Ia bagaikan 'Ratu'
Yang mampu membuatku berperan sebagai perisai untuknya.***
"Bangsat!!!" ucap Yuda dan Gilang kompak. Mereka langsung berlari menghampiri Reihan.
Bhugh!!!..
Pukulan keras menghampiri pelipis Reihan.
Bhugh!!!..
Pukulan keras kembali menghampiri pelipis Reihan yang kini dilakukan oleh Gilang. Seketika cekikan maupun jambakan Reihan terlepas.
"Akh" ucap Sasa dan Riri kompak saat tangan Reihan terlepas.
"LO BERANI NYENTUH DIA BANGSAT!" ucap Yuda tak bisa mengontrolkan diri.
"Lo nyentuh mereka artinya lo berurusan dengan kami!!!" kini ucapan Gilang pada Reihan.
Yuda menarik kerah Reihan, lalu menatap Reihan dengan tatapan begitu tajam. Tanpa Reihan ketahui, Reihan telah membangunkan Singa yang tertidur.
"LO KALAU BENCI SAMA GENG GUE GAUSAH LO GANGGU MEREKA!" ucap Yuda yang disusul dengan hantaman.
"Gue? benci sama geng lo? cih! Gue cuma pengen lo nambah benci ke gue" ucap Reihan tak kapok sama sekali.
"Gue ga terima lo dekat sama Sasa lagi!" ucap Reihan kembali yang membuat amarah Yuda meluap.
"WOI WAJAH DUGONG! LO MANTANNYA AJA BANGGA!" teriak Gilang dengan penuh amarah lalu menendang perut Reihan.
"Haha, Gue TANTANG lo untuk duel geng lo-YUGAS dan geng gue-RASER." tantang Reihan tanpa ada takut-takutnya.
"Dengan senang hati" cengiran seram khas Yuda muncul.
"Yud, jangan lagi" batin Sasa yang melihat Yuda kesetanan. Kini pengelihatan Sasa menjadi buram.
Bhugh!
"Pembukaan" ucap Yuda enteng lalu menendang kembali masa depan milik Reihan.
"Tapi ingat! Gue akan manfaatin Sasa untuk kalahin geng lo!" ucap Reihan pelan yang hanya bisa didengar oleh Yuda dan Gilang.
"ANJING!" teriak Yuda yang kini sudah membabi buta menghantam pelipis Reihan.
Bhugh!!!! Hantaman Yuda pada Reihan.
"LO KALO NYENTUH RIRI BAKAL BERURUSAN SAMA GUE, BANGSAT!" ucap Gilang dengan amarah.
Bhugh!!! Kini hantaman dari Gilang mendarat di mulut Reihan.
"HAHA! LO SIAPA?! LO GAADA HUBUNGANNYA SAMA MEREKA, JADI GUE BISA LAKUIN APA AJA!!!" teriak Reihan menantang.
"GUE SAYANG SAMA DIA!!!" ucap Yuda dan Gilang kompak, sontak Sasa dan Riri pun menegang atas ucapan yang Yuda dan Gilang lontarkan.
Entahlah, Yuda tak yakin dengan perasaannya. Yang pasti Yuda sangat ingin melindungi Sasa bagaimana pun caranya.
Amarah Yuda pun tak bisa dihentikan, kesabarannya sudah habis, Yuda tidak segan-segannya langsung menghantam Reihan.
Namun, Reihan pun tak ingin kalah, Ia lalu melawan Yuda.Bhugh..
Hantaman Reihan sangat keras, sehingga Yuda jatuh."AAAA!!!" teriak Sasa, atas kejadian yang ia lihat dengan mata kepalanya.
Saking takutnya, ia lalu menutup matanya agar trauma yang dideritanya tak muncul lagi.Sasa masih tersadar walaupun matanya sangat berat untuk dibuka.
Ia memaksa matanya itu untuk tetap terbuka dengan maksud agar Yuda tak khawatir padanya.Sasa tahu itu. Sasa tahu, walaupun ingatan Yuda hilang hanya untuknya. Tetapi perhatiannya tidak pernah hilang.
Saking kerasnya Sasa berteriak, teriakan Sasa mampu menghipnotis kejadian yang sedang berlangsung, Yuda, Gilang, Reihan pun menoleh pada arah suara.
Tak disadari, Reihan pun tersenyum miring penuh kemenangan dikarenakan rencana yang ia susun berhasil.
"Yuda Stoppp!!!!" teriak Riri karena ia mengetahui trauma yang diderita sahabatnya. Namun Yuda masih saja menghantam Reihan dengan sekuat tenaga.
"YUDA STOPP!!!!" teriak Riri kembali dikarenakan Yuda tak menghiraukan ucapannya.
Mendengar ucapan dari Riri, Gilang pun berusaha untuk melerai perkelahian mereka. Namun, tenaga Gilang kalah, tenaga yang dimiliki oleh Yuda saat ia naik pitam sangatlah kuat.
"AAAA!!!! AKH!!" teriak Sasa kembali. Kini kepalanya sangat pusing,dunia serasa berputar.
"BANGSATT WOI YUDA!!! BIARIN DIA LEPAS DULU!!!" ucapan Gilang mampu membuat Yuda berhenti.
Seketika tatapan Yuda langsung mengarah pada Sasa, tatapan seperti Singa pun kini menatap Sasa sayu. Yuda melihat Sasa memegang kepalanya sambil meringis kesakitan.
Tak lama dari itu Sasa pun ambruk seketika. Riri ingin membantu Sasa, tapi ia saja tak bisa menolong dirinya sendiri yang terduduk lemas dilantai.
"Sat! Awas lo! Gue tunggu di tempat biasa jam 6 sore!" ucap Gilang pada Reihan yang kini tersenyum miring.
Yuda menggendong Sasa menuju mobilnya. Sedangkan Gilang memapah Riri agar berjalan menuju motornya yang hendak mengantar Riri pulang.
"Itu kenapa Sasa sama Riri?! Lalu muka kalian berdua kenapa?!" tanya Bu Yeni yang tak sengaja berpapasan dengan Gilang.
"Maaf bu, kami mau bawa Sasa sama Riri pulang, mereka ga enak badan, liat tuh Sasa pingsan, jadi kami permisi bu" ucap Gilang dengan sopan agar mendapatkan ijin pulang.
"Baiklah. Tapi muka kalian berdua kenapa?!" tanya bu Yeni kembali dengan penasaran.
"Muka kita berdua mah karena terlalu ganteng! jadinya dijelekin dikit biar yang lain ga iri bu!" ucap Gilang yang masih bisa ngelawak ditengah situasi seperti ini.
Bu Yeni memijat kepalanya pelan, untung saja Gilang termasuk siswa yang pintar jadi ke-gesrekannya tertutupi. Bu Yeni harap ia tak akan mendapatkan siswa yang kelakuannya minus dan ditambah otaknya yang minus.
Hanya bisa berharap, masa depan tidak ada yang tahu bukan?
"Jawab yang benar!" titah Bu Yeni menatap Gilang dengan tajam.
"Biasa bu! urusan negara!" ucap Gilang lagi.
Bu Yeni hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat perilaku siswanya.
📍Parkiran sekolah.
Yuda telah berpisah dengan Gilang,dikarenakan kendaraan mereka berbeda.Saat ini Yuda dan Sasa telah berada di mobil, namun Sasa tak kunjung sadar.
Untung saja, Yuda memang sengaja menyiapkan mobil dan motor di parkiran khusus sekolah jika keadaan genting terjadi.
Yuda terus berpfikir keras tentang apa yang dilontarkan oleh reihan.
"Gue ga terima kalau lo dekat sama Sasa lagi!"
"Lagi?" batin Yuda, apa maksud dari kata "lagi"?
Yuda mencerna ucapan yang dilontarkan Reihan.
"Jadi? Reihan mantannya Sasa?" ucap Yuda dalam hati sambil mengendarai mobilnya.
"Tapi ingat! Gue akan manfaatin Sasa untuk kalahin geng lo!"
Yuda sangat kesal mendengar ucapan Reihan.
Ia sangat ingin menjaga Sasa, entah mengapa keinginan tersebut ada dibenaknya.
"Gue harus jagain Sasa, gue harus jadi pacarnya sebelum bajingan itu ngerebut balik." ucap Yuda lagi dalam hati, lalu ia menoleh pada Sasa yang masih belum sadarkan diri.
"Gue akan jaga lo Sa, gaboleh ada yang nyakitin lo" ucap Yuda lagi, kali ini ia berbicara sendiri. Yang tanpa ia sadari, Sasa mulai sadar dan mendengar ucapan Yuda tadi. Sasa merasakan hatinya bergejolak.
"Kenapa gue kayak gini?" batin Sasa yang masih belum tersadar sepenuhnya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
PBD✔️ [ TERBIT! ]
RomanceSeorang gadis cantik yang memiliki segalanya. Semua orang mengira, apapun yang ia ingin, pasti ia dapatkan. Namun itu salah besar! Ia kesepian saat orang tuanya meninggal karena tragedi kecelakaan. Gadis yang dikenal dengan sebutan Sasa Afifah pun m...