Familiarizing

11.9K 826 179
                                    


Norenmin.

What the hell is that?

First of all, aku akan memperkenalkan diriku terlebih dahulu sebelum aku menjelaskan apa itu Norenmin.

Namaku Renjun, arti dari namaku sendiri adalah anak dari Jupiter—aku serius bahwa nama ayahku memang Jupiter—shut up.

Aku gay. Iya aku gay. Memangnya kenapa? Masalah buat kalian? Orientasi seksualku mengacu pada laki-laki, manusia dengan jenis kelamin yang sama denganku.

Tapi sayangnya, aku submisif━shut up. Iya, aku submisif, di bawah, dimasuki bukan memasuki. Oke. Walau garang, aku ini lemah pada pria-pria kekar berbahu lebar di luar sana.

Aku terkenal galak, kejam dan semena-mena pada teman-temanku. Itulah aku.

Hal-hal yang kusukai di dunia ini adalah basket, sepak bola, skinny jeans, jumper, snapback, superhero dan film horror tentang pembunuhan.

Ayahku meninggal saat aku duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar karena penyakit jantung. Kini aku hanya tinggal bersama ibuku yang saat ini sibuk dengan sejuta janji meetingnya dengan para klien.

Ibuku bukan tipe ibu yang akan memberikan apapun ketika anaknya merengek meminta sesuatu. Beliau memegang teguh pesan ayah untuk mendidikku menjadi laki-laki tangguh. Tapi jadinya malah begini, abnormal. 

Kurasa sifatku yang ambisius melebihi batas normal.

Karena, kemarin saat aku pergi ke petshop bersama dengan Jeno dan Jaemin, aku menginginkan seekor kelinci putih lucu dengan belang coklat kekuningan di telinga kanannya. Sayangnya kelinci itu dibeli oleh seorang gadis bernama Shuhua dan aku kalah cepat darinya.

Tentu saja aku tidak tinggal diam dan membiarkan kelinci lucu itu pergi dibawa oleh Shuhua. Aku menyuruh Jeno dan Jaemin untuk mengalihkan perhatian sang penjaga petshop sedangkan aku mengobrak-abrik data pembeli bernama Shuhua itu.

Alhasil, aku mendapatkan nomer telfonnya.

Seminggu penuh aku menerror Shuhua atas nama kelinci lucu yang baru saja dia bawa pergi dariku. Awalnya dia tidak percaya bahwa aku adalah penerror karena aku hanya menerrornya lewat pesan-pesan singkat saja. 

Hingga akhirnya aku meminta bantuan Jaemin yang memiliki suara paling berat diantara kami bertiga untuk menakut-nakutinya.

Jaemin menelfon Shuhua pada dini hari jam 2 dan itu berlangsung secara terus-menerus walaupun Jeno selalu cerewet meminta kami menghentikan kegiatan terror itu.

Tentu saja aku tidak mau berhenti sebelum kelinci itu berada di tanganku.

Setelah melalui perjuangan yang cukup keras dan menguras pulsa, akhirnya Shuhua menuruti perintah kami, sang peneror, untuk meletakkan kelinci itu di pinggir jalan yang sudah kami sepakati.

Dan yeah, aku mendapatkan apa yang kuinginkan walau harus melalui jalan yang panjang.

Ngomong-ngomong soal siapa itu Jeno dan Jaemin, mereka adalah sahabat-sahabatku. Satu-satunya dua manusia yang ku akui sebagai sahabat dan mengakui bahwa mereka membutuhkanku.

Kami saling membutuhkan, maka dari itu kami disebut sebagai sahabat.

Aku berteman dengan Jeno dan Jaemin sejak taman kanak-kanak. Namun saat sekolah dasar, kami bertiga harus berpisah karena Jeno dipaksa ayah dan ibunya untuk home schooling saja agar tidak tertular pergaulan tidak benar pada jaman itu, jaman dimana banyak sekali anak-anak yang merokok dan berbuat onar walaupun mereka masih sekolah dasar.

Dan begitulah Jeno, sejak dulu dia hanya pasrah-pasrah saja dengan hidupnya. Aku benar-benar ingin menamparnya ketika aku menasehatinya untuk melawan perintah orang tuanya yang terlalu mengekangnya dan hanya dibalas dengan,

Take My Heart and Break It ✦ NorenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang