Chapter 15

239 16 8
                                    

Hiro yang tak terima melihat Tari pulang bersama Gino, memilih untuk mengejar keduanya. Aksi kejar-kejaran pun terjadi antara Hiro dan Gino, hingga akhirnya Hiro berhasil menyalip dan menghentikan motor Gino. 

" Lo udah gila, Ro? Gua lagi bonceng tunangan lo, kalau terjadi kecelakaan gimana?" ucap Gino tak habis pikir.

Hiro tak memperdulikan perkataan Gino, karena yang ada di pikirannya saat ini adalah Tari. Hiro pun menghampiri Tari dan mencoba untuk menjelaskan semuanya pada tunangannya tersebut.

" Tar... Dengarin aku. Aku dan Jennifer tidak ada hubungan apapun selain sahabat. Sama seperti aku dan Gino. Kami benar - benar murni sahabat.." jelas Hiro pada Tari.

" Terus kenapa kamu diam aja, ketika teman - teman kamu membicarakan hubungan kalian? Apa karena di sana ada Jennifer, makanya kamu sungkan dan gak berani membantah?"

Hiro mengusap kasar wajahnya dan menatap Tari dengan tatapan yang sulit untuk di cerna.

" Kenapa diam? Kamu gak bisa jawab kan?"

" Terus aku harus jawab apa? Sudah aku katakan tadi, kalau aku dan Jennifer tidak ada hubungan apapun selain sahabat!!! Apa itu masih kurang? Aku harus berbuat apa biar kamu percaya sama aku? Apa aku harus koma dulu di rumah sakit atau aku harus mati dulu, baru kamu bisa percaya sama aku? Iya?!"

Hiro meluapkan semua emosinya di hadapan Tari. Gino yang melihat kejadian itu pun merasa ngeri, karena ini adalah kali pertama dia melihat Hiro semarah ini.

" Oke, kalau kamu memang lebih percaya sama omongan orang lain, di banding aku, tunangan kamu sendiri. Aku memang selalu salah di mata kamu, Tar..."

Hiro meninggalkan Tari dan masuk kembali ke dalam mobilnya. Tari pun menangis menyesali perbuatannya yang tidak mau mempercayai perkataan Hiro. Gino pun memanfaatkan keadaan, dengan cara menenangkan Tari.

" Tenangin diri lo, Tar. Hiro hanya lagi emosi tadi. Kalau gua ada di posisi Hiro, gua juga bakal bersikap sama seperti dia.." ucap Gino.

Setelah Tari agak tenang, keduanya pun memutuskan untuk pulang. Dan Tari pun berharap, Hiro sudah berada di rumahnya.

******

Tari dan Gino sampai di rumah Hiro, namun mobil Hiro sama sekali belum terlihat. Tari pun menjadi cemas.

" Tari... Lo udah pulang? Hiro mana? Bukannya tadi lo pergi barengan sama Hiro? Kok pulangnya malah sama Gino?" tanya Andra seraya menatap heran keduanya.

Sheila sudah di perbolehkan pulang ke rumah bersama jagoan kembarnya, itulah kenapa Andra sudah berada di rumah Hiro lagi.

" Iya, neng. Ujang Bodas teh kemana?" tanya Mama Dedeh.

" Hiro belum pulang, mah?" tanya Tari.

Mama Dedeh menggelengkan kepalanya, membuat Tari semakin cemas.

" Mereka berantem lagi, Ndra..." ucap Gino berpura-pura simpatik, padahal dalam hati senang.

" Lagi??? Hobi amat sih lo berdua berantem. Astaga..." ucap Andra tak habis pikir.

" Hiro kecewa sama Tari, karena Tari lebih percaya sama omongan teman-teman kuliahnya Hiro. Padahal Hiro udah jelasin semuanya tadi. Akhirnya Hiro milih pergi karena dia merasa kalau dia selalu salah di mata Tari..." ucap Gino yang membuat Andra dan Babe tepok jidat.

" Ya udah, mungkin Hiro lagi nenangin dirinya. Biarin aja. Nanti juga pulang sendiri.." ucap Babe Rojak.

Namun, sampai malam tiba pun Hiro tak kunjung pulang, membuat Tari semakin di landa kecemasan yang luar biasa.

Pembuktian Cinta (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang