16 || TERJEBAK KETAKUTAN

37 13 2
                                    

Menghilangkan kejenuhan sekaligus kesibukannya berpikir tentang alasan Alkana yang tiba-tiba marah padanya, Elysh memilih ruang musik sebagai tempat melampiaskannya. Sebelumnya ia sempat mengintip, apakah di dalam sana ada Dinda yang sedang berlatih? Biasanya, gadis itu suka ke ruang musik untuk latihan bersama dengan Stefan, perwakilan cowok yang akan ikut audisi menyanyi.

Keduanya memang hebat. Bahkan Elysh berharap mereka bisa segera jadian karena kecocokan mereka satu sama lain. Sedikit yang Elysh ketahui bahwa mereka memang memiliki kedekatan yang khusus. Tapi ketika ditanya Dinda selalu mengelak dan beralasan bahwa mereka hanyalah sebatas teman saja. Teman tapi dekat maksudnya?

Mencuri kesempatan yang ada, saat ini Elysh sudah mendudukkan diri di hadapan sebuah piano yang dulu sering ia mainkan bersama Dinda dan Stefan saat latihan.

Dengan jari-jemarinya, Elysh mulai menekan setiap tuts untuk merangkai alunan musik yang akan mengiringnya dalam bernyanyi.

Dengan jari-jemarinya, Elysh mulai menekan setiap tuts untuk merangkai alunan musik yang akan mengiringnya dalam bernyanyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"All I want is nothing more...."

Semenjak mengenal Alkana, Elysh rasa dirinya selalu saja tidak digubris oleh cowok itu. Walaupun perasaannya selalu senang jika berada di dekat Alkana terus, namun berbalik dengan cowok itu yang justru tak ingin ia muncul setiap kali bertemu.

Elysh selalu berusaha untuk menyenangkan hatinya, tapi mungkin Alkana terlalu rumit untuk dimengerti. Dan sekarang Alkana malah membencinya untuk sesuatu yang ia sendiri tidak sadari sebagai sebuah kesalahan.

"But if you loved me, why'd' ya leave me

Take my body, take my body

All I want is, and all I need is

To find somebody, I'll find somebody

Like youuu, ohhhh, oh

Ohhhhh, ohhhhh, oh

Youuuuuu

Like youuuuuu."

Tiba-tiba sebuah tepuk tangan membuka mata Elysh yang sempat terpejam ketika menikmati permainannya sendiri. Dinda dan Stefan menghampirinya sembari mengembangkan senyum.

"Ternyata lo makin jago, ya," puji Stefan.

Dinda mengangguk. "Gue salut banget sih sama permainan piano lo."

Walau agak terkejut karena kedatangan mereka yang mendadak, namun Elysh cukup senang mendengar pujian keduanya.

"Gue masih berharap lo bisa ikutan audisi itu bareng kami berdua," ucap Dinda, diangguki oleh Stefan yang mendukung.

"Kalian gak usah khawatir, gue udah ikhlas kok soal itu. Mungkin kesempatan gue emang bukan di audisi itu."

Dinda cukup lega mengetahui bahwa ternyata Elysh sudah lebih tenang daripada awal pertama kali mendapat kabar buruk itu. Setidaknya Dinda jadi tak begitu merasa bersalah walaupun ini juga tidak bisa dikatakan sebagai kesalahannya.

AlkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang