London, United Kingdom
"Bangsat. Kemana sih ni orang?!" umpat Renjun ke sekian kali karena chatnya tak kunjung dibalas oleh teman chatnya tercinta, Moomin. Lucas yang duduk di sampingnya hanya bisa memandang heran. Keduanya sedang naik taxi, duduk berdempetan di seat belakang.
"Eh, jam berapa sekarang?" tanya Lucas.
Renjun menengok jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan mungilnya. "8 malem. Kenapa?"
Lucas tersenyum. "Chenle bikin party di salah satu club deket kompleks rumah lo, Jaemin sama Jeno. Mau kesana?" ajak Lucas. Anak itu tidak mau harinya dengan Renjun berakhir begitu saja. Mumpung nggak ada Jaemin sama Jeno, boleh lah nyari untung dikit sama Renjun, batinnya.
"Boleh, yaudah kesana aja sekarang." Renjun mengangguk mengiyakan ajakan Lucas. Sekalian untuk refreshing. Toh di rumahnya tidak ada siapapun. Jaemin dan Jeno juga sedang sibuk dengan Seungmin dan Haechan.
Renjun juga masih merasa kesal karena masih kepikiran dengan ucapan Eunseo tadi siang padanya. Sedangkan Lucas, yang mendapat persetujuan dari Renjun, langsung berselebrasi dalam hati. Anak itu tersenyum puas sambil mengangguk-angguk.
Sesampainya di club, yang tidak terlalu banyak orang karena yang datang hanya teman-teman Chenle, termasuk Lucas dan Renjun. Lucas menggandeng tangan Renjun memasuki club agar pemuda mungil itu tidak hilang di tengah jalan. Soalnya tubuh Renjun tergolong pendek dan mudah hilang jika ditinggal menoleh sebentar.
Setelah keduanya duduk di depan kursi bar, Renjun mulai memesan. "Susu coklat anget ada nggak?!" tanya Renjun sambil berteriak karena suara bising music memenuhi club.
Si bartender hanya memasang wajah datar mendengar pesanan Renjun. Lucas yang mendengar pesanan Renjun langsung tertawa terbahak-bahak sambil tangannya memukul-mukul meja bar.
"Jun, minuman disini beralkohol semua, sayangku~" ucapnya. Tangannya merangkul bahu Renjun yang langsung disingkirkan anak itu.
"Nggak usah sok akrab, anjing!" gertaknya pada Lucas.
Lucas langsung memasang wajah kecewanya. Ia kemudian beralih pada bartender yang masih menunggu pesanan. "Satu Brandy dan satu Alcopops buat temen gue," tukasnya. Sang bartender langsung meracikkan minuman pesanan Lucas.
"Alcopops apaan Cas?" tanya Renjun.
"Minuman keras lah. Mana ada disini susu coklat. Tapi alkoholnya cuma 6% kok. Kalau Brandy 40%. Minum Alcopops ngga bikin mabuk Jun, tenang aja. Gue juga ngga mau dihajar Jaemin sama Jeno kalo biarin lo mabok." Lucas menjawab lalu kemudian berdiri dari tempatnya duduk. "Gue ke toilet dulu ya Jun, udah ngampet dari tadi."
Setelah itu dia langsung pergi begitu saja, meninggalkan Renjun duduk termenung sendiri di meja bar. Lucas terus menjauh, berusaha tidak menabrak orang-orang yang asyik berjoget ria di sepanjang jalannya.
Bartender datang seiring perginya Lucas, membawakan dua gelas pesanan Lucas yang Renjun tak ingat apa saja namanya. Tanpa pikir panjang, anak itu meraih gelas yang berisi cairan warna keruh seperti bensin bukan gelas satunya yang berisi cairan bening.
Renjun meneguknya sampai habis karena takarannya sangat sedikit sekali. Renjun tidak bisa menjelaskan rasa dari minuman itu yang cenderung membuat tenggorokkannya terasa terbakar dan sakit tapi ia tak peduli. Sekali-kali minum alcohol tidak masalah, pikirnya.
Sebenarnya, seumur hidup Renjun belum pernah minum alcohol. Kalau dia pergi ke club bersama Jeno, biasanya untuk menguntit Jaemin yang hobi clubbing.
Biasanya sambil berpura-pura menjadi pengunjung, keduanya akan berbaur dengan ikut berjoget ria, menjauhi meja bar karena Jeno selalu menjaga Renjun agar tak menyentuh alcohol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take My Heart and Break It ✦ Norenmin
Fiksi PenggemarRenjun; laki-laki ambisius, bermental baja dan tak pernah menangis. Sekali dia menginginkan sesuatu, tidak ada yang bisa menghentikan ambisinya, bahkan kedua sahabatnya sejak kecil, Jeno dan Jaemin. Jaemin; berandalan, playboy, hobi berkelahi. Seora...