Part 20•^ Terpaksa lagi^

25 4 0
                                    

~• Lo bakal dikawinin sama raja Perancis •~

"Btw,Lo yakin dek? Lo masih marah aja sama noh tua bangka?"
Wildan bertanya dengan muka bodoh.
"Pake tanya Lu bang.Gue sebel,gara gara dia gue terpaksa sekolah di SMA Permata"
Muka Ruby jadi terlihat lesu dan kesal sekali.
"Ah elah Dek,kasihan tau.Si tua bangka kayak mikirin Lo terus,udah tua juga.Lo jenguk in kek ke rumah."
Darren mencoba membujuk Ruby dengan alasan alasan apapun yang muncul di otaknya.
"Huh.. gini Lo bang.Sebenernya gue itu bukan cuma gara gara itu doang.Gue lagi ngindarin dia karena ga mau disuruh lanjutin ilmunya"
Ruby menghela napas kasar,dan menjelaskan alasan sebenarnya kenapa dia menghindari semua orang
Wildan dibuat terkejut dengan penuturan Ruby,itu dapat terlihat dari mata membulat dan muka pucat Wildan saat dengar penjelasan dari Ruby.
"Gitu Dek? Klo gitu sih Gue dukung Lo aja Dek.Tapi gue kasihan dek si tua udah kurus masih harus ngurusin semuanya sendiri"
Wildan mencoba mempengaruhi Ruby lagi.
"Haish,ya udah deh. Gue mampir deh ke rumah.Lagian gue juga kangen sama Little cat"
Wildan tersenyum lebar mendengar keputusan Ruby,dia lega akhirnya Ruby mau kembali ke Rumh utama keluarganya.
"Yaudah,kita balik sekarang yuk!"
"Em,gimana ya bang"
"Hilih,mikir apa lagi sih? Ayok buruan ntar keburu tu orang mangkat"
"Kampret,Lu kira kira dong bercandanya.Klo tu orang meninggal gue kan harus warisin"
Tanpa mau mendengar ocehan Ruby lagi,Wildan mengangkat tubuh Ruby seperti memikul karung beras.
"Gila Lu bang! Turunin gue!malu maluin woi!"
"Klo Lu ga diem,bakal gue lempar ke sungai Thames Loh"
"Dasar Abang kampret,gue sunat juga Lo!"
Wildan tak menanggapi ucapan Ruby,karena Wildan tak tau apa itu disunat:v.Maklum lah di Inggris ga ada sunatan.

Kini Ruby dan Wildan berada di dalam sebuah Limousin yang melaju membelah keramaian kota London.
"Lo tuh bang! Kebiasaan sukanya maksa maksa."
Ruby melipat tangannya didepan dada dan wajahnya terlihat kesal.
"Diem Lo! Daritadi nyerocos terus! Kuping gue rasanya udah merah bengkak"
Wildan menutup telinganya sambil terus mengomeli Ruby.
Ruby hanya mendengus kesal
Wildan tersenyum bangga akhirnya adeknya itu diem juga.

Sesampainya dirumah,mereka memasuki rumah dengan santai.
Tak disangka ada orang yang menghadang didepan pintu
"Masih ingat rumah kamu?"
"Dan,gue balik Indonesia aja deh.Byeee!"
"Eh,mau kabur lagi Lu?ga! Gaboleh ya."
Wildan menarik kembali Ruby sebelum pergi.
"Psstt,gue sebel ngeliat mukanya yang sombong kek Ratu itu"
"Lah,Lo gimana sih,kan dia emang Ratu"
Wildan dan Ruby berbisik.Wildan menoyor kepala Ruby
"Ssshh sakit kali bego!"
"Ikut ke ruangan Oma!"

Mereka berdua mengikuti Omanya dari belakang.
Mereka membuntuti sang Oma sambil berbisik di belakangnya,padahal itu sangat tak sopan.
"Dek,siap siap aja Lo.Bakal dikawinin sama Raja Perancis."
"Hah?serius Lo?"
"Ho'oh"
"Njir kenapa Lo nggak bilang daritadi sih sengaja ya Lo?"
"He he"
"Duh,bodo lah.Gue tinggal kabur aja kan gampang"
Ruby tersenyum smirk membuat Wildan bergidik ngeri
"Kayaknya ga bisa deh Dek."
"Halah ga usah dramatis Lo bang,gue ngerti akal busuk Lo"
"Gue kasih tau nih ya,bocoran nih.Katanya orangnya yang mau dijodohin sama Lo udah tua,terus perutnya buncit,rambutnya?botak ga da rambut.Uh,klo Lo liat,waktu kemaren gue ikut makan malam kerajaan gue sebel,mana orangnya sombong buanget"
"Gue bodo amat.Mau orangnya ganteng juga gue bakal kabur"
Wildan mendengus karena gagal mengerjai adik sepupunya itu.

"Duduk!"
Mereka berdua duduk di depan Oma mereka.
"Oma,Wildan berhasil bawa ni bocah balik nih.Bagus ga Oma kerja Wildan?"
Wildan dengan bangga berbicara
Membuat Ruby merasa telah dibohongi habis habisan oleh anak itu.
Secara,Omanya masih terlihat segar dan cantik,tak seperti deskripsi Wildan yang bilang omanya jadi kurus dan terlihat tua.
"Bagus,kamu bilang ke Charlie.Kamu mau mobil dan mansion yang mana,pilih sendiri oma bayarin"
"Beneran Oma?wow Makasih banyak Oma.Ya udah klo gitu Wildan ijin undur diri dulu ya Oma"
'Dasar Bocah sialan. Kampret! Dasar ga punya harga diri,dikasih mobil ama mansion doang"
Ruby menatap tajam Wildan saat Wildan pergi,Wildan hanya meringis nyengir kuda.

"Kamu gimana sekolahnya?"
"Biasa aja."
"Hm,kamu jangan marah lagi.Oma udah siapin surat surat pindah buat kamu.Kamu bisa tinggal disini dan homeschooling lagi"
Ruby membelalakkan matanya tak percaya dengan perkataan Omanya itu.
"Kok Oma seenaknya aja sih,Ruby udah gede ga suka diatur terus.Okey,Ruby udah maaf in Oma.Tapi maaf Oma Ruby masih ga bisa klo diatur atur terus"
"Haishh,ternyata kamu sudah tau tujuan Oma.Besok kamu harus siap.Besok kamu harus datang ke acara penobatan,tak ada bantahan.Kali ini oma mohon kamu jangan kabur.Oma udah cukup tua dan gabisa ngurusin kerajaan lagi,kamu harus gantiin Oma.Untuk pedang Sapphire,kamu jangan khawatir itu cuma pedang doang."
"Ruby mau gimana lagi?kabur juga udah ga bisa"
Ruby hanya pasrah,Ia sebenarnya juga kasihan melihat omanya.

Bad girl squadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang