Chapter 30

5.2K 171 4
                                    

Jangan lupa untuk vote dan follow akun author. Terima kasih buat kalian yang selalu support author dengan vote dan komenannya.
Love u buat kalian yang selalu baca cerita Author....💜💜

Happy reading!!!

      
                             ***

"Bagaimana? Kau berhasil baby?" tanya seseorang.

"Aku sudah melakukan perintahmu sialan. Orang tua gadis itu sudah tiada, sekarang jangan pernah ganggu hidup gue lagi."

"Oke Baby. Tapi, sepertinya aku masih butuh bantuannmu. Besok aku kembali ke LA dan kita bertemu bulan depan. Bye baby," katanya dan pergi begitu saja.

"Dasar sialan, semoga polisi mengira itu adalah kecelakaan. Shit! Jika aku ketahuan maka habislah, dasar kakak sialan. Kalian semua pastikan polisi tidak dapat mengetahui bahwa aku pelakunya," titah perempuan itu.

Para suruhan perempuan tersebut pergi meninggalkan tempat itu. Tempat yang tertutup, didaerah hutan yang terlihat mengerikan.

                               ****

Nafisya, Alvaro beserta keluarga tengah melaksanakan pemakaman umi dan Abi Nafisya. Nafisya masih tidak percaya umi dan Abinya meninggalkan begitu cepat.

"Mas, apakah Kak Hafiz sudah tau?" tanya Nafisya sembari menaburkan bunga.

"Kakak kamu sudah tau dan sedang dalam perjalanan pulang ke indonesia." Alvaro tidak henti mengelus pucuk kepala Nafisya.

"Kasihan Kak Hafiz, harus pulang ke indonesia dan balik lagi ke Arab. Padahal Arab itu jauh," guman Nafisya.

"Tapi Kak Hafiz harus pulang buat lihat umi dan Abi untuk terakhir kali," sambung Nafisya.

"Kamu jangan sedih, Umi dan Abi kamu akan sedih juga di Alam sana. Mereka sudah bahagia disana disisi Allah," kata Alvaro mencoba menguatkan Nafisya.

"Sya! Kamu jangan sedih, sekarang ada mommy dan Daddy yang akan selalu ada buat kamu."

Nafisya mengangguk dan memeluk Mommy Alvaro. Umi dan Abinya pergi, dan dia mendapatkan keluarga baru yang menyayanginya.

Mereka semua meninggalkan pemakaman. Pulang ke rumah masing-masing. Alvino, atau daddy Alvaro tengah sibuk mencari tahu apakah kejadian itu kecelakaan atau bukan.

Dia sibuk dengan para polisi dan detektif. Soalnya, dalam kecelakaan tersebut ada suatu kejanggalan.

Setelah tiba di rumah Nafisya langsung istirahat. Sekarang hampir magrib dan hampir 2 jam Nafisya dari Awal kerumah sakit dan dilakukannya proses pemakaman.

Nafisya dan Alvaro melaksanakan shalat magrib dengan Khidmat. Nafisya tau bahwa dia tidak boleh sedih. Seharusnya dia berdoa untuk Almarhum Umi dan Abinya.

"Mas, ana sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah saja," kata Nafisya saat mereka tengah duduk dikursi.

"Apakah pilihan kamu sudah pasti?" tanya Alvaro memastikan.

"Ana yakin, Mas. Ana dirumah saja bersama Mommy, menunggu suami pulang."

"Sya, sebenarnya besok kita akan pindah ke rumah baru," kata Alvaro. Nafisya mengerutkan keninganya. "Maksud Mas, kita pindah dari rumah ini ke Rumah yang Mas siapkan dari dulu-dulu," sanbung Alvaro.

"Benarkah? Mas sudah punya rumah sendiri sejak dulu," tanya Nafisya dan Alvaro hanya mengangguk. "Kalau begitu Ana terserah Mas saja. Tapi, Mommy dan yang lain bagaimana?" tanya Nafisya lagi.

"Mereka sudah tahu. Niatnya Mas mau ajak kamu kesana sejak sehari setelah pernikahan. Tapi, karena ada hambatan jadi tertunda," jelas Alvaro.

"Ya sudah, ana akan siap-siap dulu buat bereskan pakaian," ujar Nafisya. Alvaro menarik kembali tubuh Nafisya yang hendak berdiri. "Kenapa, Mas?" tanya Nafisya.

"Biarkan para pelayan yang melakukan itu, lebih baik kita kebawah saja untuk berpamitan dan mommy dan yang lainnya." Nafisya mengangguk dan berjalan beriringan bersama Alvaro.

                            ****

"Bang! Lo bener mau bawa Abi ke luar negri ?" tanya Angel sembari bersidekap dada.

"Iya, Abang mau bawa Abi ke California saja. Mulai sekarang Abang sama Abi akan menetap disana," kata Kakak Angel.

"Bang! Lo gak kasian sama Abi. Hidupnya udah menderita dan lo mau bawa Abi ke California dan Apa! Menetap? Bang, dia disana sama siapa saat Abang sibuk kerja," cerca Angel.

"Abang bisa sewa pengasuh. Lagian, sekali-kali kami akan kesini," katanya.

"Bang! Abi itu butuh sosok seorang ibu. Pengasuh itu beda dengan sosok keluarga, kenapa gak disini aja 'kan ada Angel, Mama, Bang Billy yang bakal jagain Abi."

"Wanita itu sudah kembali ke indonesia. Abang gak mau dia mengambil Abi. Dia akan memanfaatkan Abi dengan kata Mommy dan pasti Abi ikut wanita ular itu," teriaknya Frustasi.

"Apa? Dia sudah kembali, dasar wanita sialan. Bang, lebih bahaya lagi kalau Abang bawa Abi ke California. Dia akan dengan mudah mengambil Abi. Bang, disini banyak yang jagain Abi, sementara di California, siapa? Gak ada!"

"Lalu Abang harus bagaimana? Abang bingung."

"Manurut gue ya, Bang. Kata si Macan ada benernya juga, lebih baik Abi disini saja. Kita jaga bareng-bareng dan soal wanita ular itu belum ada pergerakan untuk mengambi Abi," kata Billy yang entah kapan sudah ikut bicara.

"Apa maksud lo, Bil?" tanyanya. "Iya, dia kembali ke LA untuk kuliah selama beberapa minggu dan selama dia di indonesia, dia juga belum ada niat mengambil Abi. So, kita bisa atur strategi buat jauhkan dia dari Abi." Billy berujar sembari menaik-turunkan Alisnya.

Angel dan Bima hanya mengangguk dan mereka mulai membuat strategi untuk menjauhkan wanita ular dari Abigail.

Tbc
###
Entahlah cerita ini menjadi seperti apa. Konflik akan segera hadir...

Jangan lupa untuk vote dan follow akun author yahh!!!

Sweet Dosen (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang