Dua puluh delapan

928 57 1
                                    

Masih di suasana yang sama pada chapter sebelumnya...

"Tadi aku mendengar Sekretaris Irene mengatakan Tuan Jimin menyuruh Nyonya Narin untuk menemui rekan bisnisnya" jelas seorang karyawan.

"Rekan bisnisku? Aku tidak pernah mengatakan hal itu" Jimin terlihat tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Kau tidak menyuruh Narin?" Tanya Taehyung kepada Jimin.

"Tidak sama sekali Taehyung-ah"

"Kalau begitu sekretaris Irene telah membohongi noona?" Jungkook semakin khawatir.

Tidak dapat disembunyikan lagi bagaimana cemas nya Taehyung saat ini, ia dengan cepat mencoba menghubungi Narin lagi, berharap gadis itu menjawab panggilannya.

"Ayo angkat Narin, aku mohon" Ucap Taehyung dengan nada yang gelisah.

Sudah hampir 10x panggilan yang ia lakukan, tapi tidak ada satupun yang terjawab. Taehyung benar-benar resah sekarang.

"Hyung, itu sekretaris Irene" tunjuk Jungkook yang arahnya langsung diikuti tatapan Jimin dan Taehyung.

*****

"Pasti gadis bodoh itu sudah dihabisi oleh Eunwoo hahaha" Irene bermonolog di dalam mobilnya.

"Tidak sia-sia aku memiliki otak yang cerdas ini, begitu Eunwoo telah berhasil melakukannya kepada Narin, maka Taehyung akan segera menjadi milikku"

"Semoga saat aku kembali ke kantor, meeting itu belum selesai sehingga tidak ada yang curiga kepadaku"

Irene mengembangkan tawanya dengan penuh kepuasan. Tidak lama ia telah sampai pada perusahaan Kim, ia pun memasuki perusahaan itu dengan raut muka yang sangat tenang seolah tidak terjadi apapun.

"Hyung, itu sekretaris Irene"

Irene mendengar suara Jungkook yang menyebut namanya, sontak hal itu membuat dirinya langsung membeku begitu ia melihat Jimin dan Taehyung segera menghampirinya.

"Apa-apaan ini? Kenapa meeting mereka sudah selesai?" -Irene

"Kemana Narin?!" Tanya Taehyung saat ia benar-benar sudah dihadapan Irene.

"A..aku.. aku tidak tau" Irene sangat gugup.

"Aku melihatmu bersama Noona Narin keluar dari perusahaan ini pagi tadi, dan sekarang kau kembali seorang diri? Dimana noonaku?" Jungkook ikut bertanya dengan sedikit curiga.

"Katakan yang sebenarnya Irene-ah! Dimana kau membawa Narin?!" Taehyung mengeluarkan ekspresi yang ditakuti oleh semua karyawannya itu.

"Jawab Taehyung Irene!" Tambah Jimin.

Irene semakin kikuk dan gugup setengah mati, otaknya tiba-tiba membeku ia tidak bisa mencari alasan lagi.

"A..aku, Na..narin menyuruhku kembali"

"Apa maksud..." perkataan Taehyung terputus begitu sorot matanya melihat ponsel Narin berada di tangan Irene.

"Apa ini?!" Taehyung dengan cepat meraih ponsel Narin dari tangan Irene.

Irene membelalakan matanya menyadari kebodohannya, kenapa ia membawa ponsel Narin dengan tangan kosong begitu saja. Tentu ia akan dicurigai oleh semua orang.

"Bodoh!" -Irene

"Kenapa ponsel Narin ada padamu?! Katakan?!" Taehyung terlihat berapi-api, Taehyung merasa telah terjadi sesuatu yang buruk kepada Narin.

"Katakan yang sebenarnya Irene-ah! Katakan kemana Kau membawa Narin?!"

"N..narin berada di h...hotel Glory" kini Irene merasa pasrah, ia telah tertangkap basah. Ia pun sudah tidak bisa memikirkan apa yang terjadi kepada dirinya nanti.

My Terrible Husband [KTH] *NEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang