' Aku tahu aku salah karena sudah memukul Gino, tapi harusnya kamu tahu kenapa aku melakukan hal itu. Aku akan kembali ke Gym. Aku tidak akan mengganggu kamu sampai kamu tenang dan bisa bicara denganku...'
Itulah pesan singkat yang Tari terima dari Hiro. Jujur, sebenarnya Tari merasa bersalah pada Hiro karena tidak meminta ijin padanya terlebih dahulu untuk pergi bersama dengan Gino. Tapi di sisi lain, Tari kecewa dengan sikap Hiro yang langsung emosi dan memukul Gino.
*
*Hiro tiba di Gym dan langsung masuk ke ruangannya. Andra yang melihat hal itu pun merasa heran dan akhirnya memutuskan untuk membiarkan sahabatnya itu sendiri. Saat sedang menyapa para pelanggan, anak - anak CAL datang, Andra pun menghampiri mereka.
" Wuidih... Tumben lo semua kesini? Ada apaan?" tanya Andra heran.
" Yah elah, Ndra. Kita kan mau nge-gym juga. Olahraga..." ucap Jay dengan cengiran khas-nya.
" Kita boleh kan nge-gym di sini, bang?" tanya Kibo pada Andra.
" Ya boleh lah. Siapa juga yang gak bolehin? Masuk - masuk..."
Anak - anak CAL pun masuk ke tempat Gym dan mulai menjajal peralat olahraga super mahal tersebut. Andra terlihat memberikan contoh cara penggunaan barble pada Kibo dan Bono yang masih awam dengan peralatan gym.
Saat mereka sedang asyik nge-gym, terdengar suara motor dan betapa terkejutnya mereka semua ketika melihat Tari datang bersama dengan Gino. Tari pun merasa tak enak ketika mendapat tatapan penuh selidik dari Andra maupun anak - anak CAL. Dan di waktu yang bersamaan, Hiro keluar dari ruangannya. Hiro melihat Tari lagi - lagi datang bersama dengan Gino, membuat pria blasteran Inggris itu harus menahan emosinya.
" Aduuhh.. Mas, bisa minta tolong gak? Ini gimana cara lepasinnya ya?..." ucap salah satu pelanggan.
Andra berniat menghampiri, namun keduluan oleh Hiro. Hiro menghampiri pelanggan itu dan membantunya melepaskan salah satu peralatan gym.
" Makasih ya, mas. Eh tunggu... kamu... Hiro kan? Hiro William Andersen? Mantan juara MMA yang juga alumni London University?" tanya pelanggan perempuan itu pada Hiro.
" Iya, mbak. Saya Hiro.." jawab Hiro.
" Ini aku, Hiro. Jennifer. Masa kamu lupa sih sama aku? Kita satu jurusan dulu pas kuliah..." ucap perempuan bernama Jennifer itu antusias pada Hiro.
Hiro tampak berpikir, mencoba mengingat masa-masa kuliah di London dulu.
" Jennifer? Jennifer Eve?" tanya Hiro.
" Iya, Hiro. Gila... Jadi, ini gym punya kamu?"
" Iya. Ya bukan punya aku aja sih, tapi berdua sama teman aku. Oh ya, kamu sibuk apa sekarang? Gila ya... Udah berapa tahun kita gak pernah ketemu. Makin cantik aja kamu..." ucap Hiro seraya tersenyum pada Jennifer.
" Bisa aja kamu, Ro. Aku lagi sibuk bantu ngurus butiknya mama aja, sama sibuk traveling gitu. Kamu sendiri? Selain sibuk ngurus gym, sibuk ngurus apaan?" tanya Jennifer.
" Aku gak ada kegiatan lain, selain sibuk ngurus gym. Oh ya guyz... Kenalin ini Jennifer, teman kuliah gua di London. Dan perempuan cantik itu, dia tunangan gua, namanya Tari..." Hiro memperkenalkan Jennifer pada anak - anak CAL juga Tari.
" Hai semuanya... Salam kenal ya. Tunangan kamu cantik banget, Ro. Dia Tari yang artis itu kan?" tanya Jennifer.
" Iya. Cantik kan? Tapi sayang, banyak lalat yang ngerubungin..." ucap Hiro.
" Lalat? Aahhh... Lalat yang kamu maksud itu cowok - cowok? Ya wajar sih, secara tunangan kamu kan artis dan cantik gitu..." ucap Jennifer seraya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembuktian Cinta (COMPLETED)
ActionSanggupkah Hiro dan Tari mempertahankan hubungan mereka setelah tiga kali putus? Bagaimana reaksi Tari dan Hiro ketika tahu siapa pendonor ginjal yang sesungguhnya? Dan bagaimana cara Hiro meyakinkan keluarga Tari, jika dirinya adalah lelaki yang pa...