Part 5•^Bitch^

90 7 0
                                    

•— BITCH—•

"Bu Andin saya ijin ke kantin."Ucap Berlian.
Semua mata yang fokus membaca buku langsung tertuju pada satu orang yaitu Berlian.Mereka tak habis pikir dengan apa yang dikatakan oleh berlian.Mereka semua tercengang,berani beraninya Ia meminta ijin dengan alasan ke kantin.
"Mau apa kamu ke kantin?"tanya bu Andin.
"Saya mau anterin obat nya Fafa bu."sembari menunjukkan obat yang ada ditangannya.Sebenarnya itu bukanlah obat Fafa tapi itu miliknya.Tepatnya ia beli obat itu karena asistennya punya sakit mag dn kadang lupa bawa obat,jadi ia selalu ada obat itu.
"Baiklah,kamu saya ijin kan."jawab bu Andin.
Akhirnya Berlian keluar kelas juga setelah tadi memikirkan apa yang tepat menjadi alasan,sekalian ia jujur saja kalau ia emang mau ke kantin,tapi ya memang tak sepenuh nya jujur,Ia kekantin untuk makan sekalian bolos.
"Gampang juga ternyata,hehehe."Ucap Berlian sambil berjalan melewati kelas kelas menuju kantin.
Disana ia sudah ditunggu oleh Audy,Ara,Fafa,dan Ruby.
"Woy,Lo kenapa lama bat dah?"Tanya Ara.
"Yah kalian,gue habis berjuang sendiri nih.Kalian pake nanya lagi."Balas Berlian sembari menunjukkan alasan pokok bagaimana ia bisa keluar kelas dengan aman dan nyaman.
"Apa ni?obat mag?lo sakit?."Tanya Fafa.
"Ya ngga lah bego,gue masih muda gini juga,masa sakit.Ini obat asisten gue biasanya suka kebawa bawa ama gue."balas Berlian.
"Owgh,jadi gimana tadi cara lo keluar dari kelas?"Tanya Audy.
"Gue tadi pake obat ini buat alasan.Gue bilang ke bu Andin,klo gue mau nganter obat buat lo."jawab Berlian disertai cengirannya.Dan dibalas kekehan dari semuanya.
"Pinter juga lo."kata Ara,Audy,Fafa,dan Ruby.
"Kalian sih,jangan menilai orang dari tampang."ucap Berlian
Yang akhirnya mereka tertawa bersama sama.
"Guysh,gue ke toilet bentar ya."ucap Ruby di sela sela tawa mereka.
"Hahaha,ati ati by.Lo ketawa sampe kebelet ya?"kata Audy
"Ngaco lo"balas Ruby
Dibalas kekehan dan ta dari semua.
Saat di toilet,Ruby segera masuk kesalah satu ruangan dan ia cepat cepat,karena tak ingin berlama lama didalam.Namun saat ia telah selesai.Ruby mendengar seseorang mengunci pintu disertai suara derap langkah.
'Kayaknya bukan cuman satu orang deh'batin Ruby.Tiba tiba Ruby mendengar suara
PLAK!!
Sepertinya tamparan itu cukup keras,Ruby yang tadinya acuh pun jadi tertarik,
"Lo ga usah kepedean deh,jadi cewek"ucap salah seorang dari mereka,sepertinya ucapan itu keluar dari mulut si penampar.
"Emang gue salah apa sama lo Kak?"tanya orang yang tadi di tampar.
Ruby mengintip sedikit untuk dapat melihat kejadian itu dan tak lupa ia merekamnya.
"Lo tuh centil amat jadi cewe asal lo tau,emangnya Lo pikir lo itu cantik?manis?sampe sampe saat lo buka mata ternyata hanya mimpi?iya?!"Kata cewek tersebut dengan kasar.
"Gue rasa gue ga pernah kayak gitu deh kak?"jawab cewek tersebut
"Lo pikir ga pernah tapi sikap lo yang menunjukkan itu semua!Lo mau sekolah apa mau jadi bitch hah?!"tanya cewek itu dengan nada penuh penekanan.
"Gue bukan bitch"jelas cewek itu singkat.
"Klo bukan bitch terus apa?Cowok cowok pada main mata ama Lo tapi lo kayak biasa aja malah kayak seneng gitu,lo seneng?iya?Bitch"Kata cewek itu disertai ejekan diakhir kalimatnya,tangannya sudah terangkat hendak menampar tapi,
Brak!!
Ruby menarik cewek yang hendak menampar tadi menjauh.
"Lo beraninya keroyokan ya?"ucap Ruby disertai senyum remeh dan tatapan tajamnya,tak lupa aura dinginnya yang lebih dingin dari pada gunung es
"Siapa Lo?tau apa lo tentang gue ha?lo pasti temennya,sama sama bi-"kata cewek itu ralat bukan dia bahkan belum menyelesaikan ejekannya.Ya,Ruby sudah menyumpal mulut kotornya yang hendak memakinya.Ia menyumpalnya menggunakan tisu yang ada di toilet tersebut.
"Bersihin mulut lo dulu sebelum ngomon,lo tau ga kalo pasta gigi lo itu murahan,gue ga kebayang gimana dia saat lo ngomong deket deket,BAU"jelas Ruby sambil menunjuk orang yang tadi terkena tamparan saat pmenjelaskannya,dan menekan kata BAU dengan sangat jelas membuat cewek itu sangat merasa direndahkan mentah mentah.Cewek itupun berontak namun sayang sekali kekuatan tangan Ruby tak dapat diremehkan.
"Lo lepasin gue bitch!"bentak cewek itu pada Ruby
Dug!
Cewek itu jatuh terduduk dilantai
"Lo pukul mulut lo sendiri,atau gue yang bakal bantu?Lo tinggal pilih!"kata Ruby dengan nada tajam setajam jarum jarum koleksinya.
"Apa?!Gue Ga Takut Jalang!"Kata cewek itu dengan menekan kata jalang seakan meremehkan Ruby dan merendahkannya.
Bug! Bug!
Uhuk! Uhuk!uhuk!
"Lo kalo punya mulut itu dijaga,jangan sampe gara gara mulut lo yang ga bisa lo kontrol sendiri,lo bakal nyesel seumur hidup."Balas Ruby penuh penekanan,setelah melayangkan bogem karah wajah dan sasarannya adalah mulut cewek itu.
Srashhh,Ruby langsung cuci tangan setelah memukul cewek tadi,dengan masih didepan orang yang sudah ia pukul tadi.Cewek itupun merasa semakin geram.Bukan hanya direndahkan tapi ia juga merasa sangat dangkal dihadapkan dengan Ruby sebagai lawannya.
"Lo berdua,bukain pintu buat gue!"titah Ruby kepada dua dayang cewek murahan yang tadi sudah mengatai dia.
"Baik"jawab mereka.
"Lo,masih mau disini atau keluar.Lo ga usah takut,dia itu cuman iri aja sama lo,dan kali bisa lain kali lo lawan jangan diem aja kayak ga guna."ucap Ruby kepada cewek yang tadi jadi korban bully.
Ruby berjalan melewati cewek itu begitu saja dan tak lupa sikap acuhnya kembali mode on.Ruby kembali menuju meja dimana disana teman temannya sudah makan dan minum sambil tertawa.
"Lo kenapa lama By?"tanya Fafa.
"Ada parasit tadi."jawab Ruby singkat.
"Siapa?berani beraninya nantangin
kita?"ucap Audy menimpali.
"Udahlah,ga penting juga."kata Ruby mengalihkan mereka
"Btw gue ga dipesanin nih?"tanya Ruby dengan nada jahil.
Mereka membalas denga tawaan menggelegar.
"Pesen sendiri lah,ini cafetaria mandiri sono lu."ucap Berlian
"Ya uda deh gue beli makanan dulu ya dahh"pamit Ruby kepada mereka semua
"Eh,iya sampe mana kita tadi?"tanya Ara
"Sampe nenek lu."jawab Fafa.
Lalu Berlian melanjutkan menceritakan nama silsilah keluarganya.
"Hai gue dateng"kata Ruby
"Kalian ngobrolin apa sih?dari tadi kayak asik gitu?"tanya Ruby sembari menyedot ice presso nya.
"Ini si Berlian cerita,katanya neneknya dulu punya pacar,terus putus dan lo tau ga?putusnya karena apa?"tanya Ara kepada Ruby
"Ga tau kan gue nanya"jawab Ruby
"Yee,,lu mah gitu.Jadi gini,neneknya mutusin pacarnya karena pacarnya ngompol dicelanya waktu diajar neneknya berlian naik sapi"hahahaha tawa Ara
"Dan lo tau waktu naik sapi itu,neneknya berlian ga ikut naik terus dia cuman ngeliatin pacarnya setengah mati nahan takut,dan lo tau pacar neneknya berlian jatoh kelumpur dan nangis kek bocil."jelas Ara panjang lebar.
-

Bad girl squadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang