~• Shit!! Gue piket bego! •~
Ruby kembali masuk ke tempatnya.
Hari ini Ia lelah karena sudah menghabiskan waktu bersama Rayna dan Darren seharian penuh.Ia lalu masuk ke kamarnya dan langsung terlelap dan masuk kealam mimpi.—
-
Di perjalanan.."Bang,ka Ruby kayaknya kesepian deh.Rayna liat ka Ruby itu orangnya sebenernya kayak agak tertutup.Tapi itu semua tak terlalu terlihat karena dia orangnya baik" ucap Rayna kepada Darren,saat di perjalanan pulang.
"Anak kecil jangan sok tau"ucap Darren dengan nada mengejek
"Ih Abang mah"ucap Rayna seraya merajuk.
Sebenarnya Darren mendengarkan apa yang tadi diucapkan oleh Rayna.
Ia sekarang tengah berpikir bagaimana caranya membuat Ruby agar bisa lebih terbuka,Darren ingin sekali membantu Ruby.Bukan bermaksud untuk mencampuri urusan pribadi Ruby tetapi Darren merasa hatinya sedih melihat Ruby yang seperti tadi,Ruby yang berwajah sayu,tatapan yang penuh kesedihan,Ruby yang terlihat rapuh.Darren memilih untuk tak memikirkannya saja,Darren berpikir mungkin seiring dengan berjalan waktu Ruby pasti akan bercerita dan berbagi kesedihannya,Darren sangat ingin membantu meringankan kesedihan dihati Ruby.Dari kejadian tadi malam,Darren merasa Ruby sudah agak terbuka dengan masa lalunya.
Setelah memikirkan Ruby,Darren kembali fokus menyetir.Rayna yang sudah tertidur disampingnya dan Darren yang hanya fokus pada jalanan,membuat keheningan yang tercipta pada suasana di mobil.
Mobil Darren melaju dengan kecepatan rata-rata membelah jalanan yang terlihat tidak terlalu padat dan suasana sepi yang melingkupi sepanjang jalan menuju rumah Darren membuat Darren ingin cepat-cepat sampai dirumah.
—
Tak lama kemudian,mobil yang dikendarai Darren sudah memasuki area komplek perumahan mewah yang berada di kota Jakarta.
Darren memarkirkan mobilnya didalam garasi.
Garasi itu langsung tertutup kembali setelah Darren melewatinya.
Saat pintu mobil dibuka,lampu garasi menyala otomatis.
Darren lalu menggendong Rayna masuk kedalam rumah,Ia tak tega membangunkan adiknya yang tertidur begitu lelap.
Darren berjalan menuju kamar Rayna yang berada di lantai bawah.
Lalu setelah Ia membaringkan tubuh adiknya itu dikasur dan tak lupa Ia menyelimuti badan adiknya dan menyalakan AC di ruangan itu agar tak terlalu panas.Setelah itu Darren menutup pintu kamar Rayna lalu berjalan menuju ke kamarnya.
Setelah mencuci muka dan menggosok gigi.Darren lalu membaringkan tubuhnya dikasur.
Setelah menarik selimut dan mematikan lampu kamarnya,Ia menyalakan AC dan menyalakan lampu tidur didekatnya agar tercipta cahaya lampu redup untuk menyinari tempat tidurnya.
Ia lalu memejamkan matanya dan terjebak ke alam mimpi.—
Pagi hari..Cahaya matahari menerobos masuk melalui jendela kamar seorang gadis,sang gadis yang masih merasa mengantuk menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya.
Beberapa saat kemudian
Sret!
Selimut itu kembali terbuka dan gadis tadi langsung terduduk di ranjang dengan mata yang sudah terbuka lebar.
Ia masih menyesuaikan dengan suasana pagi hari.
"Ya Tuhan,udah pagi aja"gumamnya seraya menyingkirkan selimut dari tubuhnya dan melemparnya kesamping tempat tidur.
Ia lalu melirik jam.
Jam menunjukkan pukul 05:34
'Untung ga telat'batin gadis itu.
"Shit!! Gue piket bego"umpatnya merutuki kebodohan dirinya yang melupakan bahwa hari ini dia memiliki jadwal piket.
Tanpa mengulur waktu gadis itu langsung segera turun dari ranjang dan menuju ke kamar mandi untuk melakukan ritual pagi hari.Setelah selesai mandi Ia lalu keluar kamar mandi dengan masih menggunakan handuk yang melilit ditubuhnya.
Ia memakai seragam dan rompi bertuliskan SMA Permata.
Kemudian gadis itu meraih name teks nya yang tertulis nama 'Amaria Razena Fazen'
Gadis itu ternyata adalah Fafa.Fafa lalu bergegas mengambil tasnya dan berjalan menuju ruang makan.
Fafa memakan sarapan yang sudah disediakan oleh Koki dirumahnya.
Setelah menghabiskan sarapan Ia lalu keluar melewati pintu utama,didepan sudah terparkir mobil yang siap mengantarnya kapan saja.
Asisten Fafa membukakan pintu untuknya,lalu Fafa masuk dan duduk disana.setelah pintu tertutup kembali.
Limousin berwarna hitam itu pun segera melaju mengantarkan Fafa menuju sekolah.Sesampainya di gerbang masuk Fafa dibukakan pintu oleh Asistennya.Lalu Fafa turun dari mobil dan berjalan menuju kelas.
Di sepanjang jalan terdapat sekelompok anak anak cowok yang menghujaninya dengan gombalan gombalan receh,yang sama sekali tak dipedulikan oleh Fafa.
Fafa melihat keempat temannya berada di depan ruang BK,tepat didepan ruang BK disana ada bangku yang biasanya digunakan menunggu giliran sidang bagi anak anak yang bermasalah.Namun bagi kelima Cewek ini itu adalah tempat paling tepat untuk bersantai.
"Hoy Fa,Lo kok baru dateng aja"ucap Audy.
"Ya ampun Audy,ini juga masih pagi.Kayak Lo anak rajin aja"balas Fafa dengan memutar bola matanya.
Audy membalasnya dengan cengiran kuda.
"Btw,Lo mau berdiri terus? ga pegel?"ucap Berlian kepada Fafa.
"Ya nggak lah,emang gue apaan"ucap Fafa seraya duduk di bangku bersama ke empat temannya.
"Hari ini Upacara ga ya?"tanya Ara kepada temannya.
"Entahlah"balas mereka semua.
"Bego!!! Gue piket mamang"ucap Fafa yang lagi lagi lupa dengan tugasnya hari ini yang mendapat jadwal piket.
"Yeee,sok bat dah.Biasanya ae ga pernah piket"ucap Berlian kepada Fafa.
"Ye kan gue ga mau dibilang ga bertanggung jawab"balas Fafa
"Ya udah gue ke kelas dulu guysh"Ucap Fafa seraya berjalan cepat menuju kelas meninggalkan teman temannya yang masih duduk duduk disana.
"Eta si Fafa kok tumben ya"ucap Audy dengan berpikir keras
Temen temannya hanya menanggapi ucapan Audy dengan mengangguk anggukkan kepalanya dan berpikiran yang sama dengan Audy.Dikelas Fafa sedang melaksanakan tugas piketnya.Untung saja Ia tadi cepat ingat kalau tidak,mau dibilang apa dia nanti sebagai ketua kelompok piket hari ini.
Tak lama Ia sudah menyelesaikan tugasnya lalu Ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangannya di wastafel kamar mandi karena tadi Ia habis merapikan buku di pojok literasi yang membuat nya terkena debu.Fafa tak mau tangannya jadi merah dan gatal karena debu yang menempel.
Saat sampai dikelas Ia sudah melihat teman-temannya disana
Ia lalu bergabung bersama mereka.
Tak lama kemudian guru datang,—
Ditengah pelajaran tetap sama seperti sebelum-sebelumnya mereka sama sekali tak memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru didepan.
Sampai saat guru selesai menerangkan-
"Kerjakan halaman 10 soal nomor 1-30 taruh di meja saya sebelum jam istirahat"ucap guru tersebut dan pergi meninggalkan kelas.
Tak butuh waktu lama bagi mereka berlima untuk mengerjakan soal tersebut,tak dapat di elak lagi,mereka memang penggerak perekonomian dunia,mereka semua pintar dan jangan ditanya lagi tugas mereka berada ditumpukan paling bawah karena selesai paling cepat.
Setelah menyelesaikan tugas mereka menaruhnya dimeja guru didepan kelas yang nantinya akan dikirim ke guru mereka di kantor oleh ketua kelas."Cabut yuk"ajak Berlian mengajak seluruh temannya untuk keluar kelas.
"Kantin"ucap Ara singkat
"Yee,makan terus yang Lo pikirin"ucap Audy
"Yaudah yok,cabut sekarang gue haus"ucap Fafa seraya berjalan mendahului teman temannya
"Yah si Fafa main pergi aja"ucap Ruby seraya menyusul Fafa bersama teman temannya."Gue pesenin"ucap Fafa
"Milik Shake strawberry,pancake"ucap Ruby
"Gue samain aja"ucap berlian
"Gue juga"Ucap Audy
"Kalian gimana sih,ga punya pendirian"ucap Ara dengan nada sedikit mengejek
"Em,gue juga samain"ucap Ara
"Yeee dasar si Ara"ucap semuanya
Ara hanya nyengir nyengir tak jelas membuat semuanya terkekeh dan memutar bola matanya.
"Yaudah bentar lagi sampai nona-nona"ucap Fafa menirukan logat seorang Playboy yang merayu perempuan.
Mereka hanya tersenyum kepada FafaGubrak!
"Buset Lo ngapain sih kek bocah aja"ucap seorang cowok merutuki sikap temannya yang terlihat bodoh itu.
"Namanya juga ga sengaja,ini itu musibah tau ga! temen jatoh bukannya dibantuin juga"ucap Randy
Suara tadi dibuat oleh Randy yang terjatuh dengan gaje di seberang meja Ruby dkk.
Dan cowok yang berucap kesal tadi adalah temannya Revan.
"Malu gue punya temen model kek Lo" sambung Dito kepada Randy.
"Jahat Kamu Mas!" Ucap Randy kepada teman-temannya dengan menirukan dialog di sinetron sinetron alay.
Revan,Dito,dan- Darren hanya memutar bola matanya jengah.Ruby dan teman-temannya.Melihat kejadian diseberang sana mereka hanya tertawa melihat tingkah cowok cowok itu yang menurut mereka terlihat sangat Absurd.
Tak sengaja mata Darren melihat ke arah Ruby.
Deg!—
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad girl squad
RandomAPA?!! Suara nyaring terdengar dari lima gadis cantik di lima tempat berbeda juga. "Gue ga terima! gue ga mau sekolah di tempat kek gituan!".Itu adalah penolakan dari seorang gadis bernama Audy Amarrish.Anak tunggal Pengusaha perhotelan nomor satu d...