Chapter 4

292 23 5
                                    

At Singapore...

Hiro dan Tari telah tiba di Singapore. Keduanya pun di jemput oleh seorang pria paruh baya yang merupakan ajudan pribadi almarhum William, ayah kandung Hiro.

" Paman... Maaf nih jadi merepotkan.."

" Tidak merepotkan sama sekali, Tuan Muda Hiro. Ini memang sudah tugas saya untuk menjemput Tuan Muda..."

" Bagaimana kabar paman? Sehat?"

" Alhamdulillah. Saya sehat dan baik-baik saja, Tuan Muda.."

Hiro dan Tari kemudian masuk ke dalam mobil, untuk segera menuju ke rumah keluarga William yang berada tak jauh dari bandara.

" Sayang... Pemandangannya bagus banget ya. Terus, udaranya juga sejuk banget..." ucap Tari pada Hiro.

" Iya. Gak heran sih kalau almarhum Erland suka banget menetap di sini, daripada Jakarta.."

Setelah menempuh perjalanan darat selama 15 menit, mereka pun akhirnya sampai di salah satu rumah termewah dan megah di Singapore Residence.

" Sayang... Ini rumah keluarga kamu?" tanya Tari dengan wajah shock.

Hiro hanya tersenyum dan mengajak Tari untuk masuk ke dalam rumah. Keduanya pun di sambut oleh Bik Siti dan asisten rumah tangga lainnya. Bik Siti merupakan Kepala ART dan sudah bekerja dengan keluarga William selama 20 tahun.

" Selamat datang kembali, Tuan Muda Hiro..."

Bik Siti dan asisten rumah tangga lainnya pun memberikan hormat pada Hiro sebagai majikan mereka.

" Tuan Muda, ini ada titipan dari Nona Muda. Tadi malam, Nona Muda berangkat ke Pakistan sendirian..." ucap Bik Siti seraya menyerahkan sebuah amplop coklat pada Hiro.

" Pakistan? Sendirian? Mau ngapain itu anak ke Pakistan, bik?" tanya Hiro kaget.

" Nona Muda bilang kalau dia ingin belajar ilmu agama Islam. Mendalami agama Islam. Ya, semenjak kepergian almarhum Tuan Besar dan almarhum Tuan Muda Erland, Nona Muda menjadi lebih tertutup sikapnya. Bukan hanya sikapnya, tapi cara berpakaian Nona Muda pun menjadi lebih tertutup.." jelas Bik Siti.

Mendengar penjelasan Bik Siti, Hiro merasa di tampar begitu keras oleh perubahan drastis sikap kakak kembarnya itu.

" Kalau gitu, bibik kembali ke dapur dulu. Panggil bibik saja, kalau Tuan Muda butuh sesuatu..."

" Iya. Makasih ya, bik..." ucap Hiro singkat.

Setelah melihat Bik Siti pergi ke dapur, Hiro mengajak Tari duduk di sofa dan melihat isi amplop coklat yang di titipkan oleh kakak kembarnya itu.

" Lho sayang, ini bukannya berkas pengalihan seluruh harta kekayaan ya?" ucap Tari.

" Iya, sayang. Kamu benar..."

Dalam berkas itu tertulis jika kakak kembar Hiro itu mengalihkan atau memindahkan seluruh aset kekayaan keluarga William kepada Hiro. Mulai dari mall mewah, hotel bintang lima, 3 rumah mewah, 4 mobil sport, 3 motor sport, serta tabungan senilai 3 triliun rupiah. 

" Oh my godness... Ini serius, sayang?" tanya Tari dengan wajah super shock.

Seolah masih tak percaya dengan apa yang tertulis di dalam berkas tersebut, Hiro pun menghubungi sang kakak untuk menanyakan apa maksud dari semua ini.

" Assalamu'alaikum..."

' Wa'alaikumsalam adikku yang ganteng. Ada apa lo telpon gua? Biaya telpon ke luar negeri mahal loh...'

" Gua cuma mau tanya, apa maksud dari ini semua? Apa maksud lo mengalihkan semua kekayaan atas nama gua?"

' Karena gua udah bosan dengan itu semua. Dan sekarang, gua ingin memperbaiki diri gua, memperbaiki kesalahan yang pernah gua perbuat. Kita hidup di dunia ini hanyalah sementara dan gua sadar, gua telah melakukan banyak dosa. Maka dari itu, gua pengen hijrah dan memperbaiki semuanya. Gua pengen mendalami ilmu agama, belajar ilmu agama, agar saat Allah hendak mencabut nyawa gua nanti, gua udah siap..'

Lagi, Hiro merasa di tampar oleh perkataan sang kakak. Dan karena ini amanah, Hiro pun harus melakukannya dan menerimanya dengan ikhlas.

' Gua percaya sama lo, bro. Oh ya, gua juga ada ninggalin info soal dokter yang gua maksud kemaren. Jadi, nanti lo temui beliau dan beliau akan menjelaskan semuanya sama lo..'

" Gua... Gua makasih banget sama lo, karena lo udah banyak banget bantu gua. Thank you so much, sist..." ucap Hiro pelan.

' Santai aja, bro. Oh ya, semoga hubungan lo dan Tari semakin kuat. Jangan sampe kalian putus lagi, atau gua bakal benar - benar marah sama lo berdua. Paham?!'

" Iya, gua paham. Jaga diri lo baik-baik ya. Jangan telat makan dan selalu jaga kesehatan.." pesan Hiro.

' Ayey, captain. Siap!!!'

Hiro tersenyum dan mematikan ponsel miliknya.

" Kamu doain dia dari sini, semoga dia selalu berada dalam lindungan Allah SWT..." ucap Tari seraya tersenyum.

Hiro mengangguk pelan, lalu mencari info soal dokter yang di maksud oleh sang kakak. Setelah menemukan info tersebut, Hiro dan Tari bergegas menuju rumah sakit Singapore, tempat dimana Tari dulu di rawat dan menjalani operasi.

*
*

At International Hospital of Singapore...

Hiro dan Tari tiba di rumah sakit,  dan langsung bertanya pada bagian resepsionis.

" I am sorry. I wanna meet up with Doctor Armand. Is he in here?"

" Oh yes.. Follow me!"

Keduanya pun mengikuti perawat untuk bertemu dengan Dokter Armand, dokter yang di maksud oleh kakak kembar Hiro. Perawat kemudian mempersilahkan Hiro dan Tari untuk masuk ke ruang kerja Dokter Armand.

" Hello doctor... Sorry if we disturb you. I want to ask about this file. Is it true that the one who donated a kidney to Tari was a man? and not a woman?" tanya Hiro to the point.

Dokter Armand menatap penuh selidik pada Hiro, membuat Hiro tersadar bahwa ia belum menperkenalkan dirinya.

" Sorry doctor... My name is Hiro. Hiro William.  And she is my fiancee, Tari.."

" Ohh.. Hiro? I see... Okay!"

Dokter Armand memeriksa berkas yang Hiro tunjukkan tadi, lalu tersenyum simpul, membuat Hiro dan Tari penasaran.

" Yes. What is written in this file is correct, if the one who donated a kidney to Tari was a man, not a woman. And this is detailed information about the man. You can find him with this..." jelas Dokter Armand.

Hiro tersenyum cerah, begitu juga dengan Tari. Dengan begini, mereka bisa tahu, siapa yang sebenarnya sudah mendonorkan ginjalnya kepada Tari. Dan bisa menjadi bukti untuk membongkar kebusukan Selina.

" Thank you, doctor. Thank you so much..." ucap Hiro senang.

" You're welcome. Take care of your fiancee and don't forget invited me when you both married. Okay?"

" Of course, doctor. Once again, thank you so much for this all.."

Keduanya lantas pamit pada Dokter Armand, dan bergegas menuju alamat yang di berikan oleh Dokter Armand. Alamat tempat tinggal si pria misterius itu.

Satu jam perjalanan, Hiro dan Tari pun tiba di rumah sederhana yang entah kenapa membuat Hiro teringat akan sesuatu.

' Kenapa gua gak asing ya dengan rumah ini?'

Hiro lantas mengetuk pintu rumah tersebut. Awalnya tak ada respon dari dalam, namun Hiro juga Tari terus mengetuk pintu sampai akhirnya pintu terbuka dan...

To be continued...

* siapakah pria itu??? Aku pun penasaran siapa dia..😁😁😁😁
* sorry kalau jelek atau gak nyambung... 🙏🙏

Pembuktian Cinta (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang