(BUKAN) Suami idaman.
Saat ini keluarga lena, lani dan garra kumpul di ruang tamu. Mereka bercengkrma membahas beberapa hal. Sedang ana ia berkutat di depan laptopnya sibuk merangkai acaranya.Ana melirik jam dindingnya. Pukul sudah menunjukan jam 11.20. "Waktunya makan nih ? Mau order apa masak?" Tanya ana.
"Masak" Saut lena.
"Siapa yang mau masak, kalo gw ngga ada waktu?"
"Gw" Jawab lena yaqin. Ia berhasil membuat seluruh keluarganya menatap tak percaya. Pasalnya yang kelurganya tau lena tak bisa masak. Bahkan dulu saat masak air saja lena gagal. Dan sekarang, ia ingin berencana masak ? Tidak bisa di percaya.
"Lo ngga lagi bercanda kan?" Sely menatap adiknya, ia berharap adiknya benar-benar sedang bercanda.
"Order aja lah gw gak mau mati" Ana yang dari awal tak yaqin itu mulai membuka aplikasi order makanan.
Lena bedecak kesal, sumpah kakaknya itu tak ada basa-basi jika merendahkanya. "Istt, di kira gw mau masak racun"
"Soalnya kita tau ya kualitas masakan lo len. Jadi gw ngga mau ambil resiko, nanti bisa-bisa gw ngga jadi nikah gara-gara makan masakan lu lagi. Iiiikkk gw gak mau" Ana berdegig ngeri membayangkanya.
"Kalian remehin gw banget, yaudah kalian tinggal sebutin mau apa?" tantang lena makin bergairah, ia akan membuat saudara-saudara kampretnya itu menarik semua ucapannya.
Sely dan ana menatap satu sama lain. Mereka melihat adiknya terlihat serius. Mereka berdua berfikir dengan sangat keras sebelum memutuskan, masalahnya jika salah pilih bisa-bisa mereka telat makan. Atau mungkin nyawa mereka melayang.
"Pake mikir lagi, kasih gw kesempatan buat buktian"
Ana dan sely kembali saling menatap. Sepertinya mereka memang harus memberi adiknya itu satu kesempatan. Jika gagal mereka pastikan tidak ada kesempatan ke dua. Jahat? Emang.
"Lo belajar masak dari kapan?" Tanya ana.
"Selama tinggal di rumah garra"
"Wah berarti keputusan gw ngorbanin lo ngga sia-sia donk. Syukurlah. Yaudah kalo gitu gw mau cumi saus padang" Pinta sely.
Ana menatap adiknya lekat. Jujur ia masih belum percaya. Tapi melihat keyaqinan lena membuatnya luluh. "Kalo gw sambal goreng kentang"
"Itu dong" Lena tersenyum meremehkan tantangan dari kakak-kakanya itu.
"Dih sombong banget lu, awas aja kalo hasilnya mengecewakan, gw gibeng lu" Ana jadi kesal, ia jadi tak sabar melihat hasil ahkirnya. Pokoknya jika adeknya gagal, dia akan mendapat hukuman darinya.
"Kalo gw berhasil?" Tantang lena percaya diri.
"Ya makananya di makan lah" Jawab ana enteng.
"Kok curang sih"
" Yaudah lo mau apa ? "
Lena berfikir sejenak, ia tersenyum ketika ada ide yang cukup menarik di otaknya. "Lo ngga jadi nikah" Pintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUT INI TAKDIR !!
Historia CortaNiat hati hanya untuk menyenangkan kakeknya dengan memerima perjodohan. Kini lena malah terjebak dengan garra. Pria ambisius dan keras kepala yang lebih memilih menjadikannya sebagai peliharaan di banding pendamping hidupnya. _________________ Garra...