Part 11•^After Dinner^

38 4 0
                                    

-• Gue ga liat apa-apa kok •-

"Kamu fotoin kita ya?"kata Ruby.
"Iya."Jawab Darren dengan tersenyum penuh arti.Ruby hanya memutar bola matanya.Tangan Darren masih berada di pinggang Darren dan Sekarang Darren tambah mengeratkan tangannya di pinggang Ruby.

-

Lift khusus terbuka menampakkan sebuah pintu besar nan tinggi berwarna putih.Pintu tersebut langsung terbuka ketika mengenali nona nya yang akan masuk.
Berbeda dengan kesan awal yang tampak polos dan lembut.Tempat tinggal Ruby dibalik pintu itu dihiasi lampu lampu bersinar keemasan dan ruangan yang bergaya modern namun terlihat begitu elegan,warna hitam mendominasi warna ruangan disana.

"Wah,disini sangat nyaman kak."ucap Rayna dengan terkagum akan tempat ini.Tempat tinggal Ruby terlihat sangat elegan dan nyaman.Apa lagi pemandangan dari sini sangat sangat indah.Kau dapat melihat ramainya kota Jakarta pada malam hari dari atas sini,menyaksikan lampu lampu gedung pencakar langit.Ketika larut malam kau dapat menyaksikan bintang dan bulan dengan perasaan tenang. Ditengah tengah ramainya kota ini.
"Tentu saja nyaman Rayna,kau boleh mencoba menginap disini bersamaku Ray,jika kau ingin."ucap Ruby kepada Rayna sembari mangacak pelan rambut Rayna agar tak merusak tatanannya,karena Ruby juga perempuan Ia pasti tau bagaimana susahnya berdandan.
"Beneran kak?bagaimana jika malam ini saja?karena besok holiday."Ucap Rayna dengan penuh semangat karena tawaran Ruby tadi.
"Tentu saja Rayna."jawab Ruby menanggapi ucapan Rayna.
"Mari ku antar kalian melihat lihat."Ucap Ruby mengajak mereka melihat tempat tinggalnya.
Darren dan Rayna berjalan mengikuti langkah kaki Ruby,mereka di tunjukkan Ruby setiap sudut ruangan yang ada disana.
Mata Darren mengunci salah satu ruangan.
'Itu adalah tempat diamana dulu aku menidurkannya malam itu.'Batin Darren sambil tersenyum sendiri.
Tanpa sadar mereka sudah menyusuri seluruh bagian dari tempat ini.
"Mari kita duduk dulu."ajak Ruby sembari menunjuk ke sebuah sofa yang terlihat sangat nyaman dan mengundang siapa saja untuk duduk diatasnya.
Darren dan Rayna langsung duduk disana.
Darren langsung menyandarkan kepalanya disandarkan sofa untuk menghilangkan rasa capeknya,tadi siang sepulang sekolah Darren menerima sebuah panggilan pekerjaan yang membuatnya langsung tancap gas menuju kantor.Darren memejamkan sebentar matanya
"Aku akan ke dapur,kalian mau minum apa?"tanya Ruby kepada Rayna dan Darren
"Apa saja kak,yang dingin."ucap Rayna
"Air mineral dingin."ucap Darren
"Akan segera datang,tunggu disini."Ucap Ruby
Ruby berjalan menuju dapur dan mengambil beberapa minuman dingin untuk dirinya dan Rayna lalu menuang air mineral dingin untuk Darren.Tak lupa Ruby juga mengambil camilan berupa Puding carameldan Puding Strawberry.
Ia langsung membawanya menuju Rayna dan Darren.
Ia meletakkan minuman dan camilan untuk mereka di atas meja.
"Silahkan,dicoba ya pudingnya.Ini ga dijual di luaran sana,aku membuatnya sendiri."Ucap Ruby.
Mata Darren berbinar melihat puding strawberry.
"Pasti akan ku habiskan."Kata Darren dengan langsung mengambil puding strawberry yang ada di meja dan langsung saja ia memakannya.
"Dasar Lo ga malu apa kak?main langsung makan."Kata Rayna mencibir sikap Darren.
"Ruby aja ga protes apa masalah Lo."balas Darren sembari memasukkan puding kemulutnya.Ruby hanya terkekeh melihat tingkah kakak dan adik itu.
"Gapapa Rayna,kamu ga makan puding punyamu?"ucap Ruby kepada Rayna
"Pasti dong kak".Ucap Rayna
Saat sendokkan pertama.
"Wah!enak banget kak,pantes si Darren langsung makan ampe abis."Kata Rayna memuji puding buatan Ruby
"Yeee,dasar Lo dek.Ga da akhlak manggil kakak sendiri pake namanya."ucap Darren mencibir Rayna
"Oh."jawab Rayna singkat jelas dan padat.
Darren langsung mengerucutkan bibirnya,Ruby tertawa melihat tingkah mereka
"Astaga!ini adalah puding paling enak yang pernah gue makan."ucap Darren dengan nada yang sangat bahagia dan puas.
"Syukurlah kalian suka,terima kasih pujiannya."ucap Ruby
Rayna,Ruby,Darren telah menghabiskan camilannya.
Mereka berbincang bincang santai sekarang.
"Oh,iya Darren aku mau tanya.Kenapa dulu waktu dikolam renang Rayna kok bisa kamu tinggal di sana sendiri?"Tanya Ruby menginterogasi Darren.
Darren menaikkan sebelah alisnya
"Aku sebel gara gara telpon dari sepupu ku,katanya si Marisa pulang ke Indo.Marisa itu adalah orang yang selalu ngejar ngejar Aku terus dari aku SMP,sampai akhirnya dia pindah ke Australia dan aku bebas sampai sekarang,tapi apa?dia malah balik lagi aku takut aja dia bakal ganggu aku lagi.Apalagi sekarang aku udah ada kamu."ucap Darren menjelaskan alasannya.
"Owgh gitu tah,lain kali jangan diulangi lagi ya Darren,untung Rayna gapapa.Dihotel itu tempat umum bahaya."Ucap Ruby dengan nada khawatir
"Iya aku ga akan ulangi lagi kok "jawab Darren mengiyakan ucapan Ruby
"Aku seneng banget ternyata pacar kak Darren adalah kak Ruby"kata Rayna dengan nada bahagia.
Ruby hanya tersenyum menanggapi ucapan Rayna,Darren juga tersenyum mendengar penuturan dari adiknya itu.
"Ya udah,Kak Ruby mau ganti baju dulu,kalian ngga mau ganti baju?"Ucap Ruby menanyai Rayna dan Darren.
"Aku ngga bawa baju ganti kak"ucap Rayna
"Rayna ikut kakak,kamu pake baju kakak aja,kakak punya baju yang pas buat kamu kok."Ucap Ruby mengajak Rayna berganti baju.
"Aku gimana dong?"tanya Darren.Dengan menunjukkan wajah bingung dan gugup karena mereka berdua akan meninggalkan Darren begitu saja.
"Kamu ke kamar sebelah aku aja,disana ada baju laki-laki kok.Kadang klo sepupu aku kesini dia taruh bajunya disitu,disitu banyak.Kamu bisa pilih semuanya baju cewek juga ada klo mau."Kata Ruby dengan menggoda Darren diakhir kalimatnya
Rayna dan Ruby meninggalkan Darren dengan tertawa bersama
"Ih kalian mah,ganggu gue mulu."kata Darren kesal
Lalu Ia berjalan mengikuti Ruby dan Rayna.
"Kamu ngapain ikutin aku sama Rayna,kamarnya yang itu di sono,masa lu mau masuk kamar cewek."kata Ruby menekan kata sono.
"Iya iya,ga usah ngusir juga kali"kata Darren dengan menunjukkan wajah ditekuk nya.
Rayna terkekeh melihat kakanya seperti itu.

Darren lalu memasuki kamar yang ditunjuk Ruby.
'Wah kamarnya boleh juga nih kek kamar gue warnanya item putih'batin Darren sembari melihat ke sekeliling kamar tersebut.
Darren lalu memilih pakaian yang menurutnya pas untuk dikenakannya.

Di tempat Ruby dan Rayna..
"Kak,baju nya imut banget."kata Ruby sambil memutar badan melihat pantulan dirinya di kaca besar yang ada di ruang ganti Ruby.
"Waw,bajunya pas Ray,kamu keliatan so cute."Ucap Ruby seraya mengacak rambut Rayna pelan dengan tidak membuatnya kusut.
"Kamu mau kucir rambut kamu ga?"tanya Ruby dengan dia yang sedang mengucir rambutnya.
"Boleh kak,Rayna minta kucirnya ya."Kata Rayna
"Nih,kamu bisa ngucir rambut sendiri apa kaka bantuin?"Ucap Ruby dengan menawari bantuan mengucir rambut Rayna
"Boleh kak.Aku pengen dikucirsama ka Ruby."ucap Rayna
Ruby sangat senang mendengarnya Ruby menyuruh Rayna untuk duduk di kursi depan meja riasnya,kini Rayna dan Ruby menghadap kaca.
Ruby mengucir rambut Rayna dengan sangat telaten.Sebenarnya Ia menawari Rayna untuk dikucir karena ia suka dengan bentuk rambut Rayna,Ia sangat ingin menatanya.
Dengan cepat Rayna sudah dikucir satu di belakang.
Mereka berdua lalu keluar dari kamar Ruby.
Mereka langsung turun ke bawah untuk menonton TV.
Ternyata diruang TV sudah ada seorang cowok dengan baju santainya
"Hai,kak Lo udah selesai ganti ya."kata Rayna menyapa Kakaknya
"Iya dong."ucap Darren singkat dengan nada lembut
"Kalian mau nonton film apa?Aku ada banyak film,klo misalnya ga punya bisa cari di YouTube."Ucap Ruby kepada Darren dan Rayna.
"Em,nonton apa ya?"ucap Darren sembari memikirkan akan melihat film apa.
"Nonton The Conjuring 3 aja ka.Gimana?"Ucap Rayna memberi ide dan meminta persetujuan dari Darren dan Ruby.
"Boleh,kakak ada kok."Ucap Ruby sembari menancapkan sebuah flashdisk dan mulai menekan tombol play pada remote.
Ruby meraih sebuah remote kecil dari meja.Seketika semua lampu padam dan Filmnya dimulai.

Darren.Menggunakan kesempatan dalam kesempitan,Cahaya TV yang membuat wajah Ruby terlihat jelas meskipun keadaan ruangan yang gelap.Karena keadaan gelap semua tak terlalu jelas,jadinya Darren menggunakan kesempatan ini untuk mengamati wajah Ruby secara intens hingga-

"Apa Lo liat-liat"ucap Ruby membuat Darren terkaget dan mengalihkan mukanya ke arah lain.
"Darren?"tanya Ruby
"Eh,gue ga liat apa apa kok beneran."Ucap Darren dengan agak gugup pasalnya ia telah kepergok menatap wajah Ruby.Sekarang posisinya Ruby dan Darren sangat dekat apalagi tempat duduk mereka yang bersebelahan membuat bahu sebelah kanan Ruby menempel di bahu sebelah kiri milik Darren,dan sekarang Ruby tengah menatap Darren dengan dekat hingga wajah mereka hanya berjarak 10 cm.
Glek!
Darren menelan saliva nya susah.

-

Bad girl squadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang