Chapter 19

205 13 2
                                    

Hiro dan Andra sedang berolahraga di halaman depan rumah, sementara Sheila dan Tari terlihat sedang berjemur di bawah matahari bersama si kembar, Abisatya dan Abiandra. 

" Sstt.. Ndra!!!" bisik Hiro.

" Apaan? Lu kayak apaan aja bisik-bisik segala..." ucap Andra.

" Hari ini kan tepat satu bulan pertunangan gua dan Tari. Gua mau bikin surprise dinner gitu ntar malam. Lu mau bantuin gua gak?" tanya Hiro.

" Surprise dinner?? Oke tuh. Tapi, gua ajak Sheila ya..."

" Iya dah. Tapi lo mau kan bantuin gua?" tanya Hiro lagi.

" Siaapp... Beres itu mah. Kapan nih kita gerak? Kita kan harus cari restorant yang bagus dan berkelas dulu..." ucap Andra.

" Setelah mandi, kita bergerak deh. Alasan aja mau cari peralatan baru untuk gym..." bisik Hiro.

" Kalian berdua lagi bicarain apaan? Kok bisik-bisik gitu..." tanya Sheila yang membuat Hiro dan Andra kelabakan.

" Hah? Ini sayang, Hiro matanya kelilipan, minta di tiupin katanya..." jawab Andra seraya berpura-pura meniup mata Hiro yang kelilipan.

" Ceilah... romantis banget sih bang Andra dan bang bos Hiro.. Hahay..." goda Maul dan Karjo.

Menyadari apa yang mereka lakukan, Hiro dan Andra pun sontak berteriak histeris dan saling menjauh. 

" Lu ngapain dekat-dekat ama gua? Gua masih normal!!!" jerit Andra.

" Diihhh... Gua juga masih normal, kampret! Udahlah, gua mau mandi!!"

" Eits... Kagak bisa. Gua duluan yang mandi!!!"

" Kagak bisa. Gua yang punya rumah, jadi gua duluan yang mandi!!!"

Andra pun berlari masuk ke dalam rumah, diikuti oleh Hiro, membuat Babe Rojak tepok jidat dan geleng-geleng kepala melihat kelakuan keduanya. 

**********

Setelah mandi dan membersihkan diri, Hiro dan Andra pamit pergi pada Babe, Mamah, Tari, dan juga Sheila. 

" Mau kemana lo berdua?" tanya Babe heran.

" Pergi, Be. Ada peralatan di gym yang rusak dan harus ganti baru, makanya kita berdua mau pergi cari peralatan yang baru..." jawab Hiro setenang mungkin, walaupun sebenarnya gugup.

" Ya udah. Hati-hati ya lo berdua..."

Andra dan Hiro pun segera pergi setelah pamit. Di perjalanan, keduanya mendadak berhenti karena melihat Alvino di keroyok oleh Jeffri dan anak-anak Bandit. Keduanya pun bergegas menolong Alvino, hingga terjadilah duel antara mereka semua. 

Hiro yang udah terlanjur marah dan kecewa pada Jeffri pun, menghajar sahabatnya itu tanpa ampun. 

" Kalau lo punya masalah sama Mocca, selesaikan baik-baik sama Mocca, bukannya mengeroyok orang lain..." ucap Hiro telak pada Jeffri.

Keduanya lantas membantu Alvino berdiri, sementara itu Jeffri dan Bandit pergi meninggalkan mereka bertiga. 

" Vin... lo gak papa? Apa kita perlu ke rumah sakit?" tanya Hiro cemas.

" Gak perlu, Ro. Gua gak papa kok. Paling istirahat sebentar aja udah cukup. Thankz banget, lo berdua udah datang nolongin gua tadi. Kalau gak ada lo berdua, udah bonyok kali gua..." ucap Alvino pada Hiro dan Andra.

" Santai aja. Oh ya, sebenarnya lo mau kemana? Kok malah ribut sama Bandit?"

" Gua mau booking restaurant untuk nanti malam. Gua... Gua mau ngelamar Mocca..." ucap Alvino, membuat Hiro sangat terkejut.

Pembuktian Cinta (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang