Author P.O.VHari-hari tanpamu sangatlah kosong. -Yamada Ryosuke
Aku selalu merindukan saat-saat dimana kau masih disisiku. -Chinen Yuri
Hari terbaikku hanya ada saat bersamamu. -Nakajima Yuto
Aku tidak bisa merelakan mu pergi dari hidupku. -Okamoto Keito
Apapun akan kulakukan untukmu, dan semuanya hanya untukmu seorang. -Hey! Say! 7
-Just For You-
Yamada memandang kosong kearah taman. Kenangan saat kau dan dirinya sedang bermain di taman itu berputar dalam pikirannya. Hatinya masih berat untuk merelakan kepergian mu.
"Yama-chan!! Tangkap aku kalau bisa!!" Serumu sambil tertawa dan berlari kesana kemari. Yamada tersenyum, ia merasa tertantang. Tanpa menunggu lagi, ia langsung mengejar dirimu yang masih berlari.
Cukup lama kalian berlari-lari sembari tertawa, sampai akhirnya kau tertangkap oleh Yamada.
Yamada memelukmu dari belakang, "Kena kau!" Ucapnya sambil tertawa.
Kau yang di tangkap juga tertawa, "Haha, Yama-chan larinya cepet sih. Makanya aku ketangkap."
"Lagian ngapain juga lari-lari?"
"Biar bisa ditangkap ama Yama-chan." Kamu menjulurkan lidahmu lalu terkekeh.
Yamada tersentak mendengar perkataanmu, lalu tersenyum miring, "Hee, kalau gitu jangan lepas dari pelukanku ini, ya!"
Tanpa Yamada sadari, setetes air mata lolos dari pelupuknya. Membasahi pipi mulusnya. Dengan cepat, ia menyapu air mata itu lalu menghela napas berat.
-Just For You-
Chinen memandang bola dengan tatapan sedih. Lagi-lagi kenangan saat bersamamu terlintas dipikirannya. Ia benar-benar rindu akan senyuman mu di hari itu.
"Chii-chan!! Awas bolanya!!" Serumu memperingatkan lelaki penyandang marga Chinen itu agar menghindar dari bola yang mengarah kepadanya.
Chinen menoleh kearahmu dan langsung menangkap bola yang sudah ingin menghantam wajahnya. Kau terburu-buru mendatangi Chinen.
Kamu memasang gestur meminta maaf sembari menutup matamu kuat-kuat, "Chii-chan, maaf! Aku gak sengaja!"
Chinen mendengus lucu lalu tersenyum, dia mengelus kepalamu pelan, "Gak papa, (Name)-chan. Lagian gak kena muka ku juga kan?"
Kamu menatap Chinen, masih merada bersalah, "Tapi, kan... Kalau Chii-chan telat nangkap bolanya, bisa-bisa muka Chii-chan benyok..." Kamu mengerucutkan bibirmu.
Chinen tertawa kecil, "Yaudah, kamu main bola sama aku aja gimana? Sebagai balasan karena bola mu hampir kena muka ku."
Kamu mengangguk semangat, kau dan Chinen pun menghabiskan waktu bermain bola sampai senja tiba.
Karena capek, kalian berdua memutuskan untuk duduk di pinggir lapangan sambil memandangi langit yang berwarna oranye dengan gradasi kuning itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey! Say! JUMP Oneshots
FanficBerisi tentang cerita-cerita Hey! Say! JUMP x reader.