Kali ini hanya bertamu dirumahnya.
Esok akan bertamu sekaligus menetap dihatinya.***
Setelah sekitar 15 menit perjalanan menuju tempat tinggal Sasa.
Kini mereka berada di depan gerbang rumah Sasa."Emm.. Mampir yuk?" ajak Sasa setelah beranjak dari motor Yuda.
Yuda tak menjawab dengan kata-kata. Hanya mengangguk untuk menjawab tawaran dari Sasa.
"Siapa tau dapet hoki" batin Yuda diikuti cengiran tipis.
Setelah Yuda memarkirkan motornya dengan cantik dihalaman rumah Sasa bak istana ini, ia berjalan membuntuti Sasa yang berjalan didepannya.
Ceklek
"Bi" panggil Sasa kepada ART-nya
"Bibi" panggil Sasa kembali.
"BIBI!!!!" teriak Sasa dengan keras yang mampu Yuda menutup telinga."Iya non?" ucap ART rumah Sasa yang biasanya dipanggil dengan sebutan Bi Nima.
"Tolong buatin temen Sasa minuman ya bi" pinta Sasa
"Siap non"
"Eh, lo duduk dulu ya, gue mau ganti baju ya Yuyu" ucap Sasa dengan penuh senyuman.
Sasa berlalu meninggalkan Yuda sendirian, ia menaiki anak tangga dengan senyuman yang manis.
"Semoga lo jadi inget setelah gue bilang itu" harap Sasa membatin yang sesekali menengok kearah Yuda yang sedang termenung.
Deg!
Mendengar kata 'Yuyu' Yuda seperti tidak asing dengan kata itu, Yuda berfikir keras dengan apa yang dikatakan oleh Sasa tadi. Seketika kepala Yuda pusing dibuatnya."Yuyu! Kita main hujan yuk?" ucap seorang gadis
"Emang hujan?" tanya Anak kecil yang sepertinya adalah Yuda-dirinya sendiri.
"Buruan napaa, keburu hujannya berhenti nih!" ucap gadis yang sepertinya tak asing bagi Yuda
"Ayolah" Yuda menggenggam erat tangan gadis kecil itu dengan berlari menuju taman.
"Akhh!, aahh!!!" Yuda meringis kesakitan akibat sakit kepala yang di deritanya.
Saat Sasa hendak menuruni anak tangga, ia melihat Yuda merintih kesakitan. Dengan cepat melangkah untuk menghampiri Yuda.
"Yuda! Yud!" teriak Sasa khawatir saat mengetahui Yuda kesakitan dengan memegang kepalanya.
"YUDAAA BANGUN BANGKEEE" teriak Sasa tepat didepan telinga Yuda.
Yuda yang terkejut langsung menoleh kesamping untuk melihat orang yang beraninya berteriak disamping telinganya.
Cup.
Keduanya terpaku atas kejadian yang baru saja terjadi.
"Gila lo! Lo nyium gue!" ucap Yuda terkejut bukan main.
Tapi sebetulnya sedikit merasa senang sih karena dapet hoki.Sasa terkejut, mengapa dirinya disalahkan?!
"Lo yang bangsat! Lo yang noleh tanpa aba-aba!" ucap Sasa tak kalah nyolot.
"Ya lo ngapain teriak di kuping gue?!" geram Yuda atas perlakuan Sasa.
"ELO NYA YANG MERINGIS KESAKITAN KAYAK MAU MATI BESOK BEGO!"
Yuda menegang, ia ingat, bahwa dirinya kesakitan karena mengingat beberapa memori yang seperti ia pernah lakukan dimasa kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PBD✔️ [ TERBIT! ]
RomanceSeorang gadis cantik yang memiliki segalanya. Semua orang mengira, apapun yang ia ingin, pasti ia dapatkan. Namun itu salah besar! Ia kesepian saat orang tuanya meninggal karena tragedi kecelakaan. Gadis yang dikenal dengan sebutan Sasa Afifah pun m...