Tiga

1.1K 60 1
                                    

Chitto cafe&resto

Taehyung, Tuan Cho beserta ajudannya dan juga Jimin sedang berada di sana karena mereka akan melakukan pertemuan dengan Nyonya Jiyeon serta Putrinya untuk membahas Perjodohan buatan mereka.

Jimin sebenarnya tidak ingin ikut, namun Tuan Cho yang memintanya agar ia bisa menemani Taehyung dan dapat menjadi penasehat Taehyung bila nanti Taehyung bertemu dengan calon istrinya itu karena selain Tuan Cho, Jimin adalah satu-satunya orang yang dipercaya oleh Taehyung.

Tuan Cho juga memang sangat mempercayai Jimin dalam berbagai hal bahkan menyangkut masalah pribadinya putranya, itulah mengapa Tuan Cho juga memperlakukan jimin seperti putranya sendiri.

Nyonya Jiyeon memasuki cafe tersebut dengan senyumnya dan matanya mencari-cari namun akhirnya ia menemukan.

"Nah itu dia sayang, ayo kita kesana" Nyonya jiyeon menggandeng tangan Narin menuju Tuan Cho berada.

Sedangkan Narin hanya terus menunduk, tidak ada senyum diwajahnya. Sungguh, ini pertama kalinya ia harus melakukan hal yang bertolak belakang dengan hatinya, Ini benar-benar mengusik dirinya.

"Selamat pagi Tuan cho" sapa Nyonya Jiyeon begitu telah sampai dihadapan Tuan Cho.

Tuan Cho, Taehyung, Jimin dan ajudannya berdiri menyambut mereka.

"Silahkan duduk Nyonya Jiyeon"

"Baik terima kasih tuan" Nyonya Jiyeon mengisyaratkan Narin untuk duduk disebelahnya. Narin pun duduk dengan perasaan hampa bukan main.

"Jadi ini putraku Jiyeon, dia kim Taehyung" Taehyung berdiri dan bersalaman dengan Nyonya Jiyeon.

"Jadi apakah ini putrimu Jiyeon?" Tanya Tuan cho, sedangkan Taehyung terus menatap Narin yang bahkan tidak menatapnya sama sekali.

"Ah.. benar Tuan Cho, dia putri saya nama dia Han Narin"

Narin hanya terdiam, tapi sesaat kemudian Nyonya jiyeon kembali mengisyaratkan Narin untuk memberikan salam kepada Tuan Cho.

Narin pun mengangkat wajahnya melihat Tuan Cho kemudian ia bersalaman dan tersenyum sekenanya.

"Cantik juga putrimu Jiyeon, saya rasa Taehyung pasti menyukainya, benarkan putraku?"

Narin memanglah gadis yang cantik, disekolah Narin hampir disukai oleh banyak namja bahkan banyak diantaranya kakak kelas narin. Narin memiliki kulit putih bersih, hidung mancung, rambut hitam panjang dan mata coklat yang berseri tidak lupa bibir pinknya yang tipis yang pasti akan sangat manis bila ia tersenyum

Kuping Narin kini benar-benar panas, ia merasa tidak memiliki harga diri, ia layaknya sebuah barang yang ditawarkan kepada pembelinya. Sungguh menyakitkan.

"Aku pikir dia akan menjadi istri yang cocok denganku Appa" Taehyung tersenyum simpul tapi semua yang dia ucapkan hanyalah pemanis bukan dari lubuk hatinya.

Mendengar perkataan Taehyung Narin menatapnya tidak percaya, bagaimana ia tau jika aku akan cocok dengannya. Pria yang benar-benar aneh.

Sesaat waktu Narin menatap Taehyung, Taehyung juga sedang menatapnya, matanya dan juga mata Taehyung kini saling beradu tatap hingga akhirnya Narin memilih membuang muka.

"Bagaimana menurutmu Jimin? Narin sangat cocok bukan untuk Taehyung?"

"Iya Tuan, saya melihat Narin seperti gadis yang baik"

"Bagus, lalu bagaimana denganmu Narin apa kau menyukai Putraku?" Tanya Tuan Cho lagi.

Narin menatap Taehyung sebentar kemudian ia menatap Tuan Cho dengan sopan.

"Hm maaf Tuan saya ijin ke toilet sebentar"

Bukannya menjawab pertanyaan Tuan Cho tetapi Narin malah ingin kabur ke toilet, hal itu membuat Taehyung jimin dan Tuan Cho merasa aneh.

"M..maaf Tuan, Narin memang begitu anaknya, dia selalu gugup kalo bertemu pemuda tampan seperti Tuan Taehyung" ucap Nyonya jiyeon cepat agar ia dapat menutupi tindakan aneh Putrinya itu.

"Haha jika memang begitu biarkan saja" Tuan Cho tertawa heran.

*****

Cha Eunwoo (POV)

Aku tidak mengerti dengan diriku, seharusnya aku merjuangkan Narin agar tetap bersamaku, namun justru yang kulakukan adalah melepasnya. Kini aku benar-benar tidak tau harus apa, aku bahkan kehilangan semangatku yang sebelumnya semangat itu tidak pernah hilang selama bersama Narin.

"Sudahlah Eunwoo kau jangan seperti ini" Jennie memegang tangan Eunwoo.

"Aku belum bisa melupakan Narin, Jen" Eunwoo melepas tangan Jennie pelan.

"Jika orang tua Narin tidak merestui hubungan kalian itu artinya kalian memang bukanlah jodoh, kamu harus menerima kenyataan ini Eunwoo"

"Aku tau itu, hanya saja kehilangan gadis seperti Narin aku merasa telah kehilangan hal berharga yang kupunya"

Apa istimewanya dia, sampai kau seperti ini Eunwoo -jennie

"Sudahlah, bagaimana jika kita belajar bersama untuk mempersiapkan tes masuk ke perguruan tinggi?" Tawar Jennie dengan mata yang berbinar.

Eunwoo hanya menghela napas sebentar kemudian ia menyambut tawaran Jennie dengan senyum manisnya.

Bersamaku, akan ku buat kau melupakannya Cha Eunwoo -Jennie

*****

"Kenapa kau melakukan itu dihadapan Tuan Cho?" Nyonya Jiyeon menegur Narin yang kini mereka telah berada di rumah setelah mendatangi pertemuan menyesakkan itu bagi Narin.

"Aku hanya tidak tahan dengan ocehan mereka eomma"

"Sudah tutup mulutmu! Pernikahanmu akan dilakukan minggu depan kau siapkan saja dirimu"

Narin hanya terdiam, hatinya berkecamuk sungguh ia ingin memeluk Eunwoo mantan kekasihnya itu. Kini tidak ada lagi yang ia inginkan selain bertemu dengan Eunwoo dan menangis di pelukannya.

"Eunwoo aku merindukanmu" ucap Narin lirih.

-
-
-
-
-
-
-





My Terrible Husband [KTH] *NEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang