17. I am yours!⚠️✔️

5.4K 297 5
                                    

Pagi hari, udara terasa sejuk.
Burung-burung saling bersahutan seperti sedang memanggil sang mentari untuk memunculkan sinarnya.

Burung-burung tak sabar untuk memulai hidup baru di hari yang menyenangkan nan indah ini.

Sama seperti murid STB, seluruh murid tak sabar tuk memulai pagi ini.
Mengapa?
Dikarenakan hari ini sekolah tidak mengadakan pembelajaran.
Hari yang ditunggu-tunggu dari seminggu lalu telah datang.
Hari apakah yang dimaksud?

Hari dimana Sekolah Tunas Bangsa bertambah umur.
Hari dimana masa kejayaan siswa maupun siswi.

Seluruh siswa siswi bersorak riang.
Kecuali seorang gadis tengah gugup yang akan mewakili kelasnya.

Sasa Afifah Putri Alika Bangsa.
Gadis ini sedari tadi mondar mandir didepan kelasnya.
Ia tak percaya diri akan penampilannya.
Sampai-sampai sahabat Sasa pun pusing melihatnya.

"Tenang Sa! Kalau lo udah dipanggung, kita bakal tepuk tangan!" ucap Riri untuk memberikan ketenangan.

"Tetep aja! Gue sih gapapa, tapi gue malu sama Yuda, nanti gue gabagus gimana?" tungkas Sasa seraya menggigit kukunya.

"Tunjuin kemampuan lo selama ini, jangan hirauin apa kata orang, yang penting kita bisa memberikan yang terbaik" ucap Tania bijak.

"Tumben lo bijak?" tanya Lisa pada teman yang duduk disampingnya.

"Tadi gue kejedot di pintu ATM hehe" jawab Tania seraya menggaruk tengkuknya.

"Berarti gue harus ke ATM bawa Tania setiap hari nih" ucap Riri sembari menahan tawanya.

"Kenapa?" tanya Tania polos.

"YA BIAR OTAK LO BERJALAN LANCAR LAH, GA MACET MULU" teriak Riri emosi tepat didepan Tania yang membuat Tania menutup indra pendengarannya. Tak terkecuali Lisa maupun Sasa.

Keempat most wanted STB memasuki kelas XII Ipa2.
Sontak keempat gadis yang sedang berbincang tersebut menghentikan pembicaraannya.

Siapa lagi?
Jika bukan Yuda, Gilang, Alex dan si sengklek Budi.
Yuda dengan jaketnya memimpin jalan memasuki kelas.
Mereka berempat berjalan menuju sang pujaan hati masing-masing.

"Lo kalau jelek, gue gabakal traktir" ancam Yuda pada Sasa, dengan maksud memberikan semangat pada Sasa.

Sasa mendengar hal itu hanya memutar bola matanya, ia bersikap setenang mungkin.

"Yaudah yuk ah, ke Aula!" ajak Budi pada semuanya, lalu menggandeng tangan Tania.

Mereka berdelapan pun tiba di tempat yang telah disiapkan sedemikian rupa.
Mereka lalu duduk di tengah-tengah kursi yang telah disiapkan.

"Selamat pagi ibu, bapak guru serta staf SMA Tunas Bangsa. Selamat pagi juga untuk teman-teman dan adik kelas yang saya cintai dan sayangi.
Hari ini adalah hari dimana sekolah kita tercinta bertambah umur, dengan ini, Saya Gita selaku ketua Osis SMA Tunas Bangsa ingin memberikan ucapan selamat pada seluruh yang ada disini. Maka dari itu, para osis merayakan ini dengan menampilkan bakat-bakat antar kelas. Semoga di tahun SMA Tunas Bangsa ini, sekolah kita lebih maju, makmur dan sukses dari sebelumnya.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih atas partisipasinya dan selamat menonton" ucap Gita selaku ketua osis STB lalu berjalan turun dari panggung.

Satu jam pun berlalu, kelas X dan kelas XI pun telah menampilkan bakatnya.
Kini adalah giliran untuk kelas XII Ipa1.
Sasa telah berada dibelakang panggung tuk mempersiapkan diri tampil setelah penampilan XII Ipa1 ini.

"Baiklah, Terimakasih untuk perwakilan dari Kelas XII Ipa1. Kini kita akan memanggilkan perwakilan dari kelas XII Ipa2! Silahkan naik keatas panggung." ucap Gita

PBD✔️ [ TERBIT! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang