Mocca yang baru saja selesai latihan, mengambil ponselnya untuk mengecek apakah ada telepon masuk, namun dia menemukan pesan whatsapp dari Alvino yang isinya adalah video. Karena penasaran, Mocca pun melihat video tersebut dan buru-buru menunjukkan video itu pada Tari.
" Tari... Sumpah demi apapun, lo harus liat video ini!" ucap Mocca.
" Video apaan?" tanya Tari heran.
Mocca memberikan ponselnya dan Tari pun melihat video tersebut. Betapa shock-nya Tari setelah melihat video yang di kirim oleh Alvino itu. Tari merasa marah karena telah di tipu oleh Gino.
' Bahkan sekolah di kampung kumuh itu hanya akal-akalan dia aja agar dia bisa dekat sama gua dan berakhir menghancurkan hubungan gua dan Hiro. Gua bener-bener kecewa sama lo, Gino..' batin Tari penuh kekesalan.
Tak lama, Alvino, Gerry, dan Arik tiba di tempat latihan. Ketiganya bisa melihat dengan jelas kalau Tari tengah memendam amarah yang cukup besar dalam dirinya. 30 menit kemudian, Gino datang dan suasana seketika penuh dengan ketegangan. Tari pun menghampiri Gino dan menampar keras pipi pria tampan tersebut. Gino terkejut dengan tindakan Tari dan menanyakan ada apa.
" Lo kenapa sih, Tar? Gua ada salah apa sama lo sampe lo nampar gua?" tanya Gino heran pada Tari, karena ia tidak tahu apa-apa.
Tari kemudian menunjukkan video tersebut pada Gino, yang membuat pria blasteran itu sangat terkejut.
" Masih mau ngelak? Gua kecewa banget sama lo, Gin. Gua pikir lo itu cowok yang baik, makanya gua selalu belain lo di depan Hiro. Tapi nyatanya apa? Semuanya bullshit. Ternyata yang selama ini Hiro bilang itu benar, kalau lo ingin menghancurkan hubungan kami. Dan bodohnya gua... Gua lebih percaya sama lo daripada Hiro, tunangan gua sendiri..."
" Tar... gua bisa jelasin semuanya. Itu semua gak seperti apa yang lo pikirkan..."
" Diam. Gua udah gak mau dengar apa-apa lagi. Sekarang lo pergi.."
" Tar... gua lakuin itu semua ada alasannya!!!!"
" PERGI!!! GUA GAK MAU LIAT MUKA LO LAGI!!!" teriak Tari penuh amarah.
Gino tetap tidak mau pergi dan malah berusaha untuk menyakiti Tari. Arik yang peka pun segera mencegah tindakan Gino. Perkelahian di antara mereka pun tak bisa di hindari. Arik, Gerry, dan Alvino keteteran menghadapi Gino yang memang lebih jago dari mereka. Mocca dan Tari pun terlihat cemas, ketika melihat Arik, Gerry, dan Alvino kalah telak dari Gino.
" Lo tunggu pembalasan dari gua. Kalau Hiro bisa bikin gua menderita, maka gua juga bisa bikin dia menderita. Lo dengar itu baik-baik!!!" ancam Gino.
Gino kemudian pergi meninggalkan sirkuit. Tari tampak menangis di pelukan Mocca karena merasa bersalah pada Hiro, dan juga takut pada ancaman Gino.
" Lo tenang aja, Tar. Kita semua bakal menjaga lo dan melindungi lo..." ucap Gerry diikuti anggukan Arik dan Alvino.
Di sisi lain, Jennifer mengantar Adel pulang ke rumah Hiro. Awalnya Adel masih bersikap biasa saja pada Jennifer, namun semuanya berubah saat Hiro menemui mereka. Andra, Sheila, dan Omar juga ikut menemui mereka.
" Gimana hangout-nya? Seru?" tanya Omar pada sang istri.
" Seru donk, sayang. Tapi kak Hiro harus melihat video ini..." ucap Adel seraya menunjukkan sebuah video yang ada di ponselnya.
Hiro, Andra, Sheila, dan Omar melihat video tersebut dan betapa terkejutnya mereka saat tahu siapa Jennifer sesungguhnya. Hiro bahkan meremas kuat ponsel Adel, lalu menatap penuh amarah pada sahabatnya itu.
" Ternyata lo selama ini punya niat busuk ya, Jennifer. Gua benar-benar kecewa sama lo. Gua pikir lo tulus membantu Adel, tapi ternyata itu semua lo lakuin agar lo bisa meraih simpati gua dan Adel. Lo juga berniat untuk merusak hubungan gua dan Tari. Maksud lo apaan? Apa ini semua karena Satria? Hah? Lo mau merebut gua dari Tari, agar Tari bisa merasakan hal yang sama dengan apa yang lo rasakan? Gitu?" tanya Hiro seraya menahan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembuktian Cinta (COMPLETED)
AksiSanggupkah Hiro dan Tari mempertahankan hubungan mereka setelah tiga kali putus? Bagaimana reaksi Tari dan Hiro ketika tahu siapa pendonor ginjal yang sesungguhnya? Dan bagaimana cara Hiro meyakinkan keluarga Tari, jika dirinya adalah lelaki yang pa...