10. COT⚠️✔️

6.1K 356 19
                                    

Hampir seminggu sudah berita tentang Riri dan Gilang berpacaran, hampir seminggu pula mereka memberikan tontonan keromantisan mereka kepada khayalak umum.

Dan hampir seminggu sudah Riri menjadi bully-an beberapa siswi yang merasa iri maupun tak terima jika cogan mereka telah melepas masa kesendiriannya.

Seperti saat ini, dikantin sekolah yang tak pernah sepi oleh manusia- manusia kelaparan. Terdapat sepasang kekasih yang masih dalam tahap mesra-mesranya.

" Bee, mau aku pesenin apa?" tanya Gilang pada kekasihnya-Riri.

"Aku samain sama kamu aja, maaci my boo"  jawab Riri yang tak kalah sosweat nya.

"YA DUGONG, NYAMUK BANYAK BET" ucap Budi memecah keromantisan mereka berdua sambil menepuk tangannya seolah menepuk nyamuk.

"Ba bi bu, BABU" gerutu Alex sedikit dongkol melihat tingkah laku Riri dan Gilang yang terbilang alay.

Sedangkan yang lainnya menatap horor kearah Gilang dan Riri.
Mereka seperti merasakan....
Jijik?

Gilang memutat bola matanya malas, lalu ia beranjak pergi untuk memesankan makanan pacarnya.

"Hai gais" ucap Tania baru datang diikuti oleh Sasa dibelakangnya.
Tania lalu duduk disebelah Budi, karena apa?
Karena mereka lagi dimasa masanya PENDEKATAN.
Sasa tanpa berkata apapun lalu ia duduk disebelah Yuda dan Riri.

Di meja tersebut sudah dipenuhi oleh delapan orang most wanted.
Walaupun sesak bagaikan menaiki angkot yang penuh dengan penumpang tetapi mereka tak merasa keberatan.

Mengapa yang lainnya tak memesan makanan? YA KARENA PJ DARI GILANG DENGAN RIRI DONG!!. Mereka nagih PJ selama seminggu, dan hari ini adalah hari dimana mereka terkahir untuk ditraktir.

Setelah kurang lebih sepuluh menit menyibukkan diri dengan makanan masing-masing, akhirnya Yuda membuka percakapan.

"Sa, nanti jalan, gue jemput jam 7, ga boleh nolak." pinta Yuda yang berujung pemaksaan.

"Lo kalo ngajak anak orang yang bener dong! Pantesan jomblo mulu" celoteh Alex dengan kekehannya.

"Lah bukannya Yuda aja yang ga kesentuh sama cewek - cewek?" kekeh Budi mengoreksi ucapan Alex.

"Eh mirror lo kalo naksir sama cewe disebelah lo itu diajak ngobrol, kenalan biar bisa jadian goblok" sambar Gilang pada Alex yang berujung jitakan yang diterima kepala Gilang.

"Bangsat sakit!" gumam Gilang sambil memegang kepalanya.

"Bee, atit nih" ucap Gilang mengadu kepada Riri sembari menampilkan raut muka cemberut.

Alex menatap Gilang horor, bulu kuduknya merinding melihat sikap Gilang yang baru - baru ini muncul.

"Gue bener kalik, tak kenal maka tak sayang, yaudah kita kenalan lalu sayang-sayangan" ucap Budi penuh percaya diri.

"COT" sambar Tania yang sedari tadi menunduk tanpa menoleh pada siapapun.

"Denger tuh gebetan lo Bud ahaha!" ejek Gilang dengan hati gembira.

"Yang udah lama kenal tapi ga sayang-sayangan" gumam Sasa pada dirinya sendiri, tanpa ia sadari jika semua orang yang ada di meja tersebut mendengarnya lalu menoleh pada Sasa.

Yuda yang merasa tersindir pun langsung kikuk.
"Otw" ucap Yuda tanpa menoleh pada Sasa, kini semua yang ada dimeja tersebut mendadak hening.

"COT" ucap Tania memecah keheningan, Lalu semua yang ada dimeja tersebut menoleh pada Tania.

"Eh, cara nembak gimana yak? Gue udah sayang sama gebetan gue nih" Ucap Alex mencairkan suasana.

"Pakai pistol, jderr!!!" ucap Gilang sembari memperagakan menembak menggunakan pistol.

Nyut.

Hati Lisa mendadak nyeri, Siapa gadis itu? Apakah dia lebih menarik? Ah, salah lo lah lis, terlalu baper sama Alex.

Begitulah kira-kira isi pemikiran Lisa yang campur aduk.

"Ya tembak aja napa" jawab Gilang gemas pada temannya yang satu itu.

"Oke, Lis, lo pasti sayang ama gue kan? Gimana kalau kita pacaran kuy!"

Krik

Krik

Krik

"Goblok" ucap Yuda yang kini berkomentar.

Budi mendadak cengo mendengar Alex menembak Lisa dengan cara yang sangat simple.

"Gimana Lis? Mau ga?" tanya Alex pada Lisa yang tak kunjung menjawab.

"G-gue m-mau" jawab Lisa sepersekian detik.

"ANJIRRRR GUE DAPET PJ SELAMA SEMINGGU LAGI YA DUGONG" ucap Budi histeris.

Sontak seluruh pasang mata menoleh kearah Budi yang tengah berdiri diatas kursi seraya menengadahkan kepalanya.

"COT" ucap Tania kembali.

"Noh liat kan? Tanpa PEDEKATEAN, gue uda punya cewe! Lah situ?" ejek Alex pada Budi.

"Ye gue kan harus baperin dia dulu, biar sama-sama serius menjalani hubungan yang sakral ini" jawab Budi ngawur dengan tingkat kepercayaan diri yang melampaui batas.

"BACOT" ucap Tania lagi dan lagi. Semua yang ada dimeja kini menatap Tania heran.

"Eh makan, takut istirahatnya habis" ucap Sasa untuk memecah keheningan akibat perkataan Tania.

📍Kelas XII Ipa2
"Lo kenapa sih Tan?" Tanya Lisa yang sedari tadi dipendam saat berada dikantin, ia tak berani menanyakan hal itu dikarenakan kantin sedang ramai dan terdapat empat dugong ganteng itu.

"Ga kenapa sih, badmood doang gue" jawab Tania sambil menopang dagunya.

Mendengar jawaban Tania, Lisa pun hanya membentuk mulutnya 'O' , lalu ia menoleh ke depan, karena Gilang dan Yuda memasuki kelas.

"Jam tujuh" ucap Yuda pada Sasa yang dibalas anggukan oleh Sasa.

Jam demi jam terlewati, kini saatnya siswa siswi STB pulang kerumahnya masing-masing.

Dikarenakan Yuda dkk sedang ada ekstra basket.
Mau tidak mau Sasa dkk pulang tanpa ditemani pujaan hatinya.
Saat hendak pulang, Sasa dkk berpapasan oleh Kornella dkk.

"Heh cabe" ucap Kornella. Sasa yang tak merasa 'cabe' pun tak menghiraukan perkataan Kornella.

"Lo budek ya?!" ucap Pelita yang tak terima.

"Oh? lo panggil gue?" ucap Sasa menantang, ia lalu melipatkan kedua tangannya didepan dada dan menaikkan sebelah alisnya.

"Dasar Cabe aja bangga rebut pacar gue!" ucap Kornella yang hendak ingin mencari masalah pada Sasa dkk.

"HEH PAPRIKA! Ngaca lo! Yakali Yuda mau sama manusia setengah jadi" ucap Sasa tak kalah pedas, teman-teman Sasa menahan tawanya.

"Kalo lo bisa? Rebut aja!" ucap Sasa kembali lalu berjalan melewati Kornella dkk, tak lupa ia menyenggol dengan kasar bahu kornella. Tak ketinggalan, teman-teman Sasa juga menirukan apa yang Sasa lakukan.

"Gue cuma mau liat, lo mampu gak?" kekeh Sasa dengan cemgiran mengejek.

"Liat aja! Gue bakal pisahin lo!" gumam Kornella menatap punggung Sasa yang kian menjauh.

"Gue tau latar belakang Sasa, jadi lo tenang aja La!" ucap Pelita dengan senyuman miring.

Bersambung....
-------------------------------------------------------------

PBD✔️ [ TERBIT! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang