London, United Kingdom
"Jun!" Teman-teman terdekat, sekelas Renjun, Haechan dan Seungmin berlari cepat menghampiri Renjun, Jeno dan Jaemin yang berjalan ke parkiran.
"Apa?" Renjun membalikkan tubuhnya menghadap kedua teman dekatnya dengan Haechan yang langsung memeluk sosok mungil diantara dua raksasa, Jaemin-Jeno, tersebut. Sedangkan Seungmin memelankan langkahnya.
"Gue sama Seungmin dapet promo gratis loh!" seru Haechan sambil mengeluarkan sebuah kartu member dari sakunya.
Sebuah kartu member bioskop berwarna biru bertuliskan 'Monday, buy one get two'. Disusul dengan Seungmin yang menunjukkan kartu yang sama juga.
"Nonton yuk!" ajak Haechan ceria.
"Apa filmnya?" tanya Renjun mengangkat sebelah alisnya.
"Horror kok, genre favorit lo. Conjuring," jawab Seungmin.
Jaemin dan Jeno yang sedari tadi memperhatikan pun ikut bergabung dalam obrolan. "Kalian kan punya masing-masing satu, kita berlima by the way," tutur Jeno.
Haechan tersenyum karena Jeno berbicara sambil menatapnya. Ia kemudian menjawab pertanyaan Jeno. "Lo tenang aja, gue ada satu member lagi kok."
Setelah berucap, Haechan menggerakkan dagunya ke depan menunjukkan kalo di belakang Jeno, Jaemin dan Renjun sudah ada orang.
Disitu berdiri Lucas, salah satu anggota klub baseball sekolah. Seorang pemuda yang juga sangat dikenal oleh Jeno dan Jaemin kalau dia adalah man-whore yang setiap saat bisa menerkam Renjun kapan saja.
"Hay," sapa Lucas berjalan mendekat dengan memasukkan kedua tangannya ke saku di kedua sisi celananya.
"Sama Lucas? Yakin lo?!" Renjun sendiri tidak percaya. Ia juga kurang mengenal Lucas secara personal karena hasutan-hasutan Jaemin dan Jeno bahwa lelaki ini adalah lelaki yang berbahaya.
"Ngga ada cowok lain? Kalo sama dia mah sama aja bohong," cibir Jaemin melirik Lucas dengan tatapan remeh.
Renjun sebenarnya setuju jika lebih baik dia tidak ikut. Membiarkan Haechan dan Seungmin bersenang-senang dengan dua sahabatnya yang memang adalah dua lelaki yang diam-diam mereka sukai sejak lama.
"Kalo gue ngga ikut aja gimana sih? Liat tuh Jaemin udah jelek moodnya," celetuk Renjun seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menggerakkan kepalanya ke samping menunjuk Jaemin.
Seungmin dan Haechan yang mendengar penuturan Renjun langsung kaget. Karena jika Renjun tidak ikut, Jaemin dan Jeno pasti juga tidak akan ikut.
"Renjun aduh, ayolah mumpung gratis loh!" rengek Haechan.
Renjun menatap Haechan dan Seungmin bergantian. Kedua teman sekelas satu-satunya yang dimiliki Renjun itu pun membalas dengan tatapan penuh harap dan Haechan yang komat-kamit. "Please, please Renjun,"
Lelaki itu kemudian menoleh ke Jaemin dan Jeno satu per satu. Dengan keduanya yang menatap Renjun dengan tatapan, terserah lo, kita ngikut.
Renjun menghela nafas panjang, dan akhirnya mengambil keputusan. "Oke deh, yuk cabut," ucapnya sambil kembali berjalan menuju parkiran berada di barisan paling depan, diikuti oleh Jaemin dan Jeno di belakangnya disusul Lucas, Seungmin dan Haechan.
____________
Di bioskop mereka memilih tempat duduk tengah, dengan urutan duduk dari kiri, Haechan, Jeno, Lucas, Renjun, Jaemin dan Seungmin. Dan benar film yang mereka tonton adalah film horror.
Film horror ini adalah kesempatan yang digunakan oleh Haechan dan Seungmin untuk bisa memeluk Jeno dan Jaemin ketika mereka takut nanti. Dan benar saja tiap hantu dalam film muncul, Haechan dan Seungmin menenggelamkan kepala mereka di dada Jaemin dan Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take My Heart and Break It ✦ Norenmin
FanfictionRenjun; laki-laki ambisius, bermental baja dan tak pernah menangis. Sekali dia menginginkan sesuatu, tidak ada yang bisa menghentikan ambisinya, bahkan kedua sahabatnya sejak kecil, Jeno dan Jaemin. Jaemin; berandalan, playboy, hobi berkelahi. Seora...