Author POV
Kau tahu betul liburan musim panas adalah saatnya kau bersenang-senang, namun disinilah gadis tersebut. Duduk di atas ambal empuk dengan buku PR yang terletak di meja. Mata terus menerus membaca deretan soal matematika. Mulut sesekali menyumpah atau menggerutu kesal karena kau benar-benar bodoh di pelajaran satu ini.
"Aaaggh! Aku benci pelajaran ini! Kenapa pada liburan musim panas kita diberikan setumpuk PR?!" Kau mengacak-acak rambut mu lalu membaringkan tubuh mu kebelakang.
Inoo yang berdiri sembari membawa dua gelas jus jeruk itu menunduk untuk melihat wajah masam mu, "Duduk dan cepat kerjakan PR mu itu," titah nya. Kau pun menggembungkan pipi lalu duduk sambil menerima jus jeruk yang Inoo berikan kepadanya.
Ya, kau mendatangi rumah Inoo untuk mengerjakan PR bersama.
"Tumben kamu santai aja waktu banyak PR gini."
"Ini karena aku tahu aku tidak akan bisa menyelesaikan soal-soal ini. Jadi aku menyerah duluan," ujar Inoo santai sembari menyeruput jus jeruknya.
Kau langsung memukul lengan Inoo dengan tampang datar, "Heh kampret, kerjain soalnya betul-betul," perintah mu dengan suara yang sangat rendah dan mengerikan.
"Baiklah yang mulia."
Kalian berdua pun kembali mengerjakan soal dari neraka tersebut dan sesekali memanggil nama satu sama lain untuk bertanya.
"Eh, 3×2 berapa?" Tanya Inoo yang sedang fokus menghitung.
Kau yang tadinya menuliskan angka-angka langsung menengadah kan kepala mu, melihat Inoo dengan bingung, "Kamu ketularan gobloknya Hika atau gimana sih? Ya 6 lah, bego."
"Aku cuman mau mastiin doang, gak boleh apa?"
"Kan bisa pakek kalkulator coeg, punya otak digunain dikit kek."
Menyadari perkataan mu, dilihatnya handphone yang tergeletak di samping tumpukan buku catatan lalu terkekeh sembari menggaruk tengkuknya, "Iya ya."
Kau menghela napas berat sambil geleng-geleng, 'Kok punya pacar gini amat sih?' pikirnya. Kau pun kembali mengerjakan soal-soal yang masih banyak jumlahnya. Orang satu soal aja daritadi gak kelar-kelar.
Tak lama kemudian Inoo melempar sebuah kertas yang diremas menjadi bola ke kepala mu, membuat kesabaran yang ada di dalam dirimu habis. Ini dikarenakan Inoo daritadi tidak benar-benar serius dalam mengerjakan PR yang menumpuk ini.
Kau pun membalas lemparan tersebut dengan benda yang sama. Pada akhirnya, mereka hanyalah bermain lempar bola kertas tanpa memperdulikan PR yang tergeletak di meja.
Namun, mereka menderita di hari terakhir libur karena mengerjakan PR yang banyak jumlahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey! Say! JUMP Oneshots
FanfictionBerisi tentang cerita-cerita Hey! Say! JUMP x reader.