain?"

KIREI [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang