Dua puluh sembilan

983 50 1
                                    

"Lukaku tidak penting, tapi bahagiamu adalah bagian dari hidupku"

*****

Sudah ada 5 kali lebih Taehyung dan Jimin harus bolak-balik dari perusahaan ke kantor polisi. Hari ini mereka memang harus berurusan dengan polisi, karena mereka harus menyelesaikan masalah Daniel dan juga mantan kekasih Narin itu, Cha Eunwoo.

Mendengar kabar putranya akan dipenjarakan, Tuan Cha terus memohon kepada Taehyung agar dapat memaafkan Eunwoo, tapi Taehyung yang telah berubah menjadi baik itu kini ia seperti kembali ke Taehyung yang dulu, Taehyung tidak punya hati. Lelaki yang berusia 50 tahunan itu bahkan sampai harus berlutut di kaki Taehyung, tapi Taehyung tidak menggubrisnya sama sekali, bahkan Jimin yang merasa tidak enak dengan Tuan Cha yang harus bersimpuh itu.

"Ku mohon bebaskan Putraku nak Taehyung" Tuan Cha mengemis belas kasihan kepada Taehyung.

"Jika kau mendidik putramu dengan baik, aku tidak akan melakukan hal ini kepadanya" Taehyung segera berlalu dari hadapan Tuan Cha yang terduduk di lantai kantor polisi itu.

"Taehyung-ah apa kau tidak kasihan pada Tuan Cha?" Tanya Jimin saat mereka telah berada di dalam mobil.

"Tidak" ucap Taehyung dingin.

"Lalu bagaimana dengan irene?"

Taehyung terdiam sebenarnya ia tidak menyangka Irene bisa berkerja sama dengan Eunwoo untuk menjebak Narin. Sekretaris yang ia percaya sejak lama itu mampu menghancurkan kepercayaannya begitu mudah.

Kini Irene berada di perusahaan dan sedang menghadap Tuan Cho, karena setelah mengetahui kabar buruk itu dari Jimin, Tuan Cho meminta Taehyung agar tidak memenjarakan Irene karena bagaimanapun ini menyangkut reputasi perusahaan yang akhirnya Taehyung pun setuju.

"Aku tidak tau, aku benar-benar merasa dikhianati"

"Tapi entah mengapa aku merasa Irene cemburu pada Narin" Jimin menatap Taehyung serius.

"Apa maksudmu?" Tanya taehyung tidak kalah serius.

"Semua karyawan yang ada di perusahaan pun dapat melihatnya Taehyung-ah, Irene memiliki perasaan kepadamu"

Taehyung mengernyitkan dahinya, ia merasa tidak mungkin hal itu terjadi.

"Tidak mungkin Jimin, apa yang kau bicarakan"

"Aku berbicara apa yang sedang terjadi tapi tidak kau ketahui"

*****

"Nyonya Narin, anda baik-baik saja?" Tanya Pak Ying yang melihat Nyonya mudanya itu hanya terdiam di dalam mobil.

"Pak Ying, antarkan aku ke perusahaan saja aku tidak ingin berada di apartemen sekarang"

"Tapi nanti Tuan.."

"Tidak usah khawatir Pak Ying"

"Baiklah Nyonya"

Pak Ying dengan cepat melesat menuju ke perusahaan Kim. Sesampainya disana Narin segera masuk ke gedung tingkat itu, pikirannya kini hanya ada pada Tuan Cho, ia ingin menemuinya sekarang.

My Terrible Husband [KTH] *NEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang