Five

2.6K 423 79
                                    


London, United Kingdom

Jaemin dan Eunseo yang kini sudah berada di atap sekolah, berduaan. Meninggalkan Jeno dan Renjun yang tergesa menyusul keduanya. Sesampainya di atas, Eunseo tak menyiakan waktu dan langsung mendorong tubuh jangkung Jaemin hingga punggungnya membentur tembok di belakangnya.

Eunseo maju menghimpit pemuda itu dengan ciuman ganas yang ia tujukan pada Jaemin tepat di bibir sang mantan pacar. Lidah Eunseo terjulur keluar untuk mengecap rasa bibir Jaemin yang terasa kering.

"Masih ngga mau pake lipbalm ya Jaem? Bibir lo tuh kering, harus rajin diolesin lipbalm." Eunseo kemudian mengecup bibir mantannya sekali lagi.

Sebagai laki-laki, Jaemin tidak ada perlawanan sama sekali. Ia menikmati apa yang dilakukan Eunseo padanya karena jujur saja ia sudah lama tidak disentuh dan berciuman dengan lawan jenis seperti sekarang akibat terlalu sibuk menikmati kehidupan bersama Renjun dan Jeno.

Saat Eunseo masih sibuk mencumbu Jaemin, dengan bibirnya yang masih menempel dengan milik Jaemin, tangan pemuda itu maju kedepan untuk memeluk Eunseo dan mendekatkan posisi mereka sedekat mungkin. Hingga dada besar Eunseo menempel dengan dada bidang Jaemin.

Kedua tangan yang tadinya memeluk Eunseo intens kini merambat turun meremas pantat kenyal gadis itu, kedua tangan Jaemin yang usil pelan-pelan menyelip masuk ke dalam rok Eunseo, mencari celana dalamnya dan hampir memelorotkannya meninggalkan daerah kewanitaan Eunseo jika Renjun tidak meneriaki mereka.

"WOY BANGSAT LO MALAH MESUM DISINI!"

Spontan, Jaemin melepaskan ciumannya dengan Eunseo dan mendorong gadis itu menjauh. Jeno yang melihatnya melotot, karena tadi jelas-jelas Jaemin menikmati ciuman panas mereka. 'Anjir, munafik si Jaemin,' batin Jeno.

Renjun segera menarik Jaemin mendekat ke arahnya secara kasar. Ia menarik tangan Jaemin dan menyerahkan pemuda itu untuk berdiri diam di samping Jeno yang ada di belakangnya. Kini Renjun maju selangkah dan melinting kedua lengan jaket denimnya dan menantang Eunseo.

"Mau cari gara-gara lagi lo sama Jaemin? Langkahin dulu mayat gue!" Renjun mendorong dengan keras Eunseo hingga perempuan itu hampir jatuh karena kehilangan keseimbangan.

Mendengar dan melihat bahwa Renjun sedang membelanya, Jaemin diam-diam tersenyum. Bukannya membantu Jeno yang kini maju untuk menahan Renjun agar tidak bertindak keterusan, lelaki yang memakai cap hitam bertuliskan I AM HOT itu malah semakin melebarkan senyumnya, melihat betapa kesal Renjun pada Eunseo.

"Renjun, lo yang cari gara-gara tauk, gak perlu dorong-dorong Eunseo segala, aduh!" Jeno meraih pinggang Renjun dan memeluknya dari belakang, menahan tubuh ramping sahabatnya yang meronta ingin lepas.

"Apa lo liat-liat?! Nantangin gue lo!" Masih bersitegang dengan Eunseo yang hanya berdiri dengan perasaan jengkel di depannya, Renjun terus meronta dalam pelukan Jeno.

"Apa sih Jun salah gue? Salah kalo gue cuma mau seneng-seneng sama Jaemin? Salah kalo gue masih sayang sama Jaemin? Apa hak lo nyari gara-gara sama gue!" Eunseo terpancing emosi, dia tidak mau kalah dari Renjun dan membiarkan laki-laki yang memiliki berat badan lebih ringan darinya itu mengganggu Jaemin dan dirinya.

Mendengar ucapan Eunseo, kepala Renjun mendidih. Tentu saja perasaan ambisius tak mau kalahnya langsung naik ke ubun-ubun atas ucapan Eunseo. "YA BISALAH! JAEMIN ITU SAHABAT GUE! GUE TAU MANA YANG BAIK BUAT DIA! DAN ITU BUKAN LO!" Renjun meronta. "LEPASIN GUE JEN!"

Eunseo memutar bola matanya dan tersenyum remeh. "Sahabat? Hello, bukan berarti karena lo sahabatnya terus lo bisa ngatur percintaan dia dengan siapapun! Lo ngga punya hak atas Jaemin sama sekali! Lo cuma sahabat Jaemin, bukan pacar dia!"

Take My Heart and Break It ✦ NorenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang