London, United Kingdom
Setelah benar-benar merusak pesta Chenle dan babak belur hasil berkelahi dengan Lucas, ditambah dengan diusir oleh staff keamanan club, Jaemin kini hanya bisa duduk di sofa dalam kamar Renjun, memandangi Seungmin dan Haechan yang sibuk memijat tubuh teman mereka.
Haechan memijat tangan Renjun dan Seungmin memijat kaki Renjun.
Kejadiannya cukup cepat. Jaemin yang baru saja kembali dari kamar mandi, menyadari Renjun dan Lucas tak lagi bersama Seungmin, Haechan dan Jeno. Anak itu kemudian berinisiatif menelfon sahabatnya karena iPhone Jeno mati.
Saat mengetahui Renjun pergi ke club, apalagi di pesta Chenle, keempat sahabat Renjun yaitu Jaemin, Jeno, Seungmin dan Haechan langsung menyusul ke satu-satunya club yang ada di dekat kompleks rumah Norenmin.
Saat sudah sampai, Jaemin khawatir Lucas curi-curi kesempatan menyentuh Renjun. Tapi yang didapatkannya malah lebih buruk. Soobin, mantan pacar Renjun sudah hampir meremas kelamin Renjun dari luar jika Jaemin tak menghajarnya.
Lelaki biadab, batin Jaemin.
Jeno pun sama kesal dan marahnya. Namun saat Jaemin sudah lebih dulu termakan emosi dan menghajar Soobin, yang ada di dalam pikiran Jeno adalah segera memeluk Renjun yang sudah hampir jatuh dari tempat duduk.
Jeno tidak rela melihat sahabatnya dicumbu seenaknya oleh Soobin. Walaupun Soobin mantan kekasih Renjun, bukan berarti pemuda tiang itu berhak mencium Renjun sesuka hatinya. Hubungan mereka sudah berakhir.
Perbuatan seenaknya Soobin pada Renjun menimbulkan kesan seolah Renjun adalah pribadi yang murahan. Padahal tidak sama sekali karena Jeno sejak kecil terus berusaha melindungi Renjun dan menjaganya.
Tapi saat melihat Lucas mengajak sahabatnya pergi berpesta di club, bahkan membiarkan Renjun minum minuman beralkohol, Jeno sangat marah dan kemarahan anak itu adalah diam.
Tak seperti Jaemin yang akan meledak-ledak dan menantang siapa saja berkelahi, kemarahan Jeno adalah kebungkamannya dengan segala pikiran buruk dan jahat untuk membalas apa yang sudah dilakukan Soobin pada Renjun.
Lucas juga turut andil dalam hal ini. Renjun tak bisa minum alcohol tapi si man-whore itu seenaknya saja memberikan Renjun alcohol.
Brengsek, batin Jeno.
"Jen," panggil Jaemin yang masih memasang wajah marah.
Jeno tak menjawab, masih memandangi Renjun yang teler. Yang menarik perhatiannya adalah tiba-tiba Renjun memanggil nama seseorang dan itu bukanlah nama Jeno.
"Jaemin.."
Jaemin yang mendengar itu langsung mendekat. "Iya, Jun?" cemas Jaemin. Dirinya belum pernah melihat Renjun teler. Wajah sahabatnya benar-benar membuatnya merasa kasihan.
"Jaem.. sentuh gue.."
Semua orang yang ada disitu terkejut bukan main. Terutama Jeno. Dari semuanya, kenapa harus Jaemin?
Kenapa harus Jaemin yang dipanggil Renjun ketika anak itu teler? Bahkan Renjun menyuruh Jaemin untuk menyentuhnya.
Jaemin menelan ludah kesulitan, tangannya perlahan terulur untuk menyentuh pipi Renjun. Tapi tarikan kasar seseorang tiba-tiba saja menjambak rambutnya.
Pelakunya Haechan. "Ngga usah nyari kesempatan lo!"
"Anjing! Sakit woy!" Jaemin melepaskan tangan Haechan dari rambutnya. "Jangan asal narik Chan! Ini tuh mahakarya gue!" Jaemin pun merapihkan jambulnya yang bahkan sudah acak-acakan sebelum dijambak Haechan.
"Lo gak mabok kan?" tanya Seungmin. "Muka lo masih babak belur gitu Jaem. Sana ke bawah, biar Jeno ngompres muka lo," usirnya dengan sengaja.
Jaemin menggeleng. Ia kemudian berbalik menoleh ke Jeno. "Jen—lah mana tuh anak?" tanyanya saat mendapati Jeno tidak lagi duduk di tempat semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take My Heart and Break It ✦ Norenmin
FanfictionRenjun; laki-laki ambisius, bermental baja dan tak pernah menangis. Sekali dia menginginkan sesuatu, tidak ada yang bisa menghentikan ambisinya, bahkan kedua sahabatnya sejak kecil, Jeno dan Jaemin. Jaemin; berandalan, playboy, hobi berkelahi. Seora...