Jennifer bersiap untuk belajar motor, tapi Hiro menyarankan agar latihannya di area perumahan Jennifer aja, karena kalau di alun-alun kota, terlalu ramai orang lalu lalang dan tentunya sedikit mengganggu. Sheila yang sejak tadi memperhatikan keduanya, akhirnya memutuskan untuk mengikuti mereka.
" Pertama, nyalain dulu mesin motornya, sambil di tarik kopling, biar proses startingnya berlangsung ringan. Nah, setelah itu, masukin gigi satu dulu dengan cara menginjak pedal ke arah depan. Trus, lepas tuas kopling secara perlahan. Kalau udah pelepasan kopling udah tepat, baru motor lo bisa bergerak. Langkah selanjutnya, seimbangin diri lo, dan tarik gas secara perlahan agar motor bisa berjalan dengan nyaman. Nah, ketika lo udah berhasil menyeimbangkan posisi tubuh lo, lakukan pemindahan gigi ke posisi dua dengan cara menarik tuas kopling dan menaikkan pedal agar pengendalian bisa lebih stabil. Kalau untuk posisi gigi dua, di gunakan saat lo melewati gang atau jalanan ramai. Kalau mau pindah ke posisi gigi tiga, sama aja caranya. Posisi gigi tiga di pakai di jalanan yang lebih lengang agar pengendaliannya lebih stabil lagi. Tapi, berhubung lo masih dalam tahap belajar, posisi gigi tiga lebih cocok karena lebih stabil. Nah, kalau untuk menurunkan gigi, tekan pedalnya ke depan. Kalau untuk rem, ada dua. Rem depan ama rem belakang. Kalau lo pas lagi di jalanan mulus, gunakan rem depan. Tapi kalau lo pas lagi di jalanan licin atau berpasir, gunakan rem belakang. Tapi tetap, lo harus hati-hati..." jelas Hiro pada Jennifer.
Hiro pun menjelaskan bagian-bagian motor pada Jennifer dengan begitu sabar, membuat Jennifer hilang fokus dan hanya memperhatikan wajah tampan Hiro.
" Lo kenapa liatin gua? Gua tau kok kalau gua ganteng..." tegur Hiro pada Jennifer, membuat perempuan cantik itu mendengus kesal, padahal sebenarnya malu abis.
" Sok ganteng banget sih lo. Siapa juga yang lagi liatin lo? Yeeee..." ucap Jennifer pura-pura kesal pada Hiro.
" Ya lagian lu, bukannya fokus, malah liatin gua. Paham kagak nih? Ntar gua udah capek-capek jelasin, lu malah kagak paham. Gak dapat bayaran soalnya gua, ngajarin lo..." ucap Hiro yang makin membuat Jennifer kesal.
" Yah elah, Ro... Ngajarin teman doank pake minta di bayar. Parah lu!!" ucap Jennifer membuat Hiro melotot kesal.
Sheila diam-diam merekam kedekatan Hiro dan Jennifer melalui ponselnya, karena dirinya merasa ada yang tidak beres dengan keduanya.
" Eh masih bagus gua mau ngajarin lo, ikhlas tanpa di bayar.." ucap Hiro seraya mencubit gemas kedua pipi Jennifer.
" Aawwhh... Hiro sakiiiittt..." rengek Jennifer manja.
" Itu hukumannya buat lo..." ucap Hiro tanpa melepaskan kedua tangannya dari pipi gembul Jennifer.
' Gua makin yakin, kalau sebenarnya ada yang tidak beres dengan mereka berdua. Padahal Hiro udah tunangan sama Tari, tapi kok dia berani banget mesra gitu sama Jennifer...' batin Sheila yang makin curiga.
" Paham gak? Kalau lo udah paham, lo bisa pelajari lagi nanti sambil belajar mengendarai secara pelan-pelan.." ucap Hiro.
" Iya, gua paham. Thankz ya, lo udah mau ngajarin gua..."
" Santai aja. Ya udah, lo masuk gih, mandi dan bersihin diri lo. Bau keringat..." ucap Hiro seraya menutup hidungnya.
" Sialan lo, Ro. Gua masing wangi kali..." kesal Jennifer seraya meninju pelan lengan Hiro.
Karena penasaran, Sheila pun memutuskan untuk keluar dan menemui Hiro juga Jennifer. Jennifer terkejut mendapati Sheila, namun dia mencoba bersikap biasa aja.
" Kalian habis ngapain? Kok kayak kecapekan gitu terus keringatan?" tanya Sheila pura-pura tidak tahu.
" Tadi gua habis belajar motor sama Hiro. Ya lo tahu sendiri kan, Jakarta macetnya kayak gimana, beda banget sama London. Makanya gua belajar motor, biar gak telat terus kalau pergi ke butik..." jelas Jennifer setenang mungkin, agar Sheila tidak curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembuktian Cinta (COMPLETED)
AcciónSanggupkah Hiro dan Tari mempertahankan hubungan mereka setelah tiga kali putus? Bagaimana reaksi Tari dan Hiro ketika tahu siapa pendonor ginjal yang sesungguhnya? Dan bagaimana cara Hiro meyakinkan keluarga Tari, jika dirinya adalah lelaki yang pa...