14

3.5K 273 15
                                    

Happy reading 🤗

Vote!

Sekolah tampak ramai,dengan tas berteger di punggungnya ia melangkah masuk ke area sekolah. ini lah yang ia rindukan selama dua minggu terakhir, sekarang keadaanya jauh lebih baik. Lukanya sudah mengering namun tidak dengan tulisan di lengan ya,itu terlihat jelas walaupun kering. Sudah dua minggu lalu ia keluar dari rumah sakit,semua tampak baik baik saja ia juga kembali kerumah lamanya. Ia merasa aman karena taehyung tidak kembali,entah kenapa jika ia mengingat taehyung ia merasakan gejolak langka di hidupnya,ah itu tepat di Hati.

Yoona menggelengkan kepalanya,memukulnya pelan malah mengakibatkan ia merasakan sakit kembali di kepalanya.

Semenjak taehyung meninggalkanya di rumah sakit bersama seokjin,pria kim itu tidak menampakan dirinya bahkan sudah dua minggu sejak ia kembali dari rumah sakit.

"Yak Yoona apa yang kau lakukan kenapa kau memukul kepala mu sendiri,eoh"lisa mengoceh tpat di depanya,Yoona yang mendengar itu menghentikan aksinya dan melihat lisa yang sedang asik meminum susu stoberinya.

"A-ani"Yoona gelagapan,ia langsung menyambar susu stoberi itu dari tangan lisa lalu ia seruput. Lisa yang terkejut atas aksi Yoona membuatnya berkacak pinggang.

"Yak,sikap mu itu tidak berubah ya. Kembalikan susu ku kau bisa membelinya yoona-ah,kenapa sikapmu menjadi menyebalkan sih semenjak kembali dari rumah sakit"gerutunya menyamai langkah Yoona di sebelahnya yang sedang menyeruput susu stoberi miliknya

"Molla"

....

Wanita bermarga jung itu membuka matanya ketika mendengar suara pintu terbuka lebar menampakan taehyung dengan setelan jas nya,ia tersenyum melihat tawanan nya merasakan kehadiranya.

"jung somin"taehyung mengangguk anggukan kepalanya,lalu melipat tangan ya di dada. Sedangkan somin menatap taehyung bingung,tidak biasanya pria itu menyebut nama lengkapnya.

"Kurasa kau kenal dia"taehyung melempar kartu identitas milik gadis yang di temukan anak buahnya dua minggu lalu,somin membulatkan matanya terkejut,lalu melihat taehyung yang sedang memasang smirknya kearahnya.

"Aku sudah tau jawaban ya,sebelum ia bertindak sepertinya aku harus membunuhmu terlebih dahulu"taehyung mengeluarkan pistol miliknya lalu mengisi nya,somin hanya tertawa pelan.

"Apa kau takut aku akan di bawa,haha bukankah ini lucu. Kau mengatakan tidak memiliki rasa apapun terhadap ku lalu apa,ketika seorang gadis polos sepertinya ingin mengeluarkan aku kau malah ingin membunuh ku?ini seperti lelucon,yak taehyung,mungkin dulu aku bodoh namun tidak untuk sekarang. Ah kudengar kau juga dekat dengan seorang gadis siapa namanya ah ya park Yoona,apa kau akan menjadikan dia sepeti ku?di dalam jeruji ini,ah ini seperti neraka. Kuharap dia tidak senasib seperti ku"Rahang taehyung mengeras,somin Tersenyum senang melihat taehyung kesal.

Klek

"Sepertinya ocehanmu itu sudah selesai,aku akan mengirim mu ke akhirat"taehyung menyodongkan senjatanya kearah somin,gadis itu hanya tersenyum tak berdaya di dalam jeruji.

"Sekarang kau akan membunuh ku,baiklah bunuh saja aku itu lebih baik. kuharap gadismu itu tidak melukaimu"

"Apa maksudmu"

"Tunggu"taehyung menyeringit heran,somin mendongakan kepalanya lalu tersenyum menatap taehyung. "Tunggu ia membunuh mu"

Dorr

....

Semua para siswa berhamburan keluar dengan tas yang berteger dipunggung mereka masing masing,Yoona dan lisa berjalan berdua ke arah gerbang,kali ini tidak bersama teman lainya. Mereka sudah berpulang lebih dahulu sejak tadi,sedangkan seulgi sudah pulang saat jam istirahat.

Yoona menghela nafasnya pelan sambil melihat kearah parkiran, namun jimin belum juga datang,sedangkan lisa gelisah karna supir nya itu belum menjemputnya sampai saat ini,tidak biasanya supirnya itu terlambat. Tak lama jimin datang dengan motor sport nya,melepas helm nya tersenyum "sudah menunggu lama tuan putri"Yoona hanya terkekeh dengan kalimat itu,sedikit geli saat di sebut 'tuan putri'. Ia yang ingin berpamitan dengan lisa mengurungkan niatnya, ketika melihat gadis thailand itu memiliki raut wajah gelisah disana.

"Yak, lisa kau kenapa"tanya Yoona yang di balas lisa dengan bibir mengerucut,jimin yang melihat itu menyeringit heran,tak biasanya gadis thailand itu bersikap aneh.

"Hm,supir ku sejak tadi belum datang dan aku khawatir tidak di jemput"ucapnya menunduk,Yoona mengelus punggung nya bermaksud menenangkan sekaligus memberi isyarat bahwa semua akan baik baik saja.

Lisa melihat jimin yang sedang memakai sarung tangan ya membuat ia memikirkan sesuatu lalu menoleh ke arah Yoona,sedangkan Yoona menyeringit melihat wajah lisa yang penuh dengan senyuman.

"W-wae"gugup yoona yang di tatap lisa,detik berikutnya gadis thailand itu merangkul tangan ya lalu bergelayut di bahunya.

"Yoona-ah boleh kah aku meminjam oppa mu untuk mengantar ku ke rumah"jimin yang mendengar itu memberi isyarat kepada Yoona,sedangkan Yoona bingung harus menjawab apa. Melihat jimin member isyarat untuk tidak mengizinkan ya membuat ia mendegus kasar,ini sudah sore bahkan ingin menjelang malam. Jika lisa ia tinggalkan pasti akan berbahaya untuknya,Yoona mencibir jimin dengan bibirnya,pria itu mendadak lesu.

"Nde,apa yang tidak boleh. Kau pulang lah dengan ya aku akan naik bus"lisa tersenyum lalu memeluk yoona dan melayangkan satu kecupan di pipi nya,jimin menatap yoona lesu, ia juga mengerucutkan bibirnya. Yoona hanya mengangguk angguk bahwa ia akan baik baik saja

"Yak gadis thailand ayo naik"dengan senangnya lisa langsung naik ke atas motor sport jimin,jimin memberikan helmnya ke lisa,dengan senang hati gadis itu menerimanya.

"Kau naiklah bus,jangan kemana mana sebelum oppa sampai di rumah. Arra"Yoona mengangguk angguk,motor itu membawa tubuh lisa melesat. Gadis thailand itu melambaikan tangan ya yang di balas Yoona dengan senyuman.

....

Cuaca tampak lembab,hujan terus turun tanpa berniat berhenti. Yoona yang baru saja sampai di rumah segera melepas sepatunya,rambut dan seragam nya tampak basah,bibirnya pucat kedinginan.

Bagaimana keadaan jimin sekrang ia tidak peduli,kakanya itu sedang bersama lisa. Paling tidak di rumah nya lisa untuk menunggu hujan reda,Yoona menaruh semua pakaian basahnya di dalam mesin cuci. Masuk kedalam kamar mandi untuk menghangatkan tubuhnya dengan air hangat,sepertinya lebih baik. Kehangatan menyapa kulitnya ketika ia memasukan dirinya kedalam bath up,jika saja lisa tidak meminta nya agar jimin mengantarnya,mungkin sudah sejak tadi ia berada di rumah dan pastinya tidak terguyur hujan,untuk sekian kalinya ia menghela nafasnya pelan lalu membersihkan dirinya untuk menuntaskan kegiatan ya.

Handuk sebatas lutut ia gunakan,dan handuk kecil untuk melilit rambutnya. Bersenandung sambil merapihkan peralatan mandinya,tangan ya lincah mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil nya.

Bersenandung ria di dalam kamar mandi untuk menghindari kesunyian dalam rumah,kaki jenjangnya membawanya keluar kamar mandi. Yoona tidak sadar sejak tadi ada yang memperhatikanya saat ia keluar,hingga suara berat menyapa telinganya. Tangan ya berhenti bergerak,matanya membulat sempurna atas apa yang ia lihat di hadapanya. Pria yang selama ini ia hindari itu tidur di atas ranjangnya sambil menumpu kepalanya dengan sebelah tangan,Yoona meremas handuk kecilnya ketika melihat wajah itu memasang smirk.

"Apa kabar,pacar"

Bagaimana keadaan jung somin,siapa pria yang berada di dalam kamar Yoona?
Penasaran?






































To be Continue

Vote+comment
Next➡

Psychopath || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang