Chapter 28

237 15 11
                                    

Hira mencoba bangun, walaupun kepalanya masih terasa sangat berat. 

" Kamu mau kemana toh, nak? Kondisimu belum sepenuhnya membaik..." ucap kakek tua itu pada Hira.

" Hira harus segera ke Jakarta, kek. Semua orang pasti sedang mencari Hira, terutama Hiro, adik Hira..." jelas Hira dengan raut wajah cemas.

" Kamu mau ke Jakarta? Kebetulan, tetangga kakek akan pergi ke Jakarta untuk mengantar sayuran. Kamu bisa ikut dengan mereka.."

" Alhamdulillah. Terima kasih ya, kek. Terima kasih juga karena kakek dan nenek sudah menolong Hira dari kecelakaan tersebut. Makasih banget ya, kek, nek... Makasih banget..." ucap Hira seraya memeluk kakek dan nenek.

" Sama-sama, nak. Alhamdulillah.. Allah masih memberi kesempatan kedua pada kamu untuk tetap hidup. Jaga diri kamu baik-baik ya..." pesan nenek.

" Insha Allah, nek. Kakek dan nenek juga jaga diri ya. Kapan-kapan Hira akan datang kesini lagi bersama adik Hira..."

Kakek dan Nenek mengangguk pelan, dan Hira pun bersiap untuk berangkat ke Jakarta. Sedikit lagi, ia akan bertemu dengan Hiro juga Gino, pria yang diam-diam mulai ia cintai. 

*

*

Setelah 2 minggu pertunangan Adel dan Omar, keluarga mereka kembali bertemu untuk membahas tentang pernikahan keduanya. 

" Bagaimana kalau 3 bulan lagi?" tanya Omar.

" Gimana nih, Ro? Apa ente tidak apa-apa di langkahi sama Adel? Ane jadi gak enak sama ente, kan ente juga selangkah lagi akan menikah dengan Tari..." tanya Cang Salim pada Hiro.  

" Gak papa, cang. Kita tidak boleh menunda niat baik seseorang. Hiro gak papa kok, lagi pula.. Hiro juga sedang ada masalah sama Tari. Hiro mau menyelesaikan masalah Hiro dengan Tari dulu, setelah itu baru Hiro akan menikahi Tari..." jelas Hiro pada Cang Salim. 

" Alhamdulillah kalau begitu. Jadi, kita sepakat ya, pernikahan Adel dan Omar akan di laksanakan 3 bulan dari sekarang..." ucap Cang Salim. 

" Alhamdulillah. Oh ya.. untuk masalah catering dan undangan, itu keluarga saya yang mengurusnya. Untuk pengajian, di lakukan di rumah masing-masing. Sedangkan untuk cincin, baju pengantin, dan dekorasi, itu jadi tanggung jawab saya dan Adel.." jelas Omar.

" Termasuk perawatan diri juga ya..." ucap Adel.

" Iya donk, sayang..." ucap Omar seraya tersenyum.

Karena acara diskusi telah selesai, Hiro pun pamit pergi ke Gym, karena sudah di tunggu oleh Andra. Cang Salim juga kembali ke pos ronda. Tinggallah Adel dan Omar berdua di teras. 

" Sayang.. kamu undang Satria ke acara pernikahan kita ya. Kamu masih punya kontaknya dia kan?" tanya Omar pada calon istrinya itu.

" Satria? Aduh... Aku udah lama gak pernah kontak sama dia lagi, sayang. Aku coba kasih tau dia lewat DM aja ya..."

" Iya, gak papa..."

Adel pun mengundang Satria melalui direct message Instagram, karena mereka memang sudah lama sekali tidak saling berhubungan, setelah Satria ikut sang ayah pindah keluar negeri. 

*********

Tak terasa 3 bulan telah berlalu, kini hanya tersisa waktu 1 minggu untuk persiapan pernikahan Adel dan Omar. Adel lantas menghubungi Jennifer, untuk minta tolong menemaninya mengambil baju pengantin serta pergi ke spa untuk perawatan diri menjelang pernikahan. Jennifer pun dengan senang hati menemani adik kandung Hiro tersebut. 

" Makasih banyak ya, kak. Kakak sudah mau nemenin Adel seharian ini.."

" Iya sama-sama. Kapan-kapan, kalau kamu butuh teman jalan, hubungi kakak aja, kakak selalu siap kok..."

Pembuktian Cinta (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang