Sepuluh

1K 64 1
                                    

Apartement Galaxy
20.00

"Apa kau habis memecat OB yang ada disana?" Tanya Narin sambil melihat Taehyung yang sedang berkutat pada lembaran-lembaran putih miliknya.

"Itu bukan urusanmu"

"Kau tahu, dia memohon kepadaku agar aku menyampaikan kepadamu untuk memaafkannya"

"Itu pantas dia dapatkan, kau tidak punya hak mencampuri urusanku!" Taehyung mulai menatap Narin yang berdiri di dekat ranjangnya.

"Memangnya apa kesalahan yang dia lakukan sampai kau memecatnya?"

Taehyung memutar kedua bola matanya dengan geram. "Dia membuat kopi yang sangat panas!"

Narin membelalakan matanya menatap Taehyung tidak percaya.

"Hanya karena masalah itu kau memecatnya?!"

Taehyung meletakkan lembaran yang semula ia rapikan itu, dan berjalan menuju ke Narin berdiri saat ini.

"Aku memecatnya karenamu!" Ucap Taehyung sambil mengarahkan telunjuknya tepat di wajah Narin.

"Aku?" Narin masih menatap tidak percaya.

"Tidak bisakah kau hanya bekerja?! Appa menyuruhmu bekerja disana agar status sosial yang kau miliki tidak terlihat buruk dimata orang lain karena kau istriku!"

Narin masih tidak bergeming, ia masih tidak bisa mencerna semua perkataan Taehyung.

"Memangnya apa yang aku lakukan?" Tanya Narin dengan wajah lugunya.

"Tanyakan sendiri pada dirimu itu! Kau tahu, aku sangat membencimu!"

Taehyung memutar tubuhnya dan akan segera beranjak menuju ke tempat kerjanya lagi. Tetapi dengan berani Narin meraih tangan kekar milik Taehyung, yang membuat Taehyung menghentikan langkahnya.

Narin melangkah menuju kehadapan Taehyung dan melepas tangan yang menahan langkah Taehyung itu.

"Jika kau membenciku, cukuplah aku yang kau benci. Dan jika kau ingin marah, cukup aku yang jadi tempatmu marah. Orang lain tidak memiliki urusan dengan benci dan amarahmu. Aku, aku penyebabnya bukan? Jika kau ingin melampiaskannya maka lakukan ke aku, bukan ke orang lain. Apa kau tau hanya karena ego yang ada pada dirimu kau menghancurkan sebuah kehidupan. Siapa kau? Siapa pria yang telah ku nikahi ini? Kau mungkin berhak atas gaji karyawanmu tapi kau tidak berhak menghancurkan kehidupan mereka.."

Kini mata Narin telah berkaca-kaca, sedangkan Taehyung masih terdiam dan tidak membalas ucapan Narin sedikitpun.

"Dimana hatimu Tuan Kim? Dimana kau menyembunyikan hatimu hingga kau menjadi orang yang tidak memiliki hati seperti ini? Karyawanmu, mereka memiliki tanggung jawab kepadamu dan perusahaanmu, tapi kau jangan lupa mereka juga memiliki tanggung jawab kepada keluarganya. Mereka bukanlah dirimu yang bekerja hanya untuk sebuah popularitas, tapi mereka bekerja untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya. Aku telah datang padamu dengan mengorbankan semua yang kumiliki, mimpi, dan cintaku, aku telah meninggalkannya demi menjadi istrimu. Jika kau ingin membenciku, bencilah aku sebanyak yang kau mau Kim Taehyung. Tapi sekarang aku akan tetap disini sebagai istrimu, aku tidak peduli kepada apa yang orang lain pikirkan tentang ku, karena aku telah memiliki janji kepada Tuhanku untuk menjaga pernikahan palsu ini.  Hingga waktu itu tiba aku janji akan pergi sejauh mungkin dari hidupmu"

Narin menyelesaikan kalimatnya dengan mata yang menatap Taehyung dalam, airmata telah mengalir di pipi mulusnya.

Taehyung membalas tatapan Narin yang terlihat tulus itu, ia melihat bagaimana airmata itu menetes dari manik indah milik Narin.

My Terrible Husband [KTH] *NEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang