Hiro mengantar Jennifer pulang ke rumahnya.
" Lo keren banget ya bawa motornya tadi. Ya.. semoga lo bisa menang lah nanti..." puji Hiro.
Jennifer tersenyum. " Tapi masih jago Tari deh. Lo liat sendiri kan, gua keteteran banget pas latihan tadi. Gua gak yakin, gua bisa jadi juara nanti..."
" Ya lo harus yakin donk. Pokoknya lo harus banyakin latihan, terus juga jaga kesehatan, dan jangan lupa minum vitamin. Itu penting banget. Oke?"
" Oke, pak boss!!!" canda Jennifer.
" Ya udah, gua cabut kalau gitu. Ingat pesan gua tadi..."
Jennifer mengangguk paham, lalu Hiro pun pamit pulang.
Di sisi lain, Gino mengantar Tari pulang ke rumah Sasha, karena Tari memang sudah beberapa hari ini menginap di rumah sahabatnya itu. Sasha dan Arik yang sedang mengobrol di teras pun melihat Tari di antar oleh Gino.
" Makasih ya, Gin. Lo udah mau nganterin gua pulang ke rumah sahabat gua.."
" Sama-sama, Tari. Pokoknya kalau lo butuh teman ngobrol atau teman jalan, gua selalu siap kok. Lo tinggal telepon gua, dan gua bakalan langsung datang.." ucap Gino, membuat Tari tertawa mendengarnya.
" Berarti lo siap 24 jam donk?" tanya Tari.
" Jangankan 24 jam, Tar. Setiap hari juga gua siap kok. Ya udah, kalau gitu, gua langsung cabut ya. Gak enak soalnya, sama ibu kost.." ucap Gino seraya memakai helm.
" Ibu kost? Maksudnya?" tanya Tari penasaran.
" Gua udah gak tinggal di rumah Hiro lagi, Tar. Ya.. gua tahu diri lah, gua cuma numpang di rumah Hiro, tapi gua selalu menjadi biang masalah antara lo dan Hiro, sampai akhirnya lo mutusin untuk angkat kaki dari rumah Hiro.." jelas Gino yang membuat Tari terkejut mendengarnya.
" Gin.. lo gak seharusnya pindah dari sana. Kan Hiro sahabat lo sendiri..."
" Gak papa kok, Tar. Lagi pula, tinggal di kost lebih enak, daripada di rumah sahabat sendiri. Itu yang gua rasain sih. Gua cabut ya. Assalamu'alaikum.." ucap Gino pada Tari.
" Wa'alaikumsalam. Hati - hati ya..."
Gino mengangguk lalu pergi meninggalkan rumah Sasha. Tari lalu masuk dan melihat ada Sasha juga Arik di teras rumah.
" Gino yang nganterin lo, Tar? Hiro kemana?" tanya Arik pada Tari.
" Hiro nganterin Jennifer pulang, Rik. Gua masuk dulu ya..." ucap Tari pelan.
" Tuh kan Rik... Si Hiro tuh bener-bener deh, masa dia lebih mentingin untuk ngantar cewek lain pulang ketimbang ngantar tunangannya sendiri. Parah banget tau gak!!!" kesal Sasha setelah Tari masuk ke dalam rumah.
" Tapi.. kok aku ngerasa ada yang aneh ya, Sha.." ucap Arik pada Sasha.
" Aneh gimana maksud kamu?" tanya Sasha heran.
" Aku sih ngeliatnya, Gino sengaja mendekati Tari sampai akhirnya membuat Hiro marah besar. Ini pasti ada apa-apanya. Aku yakin banget..." jelas Arik.
" Ya udah, kalau memang menurut kamu seperti itu, lebih baik kamu selidiki aja dulu. Aku takutnya, kecurigaan kamu itu jatuhnya malah jadi fitnah.."
" Astaghfirullah... Untung kamu ingatin, Sha. Iya, aku bakal selidiki semuanya. Ya udah, aku pulang dulu ya. Kan udah ada Tari, jadi kamu gak sendirian lagi di rumah..."
" Iya. Makasih ya udah nemenin aku di rumah. Kamu hati - hati di jalan..."
" Assalamu'alaikum..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembuktian Cinta (COMPLETED)
БоевикSanggupkah Hiro dan Tari mempertahankan hubungan mereka setelah tiga kali putus? Bagaimana reaksi Tari dan Hiro ketika tahu siapa pendonor ginjal yang sesungguhnya? Dan bagaimana cara Hiro meyakinkan keluarga Tari, jika dirinya adalah lelaki yang pa...
