London, United Kingdom
"Ngebut goblok!" perintah Jeno panik mencengkeram kedua bahu Jaemin dari seat belakang, saat jam tangannya menunjukkan pukul 6:52. Karena 8 menit lagi gerbang sekolah mereka ditutup.
"Ini gue juga udah usaha anjing!" sahut Jaemin yang menyetir dengan ugal-ugalan.
Renjun yang duduk di samping kursi kemudi hanya diam sambil melihat jalan di depannya. Beberapa penyeberang hampir tertabrak oleh Jaemin dan juga ada beberapa mobil yang berlalu dari arah berlawanan terlihat marah karena ulah mereka.
"Telat nggak papa sih, tinggal bolos, gitu aja repot," sahut Renjun kalem sambil melihat kuku-kukunya yang sama sekali tidak panjang.
"HARI INI GUE ADA ULANGAN FISIKA JUN!!" seru Jaemin dan Jeno bersamaan, membuat sang laki-laki mungil menutup kedua telinganya dan memejam.
"YA UDAH BIASA AJA NJING!!" balas Renjun membentak kedua sahabatnya tak mau kalah.
Jaemin menginjak gas semakin dalam menambah kecepatan laju Tesla Model S P85D hitam miliknya. Jeno di seat belakang sudah cemas seolah menantikan kelahiran anak pertama.
Waktu tinggal tersisa 1 menit lagi dan mereka masih berada di jarak 300 meter dari gerbang sekolah.
PIM PIM!!!
Suara klakson yang memekakan, Jaemin tekan berkali-kali saat ia melihat gerbang besar sekolahnya mulai tertutup. Jeno turut membantu dengan mengeluarkan kepalanya melalui jendela mobil.
"JANGAN DITUTUP DULU! MASIH SISA 57 DETIK LAGI!" serunya dengan perasaan panik. Jika gerbang ditutup maka hasil belajarnya selama 3 hari 3 malam akan sia-sia, jika dia tidak mengikuti ulangan fisika, pelajaran yang memang agak sulit dia kuasai.
Walaupun dengan rasa kantuk yang tersisa setelah bermain Dare or Dare semalam yang tentu akan menjadi masalah tersendiri nanti.
Mobil Jaemin berhasil melewati gerbang dengan sukses, melesat langsung ke parkiran dan mengeluarkan tiga manusia dari masing-masing pintu mobil.
Jaemin dan Jeno kemudian berlari setelah memastikan bahwa mobilnya aman. Karena biasanya jika Jaemin lupa mengunci mobilnya dengan dan meninggalkan kunci tersebut tertancap di lubang kunci, maka Renjun akan mengambilnya dan menyembunyikannya.
"Duluan ya Jun!" seru Jaemin saat dia sudah hampir seperempat jalan berlari meninggalkan Renjun yang hanya berjalan santai tertinggal jauh dari keduanya.
Sang laki-laki mungil melambaikan tangan kanannya memberi semangat pada Jaemin dan juga Jeno."Good luck gays!" serunya.
Sedangkan Jeno tetap hanya sekedar menoleh ke belakang memandang Renjun, melempar senyuman manis lalu berbalik dan menambah laju kecepatan larinya menuju kelas bersama dengan Jaemin.
Bel istirahat telah berbunyi, semua siswa di sekolah berhamburan keluar. Ada yang menuju ke halaman sekolah membawa bekal, ada yang menuju ke perpustakaan, movie room dan ada pula yang hanya sekedar bercakap-cakap di bangku taman sekolah.
Mayoritas para siswa pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar, tak terkecuali Renjun dan dua sahabat yang sekelas dengannya, Haechan dan Seungmin.
Tiga laki-laki manis yang termasuk dalam jajaran murid populer incaran para dominan hot di sekolah itu, berjalan berdampingan menuju ke kantin dengan tawa mereka yang renyah sepanjang langkah.
Ketiga anak ini selalu berhasil menyita pandangan beberapa siswa yang berpapasan dengan mereka. Haechan dan Seungmin terkenal dengan kecantikan dan fashion yang selalu menjadi inspirasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take My Heart and Break It ✦ Norenmin
FanfictionRenjun; laki-laki ambisius, bermental baja dan tak pernah menangis. Sekali dia menginginkan sesuatu, tidak ada yang bisa menghentikan ambisinya, bahkan kedua sahabatnya sejak kecil, Jeno dan Jaemin. Jaemin; berandalan, playboy, hobi berkelahi. Seora...