Fifteen

2.3K 397 41
                                    

London, United Kingdom

"Woohoo! Udah gue duga!" Yeonjun dan Baejin bertepuk tangan dan melakukan high five setelah Jeno confess bahwa ia menyukai Renjun sejak lama. Sedangkan Mark dan Jisung masih diam mencerna kalimat yang baru saja terlontar dari mulut Jeno.

Jaemin tidak memberikan komentar, sama halnya dengan Renjun. Adik dari Na Jaehyun itu merasa lega dan sedih di saat bersamaan setelah Jeno memberikan jawaban. 

Ia melirik ke arah Renjun yang masih saling bertukar pandangan dengan Jeno, terkunci satu sama lain dengan Jeno yang menatap penuh harap dan Renjun yang membalas dengan tatapan sulit diartikan, seolah penuh dengan kerinduan.

"S-sorry, gue emang suka sama lo sejak lama, Jun. Kalo emang rasa ini nggak boleh ada lo bisa—"

"Nanti kita bahas. Bukan itu tujuan gue sekarang ngajak kalian truth or truth." Renjun memotong ucapan Jeno begitu saja. Nada bicaranya terbata, menunjukkan dengan jelas bahwa dirinya diselimuti rasa gugup sekarang.

Bola matanya melirik kesana kemari mencoba mencari pengalihan agar tak menatap Jeno, tak peduli dengan cuitan dan siulan menggoda dari Yeonjun dan Baejin serta kekehan renyah dari Mark dan Jisung sebagai reaksi confess Jeno barusan.

"P-puter Jen. Kita selesain misi truth or truth hari ini," titahnya pada Jeno. Yang disuruh masih berusaha menormalkan degup jantungnya yang berpacu dan nafasnya yang terasa berat. Ia masih memikirkan perasaan Renjun.

Pernyataan cintanya hari ini apakah akan menjadi awal keretakan persahabatan mereka? Jaemin tidak memberikan komentar sama dengan Renjun. Sebenarnya apa yang Jaemin pikirkan? Kenapa memberikan truth seperti itu disini. Di saat seperti ini. Di depan teman-teman mereka.

Jika Renjun sudah tahu bahwa ia menyukai laki-laki mungil itu, lalu apa yang akan terjadi selanjutnya? Jeno hanya bisa menyimpan semua kegelisahannya sendiri. Jaemin tidak bisa diajak berbagi untuk sekarang ini. Renjun apalagi. Masa iya, Jeno harus curhat pada orang yang ia sukai bahwa ia menyukainya? Paradoks sekali.

"O-oke," jawabnya tak kalah gugup dengan Renjun. Jeno meraih botol di depannya dan memutarnya. Ia tidak peduli sindiran Yeonjun yang menyuruh Renjun untuk menjawab perasaannya malam ini.

"Jun, jawab tuh Jeno udah confess loh. Udah lama pula Sukanya ke lo! Jadian ayo jadian!"

Renjun diam, membiarkan Yeonjun mengoceh. Di luar dugaan, malah Jaemin yang marah dan menyentak Yeonjun. "Diem, babi! Awas kalo habis ini lo yang kena truth, Jeno bisa bales dendam ke lo. Dia nggak kalah kejem sama Renjun kalo ngasih truth atau dare. Ya kan, Jen?" Jaemin mengedikkan kepalanya pada Jeno.

Menanggapi sahabatnya, Jeno hanya tersenyum manis, berusaha menghindari eye contact dengan Renjun. Sahabatnya itu kini menunduk dan memainkan kuku jempol tangannya sendiri, membuat Jeno seketika semakin bersalah karena menyatakan perasaannya disini.

Jeno takut persahabatan mereka akan retak di masa depan hanya karena perasaan bodohnya pada Renjun. Fuck, gue nggak mau kalo habis ini dia ngejauh, batinnya.

Botol berputar lama dan berhenti ke Eunseo yang sudah terbangun karena kehebohan Yeonjun dan Baejin tadi. Ia tidak begitu tertarik dengan confess Jeno pada Renjun, yang penting bisa berduaan dengan Jaemin itu sudah cukup untuk perempuan itu.

"Eunseo," panggil Jeno, menatap satu-satunya gadis dalam ruangan sambil tersenyum manis.

Renjun melihatnya. Ulu hatinya tersentak sedikit saat melihat senyum manis yang diberikan Jeno untuk Eunseo. Entah kenapa, Renjun tidak suka Jeno memberikan senyuman itu untuk orang lain karena biasanya, hanya dia yang menerima senyuman tersebut.

Take My Heart and Break It ✦ NorenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang