Terinspirasi dari Q&A dari interview Myojo, Maret 20131.Apa yang akan kamu katakan jika kau menyatakan perasaan dari sudut pandang superior?
"Gak apa, jadilah kekasihku" karena aku adalah jenis orang yang gak terlalu mikirin sesuatu dan langsung menyatakan saja, aku mempunyai kesempatan untuk ditolak lebih banyak...
Kau, entah kenapa sedang terjebak di rumah Yamada sekarang. Kenapa kau berada disini? Kau juga tidak tahu, semuanya terjadi begitu saja.
-Flashback-
Yamada yang baru saja melihat mu mau masuk kedalam kelasmu langsung menahan lenganmu, karena merasakan kalau dirimu ditahan, kau menoleh kearah Yamada, "Ne, (Name)-chan, bisakah kau membantuku mengerjakan suatu tugas?"
Kau mengangkat sebelah alismu bingung, "Tugas... Bukankah kelas kita berbeda, ya?"
"Maka dari itu, kelasmu pastinya sudah selesai mengerjakan tugas dari Ninomiya-sensei kan? Kau juga anak yang pintar, kau pasti bisa membantu ku kan?"
Kau tersenyum simpul, "Baiklah. Aku akan bantu sebisaku, tapi aku tidak akan memberikan jawabannya ya! Aku hanya membantumu mengerjakannya."
Yamada mengangguk semangat, "Ya! Temui aku sepulang sekolah di gerbang depan dan kita akan mengerjakan tugasnya dirumahku!"
Kau mengangguk, dan Yamada pun tersenyum.
"Terima kasih banyak, (Name)-chan!" Ujar Yamada dan dia segera berlari menuju kelasnya sendiri.
Kau yang masih ada didepan kelas tertawa kecil melihat figur nya yang sedang berlari dari belakang.
Waktu yang dijanjikan pun datang. Kalian pulang kerumah Yamada lalu mengerjakan tugas. Hanya butuh waktu yang singkat untuk mengerjakan itu, mengingat kau adalah anak unggulan. Yamada berterima kasih kepadamu dan kau pun pulang.
Hanya saja, saat mau keluar dari rumah Yamada, kakakmu menelepon mu. Katanya, kakak dan orang tua mu pergi ke luar kota malam ini karena suatu urusan dan kau disuruh jaga rumah, tapi, kau baru sadar. Kunci rumah mu ada di kamarmu dan kau tidak membawanya. Sekarang, apa yang bisa kau lakukan?!
-Flashback end-
Yamada sudah mendengar semuanya darimu, dia pun ikut berpikir, bagaimana caranya kamu pulang kerumah mu. Apalagi, ini sudah senja, sebentar lagi malam akan tiba.
"Bagaimana kalau kau tinggal sementara dirumah teman perempuan mu?"
Kau langsung mengalihkan pandanganmu. Yamada membelalakkan matanya kaget saat melihat tingkah mu itu.
"Tunggu, jangan bilang kalau kau tidak mempunyai teman perempuan..."
Kau terdiam, "Aku... Aku memang tidak mempunyai teman perempuan."
"Tidak satu pun?!"
Kau menggeleng.
"Kalau begitu, sepupu perempuan?"
Kau kembali menggeleng, "Sepupuku semuanya laki-laki."
Yamada makin kaget mendengar itu, "Bagaimana bisa?! Om? Tante?"
"Mereka semua jauh dari sini."
Yamada menghela napas berat lalu menyenderkan tubuhnya ke senderan sofa, "Tidak ada pilihan lain. Kau harus tinggal disini."
Kau menoleh kearah Yamada kaget, "Hah?! Tentu saja tidak bisa kan?! Seorang perempuan dan seorang laki-laki yang tidak menikah dan tidak memiliki hubungan darah tidak bisa tinggal satu rumah! Bagaimana kalau polisi menangkap kita?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey! Say! JUMP Oneshots
Hayran KurguBerisi tentang cerita-cerita Hey! Say! JUMP x reader.